Minyak Bumi Gas Bumi

Indonesia Energy Outlook 2010 27 Indonesia Energy Outlook 2010 26

3.3 Pasokan Energi Primer

Pasokan energi primer nasional hingga tahun 2009 masih didominasi oleh energi fosil minyak bumi, gas bumi, dan batubara. Tingginya pasokan minyak bumi dikarenakan permintaan yang tinggi terhadap produk minyak bumi berupa BBM, dimana BBM merupakan bentuk energi final yang relatif mudah digunakan dan menjangkau konsumen yang luas. Minyak bumi dalam energi nasional juga menduduki pangsa tertinggi selama ini. Namun, pangsa batubara secara bertahap meningkat, sebaliknya pangsa gas bumi menurun secara bertahap. Perkembangan pasokan energi primer nasional dari tahun 1999 hingga 2009 dapat dilihat dalam Gambar 3.18. 300 600 900 1200 1500 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Juta SBM Batub ara Minyak Bumi Gas Alam Tenaga Air Panas Bumi Biomassa Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia Gambar 3.18 Perkembangan Pasokan Energi Primer

3.3.1 Minyak Bumi

Perkembangan produksi dan pasokan minyak bumi selama 2000-2009 menunjukkan produksi minyak bumi termasuk kondensat Indonesia cenderung turun dari sekitar 517 juta barrel pada 2000 menjadi sekitar 346 juta barrel pada 2009 Gambar 3.19. Penurunan produksi tersebut disebabkan sumur-sumur produksi minyak bumi di Indonesia umumnya sudah tua sementara produksi sumur baru relatif terbatas. Penemuan cadangan minyak yang ekonomis untuk diproduksi juga terbatas. Peningkatan kebutuhan BBM di dalam negeri dan penurunan produksi minyak bumi menyebabkan ekspor minyak bumi menurun, Indonesia Energy Outlook 2010 28 Indonesia Energy Outlook 2010 27 sebaliknya impor minyak bumi dan produk BBM sampai dengan 2009 cenderung meningkat. Impor minyak bumi dan BBM 2006 lebih rendah dibanding 2005 keungkinan disebabkan oleh kenaikan harga BBM hingga dua kali pada tahun 2005. Hal ini menyebabkan konsumsi BBM di dalam negeri pada 2006 menurun dan pada akhirnya kebutuhan impor minyak bumi juga turun. Minyak Bumi 100 200 300 400 500 600 700 Juta Barrel Ekspor 223.5 241.6 218.1 189.1 178.9 159.7 135.0 135.3 134.9 133.3 Input Kilang 360.2 361.4 358.0 358.5 366.0 357.7 333.1 330.0 331.9 330.7 Impor 78.6 117.2 124.1 137.1 148.5 164.0 116.2 115.8 95.1 119.6 Produksi 517.5 489.3 456.0 419.3 400.6 386.5 367.0 348.3 357.5 346.5 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia Gambar 3.19 Perkembangan Pasokan Minyak Bumi

3.3.2 Gas Bumi

Gas bumi merupakan salah satu jenis energi yang potensial baik untuk memenuhi kebutuhan domestik juga dijadikan sebagai komoditi ekspor dalam bentuk LNG dan gas pipa. Ekspor gas bumi dalam bentuk LNG ditujukan terutama ke Jepang dan Korea Selatan dari hasil produksi LNG Bontang dan LNG Arun. Ekspor gas bumi dalam bentuk gas pipa ditujukan ke Singapura dan Malaysia sejak tahun 2001 melalui lapangan gas Grissik di Sumatera Selatan dan lapangan gas di Natuna Barat. Sebagian produksi gas bumi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sektor industri, PLN, gas kota, gas lift and reinjection, dan own use. Pemanfaatan gas bumi di sektor industri dapat menekan biaya bahan bakar karena harga gas bumi relatif lebih murah dibanding BBM. Data menunjukkan bahwa gas bumi yang diekspor sebagai gas pipa maupun LNG dan yang digunakan sebagai bahan baku kilang LNG, lebih besar dibanding pemanfaatan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan domestik. Rendahnya pemanfaatan gas bumi untuk Indonesia Energy Outlook 2010 29 Indonesia Energy Outlook 2010 28 memenuhi kebutuhan domestik terutama diakibatkan oleh terbatasnya infrastruktur gas bumi apalagi sumber gas bumi umumnya terletak di luar Jawa, sedangkan konsumen gas bumi umumnya berada di Jawa. Gambar 3.20 menunjukkan perkembangan produksi dan pemanfaatan gas bumi selama perioda 2000 – 2009. 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Gas Bumi Pemanfaatan tanpa Ekspor Juta MSCF Pemanfaatan 2424. 2318. 2445. 2549. 2405. 2320. 2232. 2141. 2217. 2556. Produksi 2901. 2806. 3036. 3155. 3003. 2985. 2954. 2805. 2885. 3060. 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia Gambar 3.20 Perkembangan Produksi dan Pemanfaatan Gas Bumi

3.3.3 Batubara