C. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1.
Standar Pelayanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui beberapa peraturan :
a. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13Menhut-II2012 tentang Pelayanan Informasi di Bidang Kehutanan Secara Online;
b. Terdapat 12 pelayanan perizinan online Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.938Menhut-II2013;
c. Keputusan Dirjen Planologi Nomor SK-8VII-PKH2013 tanggal 16 Juni 2013 tentang Standar Pelayanan Pemberian Izin Pakai Kawasan
Hutan IPPKH 3 pelayanan lingkup Ditjen Planologi; d. Peraturan Direktur Jenderal BUK Nomor P.4VI-Set2013 tanggal 9
Juli 2013 tentang Standar Pelayanan Pemberian IUPHHK dalam HTI, IUPHHK HA atau IUPHHK RE pada Hutan Produksi 3 pelayanan
lingkup Ditjen BUK;
e. Peraturan Direktur Jenderal BPDASPS Nomor P.07V-Set2013 2 pelayanan lingkup BPDASPS;
f. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.48Menhut-II2010 jo. P.4Menhut-II2012 3 pelayanan lingkup Ditjen PHKA;
g. Terdapat 35 pelayanan perizinan lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.97Menhut-II2014, dimana 15 pelayanan izin sudah dilimpahkan ke BKPM Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.1Menhut-II2015.
Standar pelayanan tersebut dibuat SOP nya dan dievaluasi secara rutin.
2. Budaya Pelayanan Prima
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus mengusahakan agar pelayanan prima menjadi budaya Lembaga untuk meningkatkan
persepsi positif masyarakat sesuai Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor SK.7II-UM2014 tentang Perubahan
Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor SK.94II-UM2012 tentang Penunjukan Administrator Sistem Pelayanan
Informasi Perizinan di Bidang Kehutanan Secara online.
3. Pengelolaan Pengaduan
Kementerian LHK dalam mengelola pengaduan telah membuat Kotak saranpengaduan dan portal pengaduan pada website dengan dasar :
a. Peraturan Irjen Kemenhut Nomor P.5III-Set2011 tentang Pedoman Penanganan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Lingkup Itjen
Kemenhut; b. Permenhut Nomor P.34Menhut-II2013 tanggal 25 Juni 2013
tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Internal Whistle blower dan Eksternal Pengaduan Masyarakat Atas Tindak Pidana Korupsi di
Lingkungan Kementerian Kehutanan;
c. Permenhut Nomor
P.63Menhut-II2014 tentang
Pedoman Penanganan
Pengaduan Atas
Penyalahgunaan Wewenang,
Pelanggaran dan Tindak Pidana Korupsi Lingkup Kementerian Kehutanan.
4. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan
Penilaian kepuasan terhadap pelayanan pada Kementerian LHK dilakukan melalui survey secara berkala dan hasil survey tersebut
dipublikasikan.
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pelaksanaan tugasnya memanfaatkan teknologi informasi, seperti portal perijinan dan
portal pelayanan secara online.
BAB IV ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN ISU STRATEGIS
A. Arah Kebijakan Pemerintah Kabinet Kerja 2015-2019
Pelaksanaan reformasi birokrasi 2015 – 2019 didasarkan pada beberapa
arah kebijakan pemerintah, sebagai berikut:
1. Nawacita
Dalam dokumen Nawacita, yang mencakup 9 sembilan janji yang ingin diwujudkan Pemerintah, yaitu:
a. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
b. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
d. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi system dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya. e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
f. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik. h. Melakukan revolusi karakter bangsa.
i. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2015- 2019 yang diterbitkan melalui Peraturan Presiden Nomor 2
Tahun 2015, terdapat 8 delapan isu prioritas yang terkait dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu:
a. Percepatan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan; b. Penerapan
e-government untuk
mendukung bisnis
proses pemerintahan dan pembangunan yang efisien, efektif, transparan,
dan terintegrasi; c. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
d. Meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan anti-korupsi dan meningkatkan aspek preventif pencegahan korupsi;
e. Pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan; f. Mempercepat pembangunan
kawasan perbatasan di berbagai bidang, terutama ekonomi dan keamanan;
g. Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi; h. Meningkatkan peran Indonesia dalam kerjasama Selatan-Selatan
dan Triangular;