Kondisi Permasalahan Akuntabilitas Kinerja

keberhasilan penerapan reformasi birokrasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2. Permasalahan

Salah satu penyebab berbagai penyimpangan yang terjadi dalam birokrasiadalah lemahnya sistem pengawasan. Kelemahan sistem pengawasanmendorong tumbuhnya perilaku koruptif atau perilaku negative lainnya. Perubahan perilaku koruptif aparatur harus diarahkan melaluipenguatan sistem pengawasan.Program penguatan pengawasan yang efektif di lingkungan pemerintah diwujud kandengan membangun transparansi tata kelola pemerintahan dan menjalankan reformasi birokrasi.

G. Akuntabilitas Kinerja

1. Kondisi

Akuntabilitas kinerja adalah berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemeintah, dalam rangka pertanggung jawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Sistem akuntabilitas kinerja dibangun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban tugas dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap satuan organisasiunit kerja. Penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah SAKIP dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP terkait dengan kapasitas tata pengelolaan instansi pemerintah yang meliputi rencana stategis, penjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolan data kinerja, pelaporan kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja.

2. Permasalahan

Elemen-elemen kapasitas dokumen kinerja meliputi pemenuhan, kualitas dan pemanfaatandokumen kinerja. Evaluasi kinerja mencakup kapasitas evaluasi internal kementerian sebelum dilakukan evaluasi secara eksternal oleh Kementerian PAN dan RB. Sedangkan, capaian kinerja adalah tingkat capaian terhadap sasaran dan target yang ditetapkan kementerian dalam dokumen rencana kinerja. Agregat aktivitas penyelenggaraan SAKIP diatas adalah hasilcapaian implementasi SAKIP kementerian sebagai hasil dari evaluasi eksternal. Dalam konteks reformasi birokrasi area perubahan penguatan akuntabilitas menyangkut keterlibatan pimpinan yaitu dalam proses penyusunan rencana strategis renstra, penetapan kinerja, pemantauan capaian kinerja, serta pengelolaan akuntabilitas kinerja yang menyangkut peningkatan kapasitas SDM penyelenggara, penyediaan pedoman dan tersedianya sistem akuntabilitas kinerja. Permasalahan dalam penyelenggaraan akuntabilitas kinerja lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah menyangkut kualitas dokumen kinerja rencana, pengukuran, dan pelaporan kinerja serta kapasitas organisasiunit kerja yang menyangkut kapasitas SDM dan ketersediaan pedoman dan sistem penyelenggaraan akuntabilitas kinerja.

H. Peningkatan Pelayanan Publik