Indonesia Energy Outlook 2010
14
Indonesia Energy Outlook 2010
3
PDB per k apita, USD 10,000
20,000 30,000
40,000
Singapo re Japan
B runei Ho ng Ko ng
So uth Ko rea Taiwan
Kazakhstan M alaysia
A zerbaijan Thailand
Turkmenistan M aldives
A rmenia China
Geo rgia Indo nesia
B hutan M o ngo lia
Sri Lanka P hilippines
P akistan Vietnam
Uzbekistan India
Kyrgyztan Lao s
Cambo dia Tajikistan
B angladesh Timo r-Leste
M yanmar Nepal
A fghanistan
Sumber : IMF, World Economic Data Base 2009
Gambar 3.3 Perbandingan PDB Per Kapita Indonesia dan Negara-Negara Lain
3.1.3 Intensitas Energi dan Konsumsi Energi per Kapita
Intensitas energi menggambarkan konsumsi energi untuk kegiatan ekonomi suatu negara yang dinyatakan sebagai konsumsi energi per PDB. Intensitas energi dapat dijadikan
tolok ukur efisiensi kegiatan ekonomi suatu negara. Makin tinggi intensitas energi makin efisien pengunaan energi di negara tersebut untuk pertumbuhan PDB. Perkembangan
intensitas konsumsi energi final tidak termasuk biomass disampaikan pada Gambar 3.4. Dibandingkan dengan negara-negara lainnya Gambar 3.5 nampak bahwa intensitas
energi per PDB di Indonesia masih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yang mengkonsumsi energi sangat besar tidak banyak mempengaruhi pembentukan PDB. Atau
dapat dikatakan bahwa sektor-sektor pembentuk PDB di Indonesia adalah sektor-sektor yang intensif energi misal sektor industri dan sektor transportasi. Nampak juga bahwa
negara-negara maju cenderung mengalami penurunan intensitas energi akibat pemakaian energi yang efisien dan meningkatnya kegiatan ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi.
Indonesia Energy Outlook 2010
15
Indonesia Energy Outlook 2010
14
100 200
300 400
500 600
700
1990 1991
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
Juta SBM
- 0.05
0.10 0.15
0.20 0.25
0.30 0.35
0.40 SBMJuta Rp
Industri Rumah Tangga
Komersial Transportasi
PKP dan Lain-lain Intensitas SBMjuta Rp
Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia
Gambar 3.4 Intensitas Konsumsi Energi Final Indonesia 1990 – 2009
Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia
Gambar 3.5 Intensitas Energi SBMribu USD Indonesia dan Negara-Negara Lain
Indonesia Energy Outlook 2010
16
Indonesia Energy Outlook 2010
15
Permintaan energi dipengaruhi perkembangan penduduk, jenis penggunaan energi, dan akses penduduk terhadap energi. Salah satu indikator kesejahteraan penduduk suatu
negara terkait energi adalah konsumsi energi per kapita. Konsumsi energi primer per kapita di Indonesia dalam lima tahun terakhir masih rendah dibandingkan rata-rata dunia,
berfluktuasi 5,4 – 5,8 SBM dan konsumsi energi final 2,0 – 3,0 SBM. Gambar 3.6
menunjukkan perbandingan intensitas energi final per PDB dan konsumsi energi final per kapita di Indonesia 1990 - 2009.
- 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1990 1991
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
SBMJuta Rp
- 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
SBMkapita Intensitas SBMjuta Rp
Konsumsi Energikapita SBMkapita
Sumber : Pusdatin ESDM 2010, Handbook of Energy Economic Statistics of Indonesia
Gambar 3.6 Intensitas Energi Final Per PDB vs Konsumsi Per Kapita 1990-2009 Negara-negara maju dengan tingkat kemudahan penduduk mengakses energi lebih
tinggi dibandingkan negara-negara berkembang umumnya memiliki tingkat konsumsi per kapita yang lebih tinggi. Sebagai gambaran konsumsi energi primer per kapita di negara-
negara OECD 2007 mencapai 34,5 SBM, Eropa Timur dan Eurasia 24,2 SBM, Cina 11 SBM, India 3,7 SBM, negara Asia lainnya di luar Cina dan India 5,55 SBM sementara rata-
rata dunia mencapai 13,6 SBM Sumber: WEO 2009.
3.1.4 Elastisitas Energi