p r
o f
Il K a
M I
p E
S an
K aM
I
B IS
nI S
K a
MI
t IM
K a
M I
Ko M
u nI
ta S
K a
MI tat
a K
E l
o l
a K
a M
I In
v E
S to
r K
a M
I K
E u
an g
an K
aM I
laporan tahunan adaro EnErgy 2013
235
PT ADARO ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 575
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
40. PERJANJIAN PENTING, IKATAN, DAN KONTINJENSI lanjutan
n. Peraturan Menteri No. 342009 lanjutan
Pada tanggal 8 Oktober 2012, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Keputusan Menteri No. 2934 K30MEM2012 tentang Penetapan Kebutuhan dan Persentase Minimal Penjualan Batubara Untuk Kepentingan
Dalam Negeri Tahun 2013 yang menetapkan persentase batas minimal DMO tahun 2013 adalah sebesar 20,30. Pada tanggal 24 Desember 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Keputusan Menteri No.
4023K30MEM2013 tentang perubahan batas minimal DMO tahun 2013 menjadi 20,10.
Pada tanggal 30 Juli 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Keputusan Menteri No. 2901 K30MEM2013 tentang Penetapan Kebutuhan dan Persentase Minimal Penjualan Batubara Untuk Kepentingan
Dalam Negeri Tahun 2014 yang menetapkan persentase batas minimal DMO tahun 2014 adalah sebesar 25,90. Grup terus memonitor jumlah DMO dan memastikan bahwa Grup memenuhi ketentuan DMO.
o. Peraturan Menteri No. 172010
Pada bulan September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 172010 Tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, yang mengatur bahwa
penjualan batubara harus dilakukan dengan mengacu pada harga patokan batubara sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah.
Pada tanggal 3 Maret 2011, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Keputusan Menteri No. 0617 K32MEM2011 tentang Harga Batubara Untuk PT Perusahaan Listrik Negara Persero “PLN” Dalam Rangka
Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
Pada tanggal 24 Maret 2011, Direktur Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 515.K32DJB2011 tentang Formula untuk Penetapan Harga Patokan Batubara.
Pada tanggal 26 Agustus 2011, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara “DJMB” mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 999.K30DJB2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan
Batubara. Pada tanggal 21 Maret 2013 Direktur Jenderal Mineral dan Batubara mengeluarkan Peraturan No. 644.K30DJB2013 tentang perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No.
999.K30DJB2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara.
Manajemen berpendapat bahwa Grup telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut sebagaimana dimaksud diatas.
p. Peraturan Menteri No. 272013
Pada tanggal 13 September 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 272013 tentang Tata Cara dan Penetapan Harga Divestasi Saham, serta Perubahan Penanaman Modal di Bidang
Usaha Peraturan ini mengatur mengenai kewajiban divestasi saham asing secara bertahap sehingga pada tahun kesepuluh paling sedikit 51 kepemilikan saham dimiliki oleh Peserta Indonesia. Peraturan ini juga mengatur
mengenai perubahan penanaman modal yang terdiri atas a perubahan investasi dan sumber pembiayaan, b perubahan status perusahaan PMA menjadi PMDN atau PMDN menjadi PMA, c perubahan anggaran dasar, d
perubahan Direksi dan Komisaris dan e perubahan kepemilikan saham.
Manajemen berpendapat bahwa Grup telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut terkait dengan perubahan penanaman modal sebagaimana dimaksud diatas.
236
andal, KoKoh, EfISIEn
PT ADARO ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Lampiran 576
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain
40 PERJANJIAN PENTING, IKATAN, DAN KONTINJENSI lanjutan
q. Perjanjian sehubungan dengan
overburden crushing dan conveying system
Pada tanggal 25 Maret 2011, Adaro dan FLSmidth Spokane, Inc mengadakan perjanjian sehubungan dengan penyediaan peralatan dan jasa
offshore untuk overburden crushing dan conveying system “Perjanjian FLSmidth Spokane”, dalam rangka untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi batubara Adaro, dengan nilai kontrak
sebesar AS92.003. Kedua belah pihak dapat mengalihkan kepentingan dalam perjanjian ini kepada entitas lain, dengan persetujuan tertulis dari pihak lainnya.
Pada tanggal 10 November 2011, Adaro, JPI, dan FLSmidth Spokane, Inc mengadakan akta novasi perjanjian, dimana Adaro mentransfer hak dan kewajibannya pada Perjanjian FLSmidth Spokane, kepada JPI.
Pada tanggal 25 Maret 2011, Adaro dan PT Wijaya Karya Persero Tbk mengadakan perjanjian konstruksi sehubungan dengan
overburden crushing dan conveying system “Perjanjian WIKA”, dengan nilai kontrak sebesar AS83.870. Kedua belah pihak dapat mengalihkan kepentingan dalam perjanjian ini kepada entitas lain, dengan
persetujuan tertulis dari pihak lainnya. Pada tanggal 10 November 2011, Adaro, JPI, dan PT Wijaya Karya Persero Tbk mengadakan akta novasi
perjanjian, dimana Adaro mentransfer hak dan kewajibannya pada Perjanjian WIKA, kepada JPI. Pada tanggal 31 Desember 2013, proyek ini masih dalam tahap pengujian.
r. Perjanjian Jual Beli Listrik Jangka Panjang untuk Proyek Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara Swasta di
Jawa Tengah Grup, bersama-sama dengan Electric Power Development Co Ltd “JPower” dan Itochu Corporation “Itochu”,
membentuk Konsorsium “JPower-Adaro-Itochu” dan selanjutnya mendirikan PT Bhimasena Power Indonesia “BPI” pada bulan Juli 2011, dimana Grup melalui entitas anaknya, PT Adaro Power, JPower dan Itochu
mempunyai partisipasi kepemilikan masing-masing sebesar 34, 34, dan 32, untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan pembangkit listrik bertenaga batubara.
Pada tanggal 6 Oktober 2011, BPI dan PLN menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik “PJBL” jangka panjang. PJBL ini mencakup pembangunan pembangkit listrik bertenaga batubara berkapasitas 2.000 MW di Provinsi Jawa
Tengah Central Java Power Plant “CJPP” dan penyediaan listrik ke PLN selama 25 tahun. Proyek CJPP akan
ditransfer ke PLN pada saat PJBL berakhir. Selain itu, Perjanjian Penjaminan juga telah ditandatangani antara lain oleh Pemerintah Republik Indonesia, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero, dan BPI, yang dalam hal ini
memberikan jaminan pembayaran PLN kepada proyek CJPP yang diatur dalam PJBL. Saat ini proyek masih dalam tahap awal pelaksanaan.
s. Letter of Intent untuk Pembangkit Listrik Bertenaga batubara Swasta di Kalimantan Selatan