Indonesia Energy Outlook 2010
97
Indonesia Energy Outlook 2010
94
5.2.4 Biomassa
Biomassa merupakan salah satu energi yang digunakan untuk keperluan memasak di rumah tangga pedesaan. Disamping itu biomassa juga digunakan untuk penyediaan
energi sektor industri dan sektor komersial. Di industri pengolahan hasil perkebunan dan hasil hutan, biomassa tidak hanya digunakan untuk membangkitkan energi panas steam
atau heat namun juga untuk membangkitkan listrik. Menurut Skenario Dasar pasokan biomassa 2010-2030 akan turun rata-rata 0,9 per
tahun, dari 41 juta SBM di tahun 2010 menjadi 34 juta SBM di tahun 2030. Pangsa biomassa di tahun 2030 hanya 0,7. Penurunan tersebut terjadi karena adanya keterbatasan pasokan
biomassa sehingga terjadi substitusi ke energi yang relatif lebih mudah diakses, misalnya batubara.
Menurut Skenario Security, pasokan biomassa 2010-2030 diperkirakan akan sedikit meningkat rata-rata 1,2 per tahun, dari 41 juta SBM di tahun 2010 menjadi 51,5 juta SBM
di tahun 2030. Pangsa biomassa di tahun 2030 hanya 1,3. Peningkatan konsumsi ini diperkirakan akan terjadi terkait dengan upaya-upaya penggunaan energi yang rendah emisi.
Adanya permintaan energi rendah emisi tersebut mendorong munculnya upaya-upaya penyediaan biomassa, diantaranya adanya peningkatan penggunaan BBN dimana limbah
proses produksinya merupakan sumber bahan bakar biomassa. Menurut Skenario Mitigasi, pasokan biomassa 2010-2030 diperkirakan akan sedikit
meningkat rata-rata 2,5 per tahun, dari 41 juta SBM di tahun 2010 menjadi 67,2 juta SBM di tahun 2030. Pangsa biomassa dalam bauran pasokan energi primer di tahun 2030 masih
rendah, hanya 1,9. Peningkatan konsumsi ini diperkirakan akan terjadi terkait dengan upaya-upaya penggunaan energi yang rendah emisi yang lebih agresif. Adanya permintaan
energi rendah emisi tersebut mendorong munculnya upaya-upaya penyediaan biomassa, diantaranya makin agresifnya industri-industri yang memperoleh carbon credit untuk mencari
sumber-sumber baru biomassa yang bukan hanya dari limbah pertanian atau limbah industri BBN melainkan dari hasil budidaya.
5.2.5 Tenaga Matahari
Energi matahari dapat dimanfaatkan sebagai energi thermal atau dikonversi menjadi tenaga listrik. Dalam outlook ini pembahasan mengenai energi matahari difokuskan pada
energi matahari yang digunakan untuk penyediaan tenaga listrik. Penggunaan energi
Indonesia Energy Outlook 2010
98
Indonesia Energy Outlook 2010
95
matahari untuk pemanas air di rumah tangga relatif kecil dan diperkirakan tidak akan banyak berubah di masa mendatang.
Berdasarkan Skenario Dasar, pasokan energi matahari diperkirakan akan meningkat cukup pesat, rata-rata 9,7 per tahun dari sekitar 65 ribu SBM di tahun 2010 menjadi 410
ribu SBM. Namun dibandingkan dengan pasokan energi total, konstribusi energi matahari masih sangat kecil yaitu hanya 0,05 di tahun 2030.
Berdasarkan Skenario Security, pasokan energi matahari diperkirakan akan meningkat sama seperti halnya pada Skenario Dasar. Pada skenario ini upaya dalam
pengurangan emisi GRK lebih difokuskan pada upaya konservasi energi. Karena teknologi energi matahari masih relatif mahal, perkembangan energi matahari pada skenario ini masih
sama dengan skenario dasar. Berdasarkan Skenario Mitigasi, pasokan energi matahari diperkirakan akan
meningkat lebih tinggi dibandingkan pada Skenario Dasar yaitu, rata-rata 17,2 per tahun dari 65 ribu SBM di tahun 2010 menjadi lebih dari 1,5 juta SBM. Perkembangan energi
matahari yang tinggi tersebut disebabkan oleh adanya upaya pengurangan emisi GRK yang lebih agresif dan oleh adanya support pendanaan teknologi energi matahari yang berasal
dari dalam maupun luar negeri..
5.2.6 Tenaga Angin
Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai energi penggerak peralatan mekanik misal pompa air atau penggilingan atau dikonversi menjadi tenaga listrik. Dalam outlook ini
pembahasan mengenai energi angin difokuskan pada pembangkit listrik tenaga angin. Penggunaan energi angin untuk penggerak peralatan mekanik relatif kecil dan diperkirakan
tidak akan banyak berubah di masa mendatang. Berdasarkan Skenario Dasar, pasokan tenaga angin diperkirakan akan meningkat
dari sekitar 3,6 ribu SBM di tahun 2010 menjadi 108 ribu SBM rata-rata pertumbuhan 18,5 per tahun. Namun dibandingkan dengan pasokan energi total, konstribusi tenaga angin
masih sangat kecil yaitu hanya 0,01 di tahun 2030. Berdasarkan Skenario Security, pasokan tenaga angin diperkirakan akan meningkat
sama seperti halnya pada Skenario Dasar. Pada skenario ini upaya dalam pengurangan emisi GRK ebih difokuskan pada upaya konservasi energi. Karena teknologi dalam
penerapan tenaga angin masih relatif mahal, perkembangan pasokan tenaga angin pada skenario ini masih sama dengan skenario dasar.
Indonesia Energy Outlook 2010
99
Indonesia Energy Outlook 2010
96
Berdasarkan Skenario Mitigasi, pasokan tenaga angin diperkirakan akan meningkat lebih tinggi dibandingkan pada Skenario Dasar, yaitu rata-rata 21 per tahun dari 3,6 ribu
SBM di tahun 2010 menjadi 162 ribu SBM. Perkembangan pasokan tenaga angin yang tinggi tersebut disebabkan oleh adanya upaya pengurangan emisi GRK yang lebih agresif
dan oleh adanya dukungan pendanaan teknologi yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
5.3 Kebutuhan Infrastruktur
5.3.1 Kilang Minyak Bumi