E-Government Keterbukaan Informasi Publik

b. E-Government

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki rencana pengembangan e-government di lingkungan instansi yang tertuang dalam : 1 Dokumen Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Aksi PPK Kementerian Kehutanan Tahun 2013 yang memuat rencana penambahan 2 Perijinan online IUIPHHK dan izin penangkaran. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan sudah memiliki grand design SI Kehutanan; 3 Grand Desain Sistem Informasi Kehutanan Tahun 2008 Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government secara terintegrasi dengan dikembangkannya aplikasi SIMPEG, SIK, dan lain-lain, internet dan entranet, TI dua arah yg dikelola oleh Biro Hubungan Masyarakat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan membuat : 1 Portal Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID; 2 link pengaduan masyarakat pada website Kementerian Kehutanan dan kotak pengaduan masyarakat pada masing- masing eselon I;. 3 pelaksanaan LPSE kementerian kehutanan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam tingkatan transaksional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah membuat : 1 Pelaksanaan Sistem Perizinan online terpadu satu pintu, portal sistem informasi legalitas kayu, RPBBI Online, SI PUHH Online. 2 Hasil Penilaian oleh Kemenkominfo.

c. Keterbukaan Informasi Publik

Dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, perlu adanya keterbukaan informasi publik. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam hal ini telah mulai melaksanakan hal tersebut dengan membuat peraturan : 1 Permenhut Nomor P.7Menhut-II2011 tentang pelayanan informasi publik di lingkungan Kementerian Kehutanan; 2 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.50Menhut- II2011 tentang Pejabat pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID lingkup Kementerian Kehutanan Informasi publik yang dapat diakses antara laininformasi-informasi yang dapat diakses langsung di PPID dan juga yang dapat dimintakan kepada Satker terkait melalui PPID. Bukti-bukti dokumen yang terkait dengan kondisi bahwa: 1 Tidak semuanya bisa dilakukan akses langsung di website; 2 Tidak semuanya informasi dapat diminta oleh publik ada pengecualian; 3 Contoh kasus permintaan informasi publik yang dikecualikan dan putusan dari Komisi Informasi Pusat RI. Matrik permohonan data dan informasi dari Pusat Humas kepada Ditjen Bina Usaha Kehutanan tahun 2014 beserta tindak lanjutnya. Dalam mengelola keterbukaan informasi publik, perlu dilaksanakan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan adalah : 1 Hasil Monev oleh Komisi Penyiaran Pusat Sertifikat dari Komisi Informasi Pusat kepada Kemenhut sebagai BPS Terbaik tahun 2011 dan VI tahun 2012 2 Badan Litbang : Laporan pengelolaan data dan informasi 2014 3 Ditjen BUK : Matrik permohonan data dan informasi dari Pushumas kepada Ditjen BUK tahun 2014 beserta tindak lanjutnya.

5. Penataan Sistem Manajemen SDM