Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2015 -

Tiga 3 fase yang dilakukan untuk melakukan revolusi mental birokrasi secara bersungguh-sungguh dan berkesinambungan, yaitu: a. Fase Melihat, yaitu dengan mengidentifikasikan faktor yang menjadi penyebab mental aparatur yang masih belum baik; b. Fase Bergerak, yaitu dengan melakukan perubahan perbaikan mental aparatur birokrasi yang konkrit dan melaksanakannya secara konsisten; dan c. Fase Menyelesaikan, yaitu memastikan bahwa program perubahan yang dilakukan telah dapat menjawab hasil yang diharapkan dengan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program perubahan untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program perubahan berikutnya. Langkah melakukan revolusi mental birokrasi akan dilakukan dengan strategi yang tepat, konsisten, bertahap dan komprehensif melalui instrumen yang saling berkaitan sebagai satu kesatuan, yaitu: 1 Penerapan sistem manajemen SDM Aparatur yang berbasis sistem merit, 2 Penguatan kepemimpinan pada masing-masing instansi, 3 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, 4 Transparansi pengelolaan pelayanan publik, dan 5 Penguatan fungsi pengawasan.

B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2015 -

2019 1 Agenda Pembangunan Nasional Dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 – 2019, Buku I, dijabarkan 5 lima agenda pembangunan nasional sebagai berikut: a. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik; b. Meningkatkan peranan dan keterwakilan perempuan dalam politik dan pembangunan; c. Membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan; d. Menyempurnakan dan meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi Nasional RBN; e. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan publik. Dari lima agenda pembangunan nasional tersebut, dua di antaranya secara spesifik terkait dengan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif, yaitu agenda poin c : Membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan, dan agenda poin d : Menyempurnakan dan meningkatkan kualitas reformasi birokrasi nasional. 2 Arah Kebijakan dan Strategi Arah kebijakan dan strategi yang ditempuh untuk agenda membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan, meliputi:

a. Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja,

melalui strategi: 1 Penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah; 2 Penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional; dan 3 Pemantapan implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah SAKIP.

b. Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses

pemerintahan dan pembangunan, melalui strategi: 1 Penguatan kebijakan e-government yang mengatur kelembagaan e-goverment; 2 Penguatan sistem dan infrastruktur e-government yang terintegrasi; 3 Penyempurnaanpenguatan sistem pengadaan secara elektronik serta pengembangan sistem katalog elektronik; 4 Penguatan sistem kearsipan berbasis TIK.

c. Penerapan open government, melalui strategi:

1 Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID; 2 Peningkatan kesadaran masyarakat tentang keterbukaan informasi publik; 3 Publikasi semua proses perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran ke dalam website masing-masing KLD; 4 Penyediaan ruang partisipasi publik dalam menyusun dan mengawasi pelaksanaan kebijakan publik; 5 Pengembangan sistem publikasi informasi proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik; 6 Pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional. Arah kebijakan dan strategi yang ditempuh untuk agenda menyempurnakan dan meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi Nasional RBN, meliputi : a. Restrukturisasi kelembagaan birokrasi Kementerian LHK, melalui penataan kelembagaan UPT; b. Penguatan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi nasional Kementerian LHK; c. Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara ASN Kementerian LHK, melalui strategi: 1 Penetapan formasi dan pengadaan CPNS dilakukan dengan sangat selektif; 2 Penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan, kompetitif, dan berbasis TIK; 3 Penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat; 4 Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara KASN; 5 Penerapan sistem manajemen kinerja pegawai; dan 6 Penguatan sistem informasi kepegawaian nasional.

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik Kementerian LHK,

melalui strategi : 1 Memastikan implementasi UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik secara konsisten; 2 Mendorong inovasi pelayanan publik; 3 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik; 4 Penguatan kapasitas efektivitas pengawasan pelayanan publik.

C. Isu Strategis - Agenda Prioritas Reformasi BirokrasiKementerian LHK