Potensi Sumber Daya Energi Profil Kebutuhan Energi Profil Kebutuhan Energi

Indonesia Energy Outlook 2010 113 Indonesia Energy Outlook 2010 109 21 8 26 38 1 6 Rumah Tangga Komersial Industri Transportasi Pertanian, Pertambangan, Konstruksi Non Energi Gambar 6.2 Konsumsi Energi Menurut Sektor

6.2 Energi Daerah Jawa Tengah

Provinsi Jawa Tengah memiliki luas wilayah 32.500 km2 dengan jumlah penduduk sebesar 32,91 juta orang. Provinsi Jawa Tengah menghasilkan PDRB sebesar Rp 133,632 Triliun dengan pendapatan per kapita Rp. 4.060.502,51. Kegiatan ekonomi Provinsi Jawa Tengah didominasi oleh sektor industri manufaktur, pertanian, dan jasa komersial.

6.2.1 Potensi Sumber Daya Energi

Sumber energi di Jawa Tengah didominasi oleh kayu bakar dengan pangsa sebesar 72. Selain kayu bakar, Jawa Tengah memiliki pasokan energi primer lain, yaitu minyak bumi, panas bumi, dan tenaga air. Indonesia Energy Outlook 2010 114 Indonesia Energy Outlook 2010 110 Gambar 6.3 Pangsa Produksi Energi Primer Jawa Tengah Selain energi primer, jenis energi sekunder yang diproduksi danatau dikonsumsi di Jawa Tengah meliputi: avtur, minyak tanah , premium, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar, LPG, briket bataubara, dan listrik. Gambar 6.4 Pangsa Produksi Energi Sekunder Jawa Tengah Indonesia Energy Outlook 2010 115 Indonesia Energy Outlook 2010 111 Jawa Tengah memiliki cadangan minyak bumi yang cukup besar di Blok Cepu dengan cadangan potensial sebesar 1556,39 BSCF dan cadangan terbukti sebesar 1.812,27 BSCF. Jawa Tengah memiliki potensi panas bumi sebesar 1686 MWe, dengan cadangan terbukti sebesar 280 MWe dan kapasitas terpasang sebesar 60 MW. Potensi PLTA cukup besar di Provinsi ini, baik dalam skala besar maupun skala mikrohidro. Potensi tenaga air Jawa Tengah disajikan pada Tabel 6.1 dan Tabel 6.2 berikut. Tabel 6.3 PLTA Skala Besar No Nama Lokasi Kapasitas Terpasang MW Produksi MWhtahun 1 PLTA Jelok Jelok 20,48 125.583 2 PLTA Timo Timo 12,00 73.584 3 PLTA Ketenger Ketenger 8,04 49.301 4 PLTA Garung Garung 26,40 115.632 5 PLTA Wadaslintang Wadaslintang 16,80 73.584 6 PLTA Mrica Mrica 18,90 380.000 7 PLTA Kedungombo Kedungombo 22,50 70.746 Sumber: RUPED Jateng 2005 Tabel 6.4 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro No Desa Kecamatan Kabupaten Kapasitas Terpasang kW 1 Purbasari Karangjambu Purbalingga 40 2 Tripis Watumalang Wonosobo 50 3 Giyombong Bruno Purworejo 10 4 Kalisalak Kd. Banteng Banyumas 10 5 Sidoarjo Doro Pekalongan 24 6 Mudal Temanggung Temanggung 20 7 Tanjung Mlongo Jepara 104 Total 258 Indonesia Energy Outlook 2010 116 Indonesia Energy Outlook 2010 112

6.2.2 Profil Kebutuhan Energi

Gambaran mengenai profil kebutuhan energi di Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 6.5 berikut. - 2 4 6 8 10 12 14 Industri Transportasi Rumah Tangga Komersial Sektor Lain- lain Juta SBM Minyak Bakar Minyak Diesel Minyak Solar Minyak Tanah Avtur Premium Listrik LPG Briket Batub ara Kayu Bakar Gambar 6.5 Kebutuhan Energi Jawa Tengah

6.3 Energi Daerah DI Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah di pulau Jawa yang memiliki luas wilayah 3.186 km 2 dan pada tahun 2005 jumlah penduduknya mencapai 3.281.800 jiwa dengan 1.018.016 kepala keluarga. Pada tahun ini juga pendapatan domestik bruto Yogyakarta mencapai hampir 17 triliun rupiah dengan pendapatan per kapita mencapai 5,2 juta rupiah. Komposisi PDRB Yogyakarta hampir berimbang di semua sektor yang ada. Sektor komersial merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar di tahun 2005, atau 22 PDRB Yogyakarta dipasok oleh sektor komersial. Sektor lain yang juga termasuk penyumbang PDRB terbesar adalah pertanian, industri dan jasa sosial.

6.3.1 Profil Kebutuhan Energi

Gambaran mengenai profil kebutuhan energi di Yogyakarta pada tahun 2005 dapat dilihat pada gambar-gambar berikut. Energi di Yogyakarta paling banyak diserap oleh sektor Indonesia Energy Outlook 2010 117 Indonesia Energy Outlook 2010 113 transportasi 54,55 kemudian diikuti oleh sektor rumah tangga 32,24. Sektor industri, komersial dan PKP menyerap energi dengan pangsa kurang dari 10. 32.24 6.32 54.55 1.09 5.80 Rumah Tangga Komersial Transportasi Industri Pertanian, Pertamb angan dan Konstruksi Gambar 6.6 Kebutuhan Energi Yogyakarta Menurut Sektor Konsumsi energi di Yogyakarta didominasi oleh BBM, dimana 74,71 energi yang dipakai berupa BBM. 74.71 17.82 0.06 0.03 7.32 0.05 BBM Listrk LPG Biomasa Batub ara Briket Batub ara Gambar 6.7 Kebutuhan Energi Yogyakarta Menurut Jenis Energi Indonesia Energy Outlook 2010 118 Indonesia Energy Outlook 2010 114

6.4 Energi Daerah Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat merupakan wilayah dengan luas area 17.100,10 km2 dan memiliki penduduk di tahun 2005 mencapai 4.170.529 jiwa 1.126.481 kepala keluarga. Penggerak perekonomian di NTB didominasi oleh sektor pertanian 25,82, pertambangan 27,51. Sektor lain: komersial 13,58, jasa sosial 9,86, transportasi 7,32, konstruksi 6,79, industri manufaktur 4,50, keuangan 4,32 dan sarana umum 0,30.

6.4.1 Potensi Sumber Daya Energi