Berikut ini program yang akan dilakukan Kementerian LHK sesuai prioritas nasional:
1. Perbaikan berkelanjutan system perencanaan kebutuhan pegawai ASN
2. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi;
3. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka; 4. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assesment center;
5. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai; 6. Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis
kinerja; 7. Pembangunanpengembangan sistem informasi ASN;
8. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan pegawai ASN;
9. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi
ASN; 10. Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat;
11. Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi
12. Menyusun dan menetapkan pola karier pegawai ASN; 13. Pemetaan kompetensi SDM ASN Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dalam rangka pengembangan pegawai; 14. Penguatan sistem diklat berbasis kompetensi.
D. Akuntabilitas
Kemampuan pemerintah untuk mempertanggungjawabkan berbagai sumber yang diberikan kepadanya bagi kemanfaatan publik seringkali
menjadi pertanyaan masyarakat. Pemerintah dipandang belum mampu menunjukkan kinerja melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
mampu menghasilkan outcome hasil yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu, perlu diperkuat penerapan
sistem akuntabilitas
yang dapat
mendorong birokrasi
lebih berkinerja
dan mampu
mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan segala sumber- sumber yang dipergunakannya. Diperlukan pembangunanpengembangan
teknologi informasi dalam manajemen kinerja. Program penguatan akuntabilitas kinerja dengan hasil yang diharapkan berupa
meningkatnya kualitas penerapan sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja yang terintegrasi dengan ukuran keberhasilan :
1. Renstra unit kerja UPT sejalan dengan Renstra KLHK; 2. Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan K menjadi
acuan dalam perencanaan dan penganggaran programkegiatan tahunan;
3. Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dipantau capaiannya secara berkala;
4. Perjanjian Kinerja dipantau capaiannya secara berkala;
5. Terdapat mekanisme Pemantauan dan Evaluasi kinerja termasuk IKP; 6. Penyusunanpengembangan
sistem manajemen
kinerja yang
terintegrasi; 7. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan bernilai A; 8. Laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.
Kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama periode 2015-2019:
a. Penyempurnaan Sistem AKIP; b. Implementasi Sistem AKIP;
c. Penyusunan Renja yang mengacu pada Renstra.
Program penguatan akuntabilitas kinerja dengan hasil yang diharapkan berupa meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan
jasa yang adil transparan dan profesional, serta meningkatnya akuntabilitas aparatur dengan ukuran keberhasilan:
1. Evaluasi akuntabilitas dilakukan oleh SDM yang kompeten; 2. Pelaksanaan SAKIP memiliki komptensi yang dibutuhkan;
3. Kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2015 – 2019 adalah :
a. Pelatihan evaluator tahun 2015 b. Penugasan evaluator tahun 2015
4. Agenda penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan pada setiap entitas unit organisasikerja meliputi:
a. Entitas kementerian b. Entitas unit organisasi eselon I
c. Entitas unit kerja terkecil yang melaksanakan fungsi manajemen
yaitu: - Unit kerja di pusat : Biro, Pusat, Inspektorat, Direktorat,
Sekretariat unit eselon I - Unit kerja di daerah : Unit Pelaksana Teknis UPT, Balai Besar
dan Balai.
E. Peraturan Perundang-Undangan