Kemudian telah dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang organisasi yang dilakukan oleh Tim FGD dengan konsultan yang
ditunjuk oleh KemenPAN dan RB yaitu PT. Sinergi Consulting sesuai dengan Surat MenPAN dan RB Nomor B2991M.PAN-RB72013
tanggal 12 Juli 2013 perihal Penataan Organisasi Kementerian Kehutanan.
Biro Hukum juga telah melakukan evaluasi untuk menganalisis kemungkinan duplikasi fungsi yang timbul dalam organisasi yang
tertuang dalam Laporan Hasil Diagnosa Kelembagaan Kementerian Kehutanan. Dalam rangka penguatan organisasi, Telah dilakukan
evaluasi yang menganalisis satuan organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan dalam satu kelompok kepada seluruh unit
kerja, analisis kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan kepada seluruh unit kerja, analisis
kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan kepada seluruh unit kerja dan evaluasi atas kesesuaian struktur
organisasi dengan mandat kepada seluruh unit kerja, serta evaluasi yang menganalisis kemampuan struktur organisasi untuk adaptif
terhadap perubahan lingkungan strategis yang tertuang dalam :
1 Dokumen hasil evaluasi oleh tim FGD dengan konsultan ditunjuk oleh KemenPAN dan RB yaitu PT Sinergi Consulting;
2 Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;
3 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara;
4 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
5 Persetujuan Menpan
dan RB
dalam Surat
Nomor B1068M.PAN-RB32015 tanggal 27 Maret 2015;
6 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18MenLHK-II2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian LHK
b. Perubahan Organisasi
Seiring dengan
penggabungan Kementerian
Kehutanan dan
Kementerian Lingkungan Hidup, maka hasil evaluasi yang sudah dihasilkan
ditindak lanjuti
dengan mengajukan
perubahan organisasi yang kemudian diterbitkan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor P.18MenLHK-II2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian LHK.
4. Penataan Tatalaksana
a. Proses bisnis dan prosedur operasional tetap SOP kegiatan
utama
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Seluruh unit organisasi telah memiliki peta
proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang dituangkan dalam :
1 Peta proses bisnis yang dituangkan dalam Prosedur Kerja pada Eselon I Ditjen BUK, Ditjen BPDAS PS, Itjen, Ditjen Planologi,
Ditjen PHKA; 2 Peta proses bisnis yang dituangkan dalam Peraturan tentang
Standar Pelayanan
PublikPerizinan dan
juga Prosedur
PelayananPerizinan Online pada Ditjen BUK, Ditjen BPDAS PS, Ditjen Planologi, Ditjen PHKA
Seluruh peta proses bisnis telah dijabarkan dalam SOP, yaitu : 1 Peta proses bisnis yang telah dijabarkan dalam Standar
Operasional Prosedur SOP, pada Eselon I Ditjen PHKA, Setjen SOP
Pelayanan Pengaduan
Masyarakat, SOP
Pelayanan permohonan informasi publik, SOP Unit Layanan Pengadaan
Lingkup Kementerian Kehutanan Badan Litbang Kerjasama, Ditjen BUK, Itjen;
2 Daftar Prosedur KerjaSOP yang telah mendapatkan sertifikat ISO pada Eselon I s.d. UPT-nya : Setjen Humas, Itjen, Ditjen
BPDAS PS, Ditjen BUK, Badan Litbang, Ditjen Planologi, Ditjen PHKA, BP2SDMK
SOP tersebut telah diterapkan oleh seluruh unit organisasi Dibuktikan
dengan Daftar
Prosedur KerjaSOP
yang telah
mendapatkan sertifikat ISO, dengan dilampiri dokumen sertifikat ISO pada Eselon I s.d. UPT-nya, seperti pada Setjen Pushumas, Itjen,
Ditjen BUK Sertifikat ISO di Pusat dan UPT, Badan Litbang Sertifikat ISO Prosedur Kerjasama dengan Institusi Lain di dalam
dan di luar negeri Puspijak, Sertifikat Akreditasi kepada Pustekolah untuk Prosedur Mutu Kerjasama, pengembangan metodologi, s.d.
Laporan Hasil Penelitian, Ditjen BPDAS PS Sertifikat ISO pada BPTH Jawa dan Mandura, Sertifikat ISO pada BPTH Bali dan Nusa
Tenggara, Ditjen Planologi, Ditjen PHKA, BP2SDMK. Seluruh SOP tersebut telah dievaluasi untuk melihat efektifitas SOP
tersebut, yang menghasilkan :
1 Revisi peraturan terkait perbaikan proses perijinanSOP pada Eselon I terkait pelayanan publikperijinan tahun 2014 Ditjen
BUK, Ditjen Planologi, Ditjen BPDAS PS 2 Bukti-bukti dokumen proses revisi peraturannya yang berisi
analisis efisiensi dan efektifitas perbaikan proses perijinanSOP Ditjen BUK, SK Dirjen BUK Nomor SK.71VI-Set2014 tentang
Tim Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Bina Usaha
Kehutanan dengan
Peraturan lainnya
lingkup Kementerian Kehutanan TA 2014, matrik rencana aksi hasil
kajian sistem perijinan di sektor sumber daya alam-perbaikan proses perijinan bidang BUK. Perbaikan proses dapat dilihat pada
Konsideran Menimbang pada Revisi Peraturan terkait.
b. E-Government