6. Penguatan Akuntabilitas
a. Capaian Akuntabilitas Kinerja
Area perubahan penguatan akuntabilitas kinerja pada pelaksanaan reformasi birokrasi terdiri dari aspek prosespengungkit dan aspek
hasil. Aspek prosespengungkit meliputi keterlibatan pimpinan dalam penyelenggaraan SAKIP, dan pengelolaan akuntabiltas kinerja
pada setiap entitas unit organisasiunit kerja yang terdiri dari unsur sistem, pedoman dan peningkatan kapasitas SDM penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja. Untuk aspek hasil implementasipelaksanaan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah SAKIP, adalah sebagai berikut:
1 Perencanaan -
Perencanaan strategis -
Perencanaan kinerja -
Kontrak kinerja -
Pemanfaatan dokumen perencanaan 2 Pengukuran
- Indikator kinerja umum
- Indikator kinerja utama IKU
- Pengukuran kinerja
- Analisis hasil pengukuran
3 Pelaporan -
Ketaatan -
Pengungkapan dan penyajian -
Pemanfaatan 4 Evaluasi
- Pedoman evaluasi
- Pelaksanaan kinerja evaluasi evaluasi internal
- Pemanfaatan hasil evaluasi
5 Capaian -
Kinerja yang
diungkapakan indicator
kinerja, target,
keandalan data -
Pencapaian kinerja. Nilai hasil evaluasi atas aspek hasil sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah SAKIP tahun 2014 yang masih terpisah untuk “eks” Kementerian Kehutanan dan “eks” Kementerian Lingkungan
Hidup tahun 2010, 2013, dan 2014 adalah sebagaimana tabel di bawah.
Komponen Kinerja
Bobot 2010
2013 2014
Kemen hut
KLH Kemen
hut KLH
Kemen hut
KLH Perencanaan
kinerja 35
22,29 21,80
25,38 16,94
26,00 19,75
Pengukuran kinerja
20 11,33
7,83 13,10
9,70 13,84
10,72 Pelaporan
kinerja 15
9,06 8,00
10,65 7,98
11,09 8,68
Evaluasi kinerja
10 4,58
4,67 7,31
4,30 7,30
1,95 Capaian
kinerja 20
9,23 6,07
11,60 13,75
12,46 11,91
Nilai akuntabilitas
100 56,49
48,37 68,04
52,67 70,69
53,01
Keterangan: Kategori berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12
Tahun 2015 Kemenhut : SANGAT BAIK: akuntabel, berkinerja baik, memiliki
sistem manajemen kinerja yang andal. KLH : CUKUP MEMADAI: akuntabilitas kinerja cukup baik, taat
kibijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk dipertanggungjawabkan,
perlu banyak perbaikan tidak mendasar.
7. Penguatan Pengawasan