Tenaga Air Listrik content indonesia energy outlook 2010 484r1pu

Indonesia Energy Outlook 2010 31 Indonesia Energy Outlook 2010 30 seperti pengeringan hasil pertanian, sterilisasi media tanaman, dan budi daya tanaman tertentu. Pada umumnya pemanfaatan panas bumi secara langsung dikelola oleh daerah setempat untuk keperluan pariwisata. Produksi listrik panas bumi pada tahun 2000 adalah sebesar 4869 GWh. Selanjutnya produksi ini mengalami fluktuasi naik-turun yang relatif tidak besar. Pada tahun 2009 produksi listrik panas bumi mencapai 9295 GWh. Produksi listrik panas bumi cenderung meningkat namun pangsa listrik panas bumi cenderung menurun. Hal ini disebabkan pertumbuhan pembangkit lainnya lebih cepat dibanding pertumbuhan PLTP. Gambar 3.23 berikut merupakan gambaran produksi listrik dari tenaga panas bumi dan air. Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia Gambar 3.23 Perkembangan Produksi Listrik Panas Bumi dan Tenaga Air

3.3.5 Tenaga Air

Produksi listrik dari PLTA pada tahun 2000 sebesar 10.016 GWh, dan tahun 2001 mengalami kenaikan menjadi 11.655 GWh. Namun selama tahun 2002-2006 produksi PLTA turun menjadi dibawah 10.000 GWh. Dan baru pada 2007, produksi PLTA meningkat menjadi 11.287 GWh, sedangkan tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 11.381 GWh.. Produksi listrik dari PLTA sering tidak stabil dan mengalami penurunan disebabkan karena curah hujan yang menurun dan lingkungan sekitar PLTA yang mengalami kerusakan. Indonesia Energy Outlook 2010 32 Indonesia Energy Outlook 2010 31

3.3.6 Listrik

Batubara, gas bumi, dan minyak bumi saat ini merupakan sumber energi primer yang menjadi tulang punggung ketenagalistrikan Indonesia. Kebergantungan terhadap minyak bumi untuk pembangkitan listrik sangat memberatkan karena meroketnya harga minyak bumi saat ini. Gambar 3.24 menunjukkan neraca produksi konsumsi listrik 2002 – 2009. Gambar 3.25 menunjukkan tingginya pangsa BBM dalam production-mix tenaga listrik. Sedangkan trend energy-mix dalam perioda 2000-2005 disajikan pada Gambar 3.26. Listrik 50 100 150 200 250 TWh Konsumsi 87.4 90.4 99.4 107.0 112.6 121.6 129.0 224.7 Produksi 108.2 113.0 120.2 124.4 126.2 141.7 149.3 115.7 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia Gambar 3.24 Neraca Produksi Konsumsi Energi Listrik Indonesia Energy Outlook 2010 33 Indonesia Energy Outlook 2010 32 Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia Gambar 3.25 Production Mix 2009 Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia Gambar 3.26 Trend Energy Mix PLN Pada tahun 2009, komposisi penggunaan bahan bakar berdasarkan energi listrik yang dihasilkan oleh PT. PLN yaitu BBM 19,2, Batubara 45,9 , Gas 18,54 , Panas bumi 4,5 , dan tenaga air 8,6 . Konsumsi semua jenis energi primer untuk pembangkitan listrik Indonesia Energy Outlook 2010 34 Indonesia Energy Outlook 2010 33 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kecuali gas yang sempat mengalami penurunan selama periode 2002-2006 karena mulai dari tahun 2002 terjadi kelangkaan suplai gas, sehingga beberapa pembangkit gas PLTG dan PLTGU harus berganti menggunakan BBM. Akibatnya konsumsi BBM untuk pembangkitan listrik meningkat tajam. Selain itu, tingginya penggunaan BBM juga disebabkan banyak dipakainya PLTD untuk sistem-sistem kecil di luar Jawa-Bali.

3.4 Potensi Sumber Daya Energi Nasional

Indonesia dianugerahi berbagai jenis sumberdaya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumberdaya energi yang kita miliki berupa sumberdaya energi fosil dan potensi sumberdaya energi terbarukan. Sumber energi fosil meliputi minyak bumi, gas bumi, batubara, dan coal bed methane, sedangkan potensi energi terbarukan terdiri dari panas bumi, tenaga air, tenaga surya, biomassa dan tenaga angin. 3.4.1 Potensi Cadangan Energi Fosil 3.4.1.1 Minyak Bumi