Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kerjasama Alur Barito

166 andal, KoKoh, EfISIEn PT ADARO ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 56 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain

1. UMUM lanjutan

d. Perjanjian Kerjasama

Pada tanggal 25 Agustus 1990, IBT mengadakan Perjanjian Dasar dengan PT Persero Pelabuhan Indonesia III dahulu Perum Pelabuhan III “Pelindo III” untuk pembangunan, pengembangan, dan pengelolaan Pelabuhan Umum Batubara di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Pada tanggal 10 November 1994, IBT dan Pelindo III mengubah Perjanjian Dasar menjadi Perjanjian Kerjasama “Perjanjian”. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama, IBT memulai periode operasi 30 tahunnya pada tanggal 21 Agustus 1997 dan mempunyai kewajiban untuk membayar royalti kepada Pelindo III sebesar persentase tertentu dari nilai pendapatan jasa pengelolaan terminal curah batubara. Pada tanggal 18 Agustus 2009, IBT dan Pelindo III melakukan perubahan pada Perjanjian sehubungan dengan perluasan usaha IBT yang sekarang termasuk pengelolaan terminal curah cair. Berdasarkan perubahan tersebut, IBT mempunyai kewajiban untuk membayar kepada Pelindo III sebagian dari imbalan penanganan atas jasa pengelolaan terminal curah cair sebesar jumlah tertentu per ton untuk kegiatan bongkar dan muat. Pada tanggal 9 Februari 2011, IBT dan Pelindo III telah menyetujui untuk mengganti royalti atas jasa pengelolaan terminal curah batubara dari persentase tertentu dari nilai pendapatan menjadi tarif tetap per ton. Tarif tetap tersebut efektif sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 20 Agustus 2012, yang kemudian diperpanjang hingga 20 Agustus 2017.

e. Perjanjian Kerjasama Alur Barito

Pada tanggal 28 Agustus 2007, PT Ambang Barito Nusapersada “Ambapers” menunjuk SDM sebagai mitra kerja untuk melaksanakan pengerukan Alur Barito, termasuk pengerukan mulut sungai, perawatan, dan pembiayaan proyek pengerukan alur tersebut. Pada tanggal 25 Maret 2008, SDM mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan Ambapers untuk melaksanakan penunjukan tersebut. Jangka waktu perjanjian ini adalah 15 tahun sejak tanggal pengenaan imbalan fee jasa penggunaan alur oleh Ambapers. Selanjutnya, SDM diberi hak pertama untuk mempertimbangkan perpanjangan atau menolak perpanjangan kerjasama untuk lima tahun berikutnya, dengan jaminan dari Ambapers bahwa syarat dan ketentuan yang ditawarkan kepada pihak ketiga tidak akan lebih ringan atau lebih menguntungkan daripada syarat yang ditawarkan kepada SDM. Ambapers akan mengenakan imbalan alur untuk setiap kapal yang melalui Alur Barito berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Pendapatan dari pengelolaan alur ini akan dibagi antara pemerintah daerah, Ambapers, dan SDM berdasarkan proporsi yang telah ditetapkan, setiap tanggal lima bulan berikutnya.

f. Izin Usaha Pertambangan