Pelayanan publik Revolusi mental

Dari kesembilan Nawacita tersebut, poin kedua menjadi poin penting dalam menjalankan kebijakan Presiden, yakni Aparatur Sipil Negara ASN sebagai representasi pemerintahan hadir setiap rakyat membutuhkan.

2. Pelayanan publik

Dalam pelayanan dibidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan menuntut ASN yang berintegritas tinggi dan memiliki kode etik dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Hal tersebut dapat dicapai dengan revolusi mental secara menyeluruh di semua ASN sesuai dengan agenda ke-8 Nawacita, yaitu melakukan revolusi karakter bangsa. Birokrasi merupakan ujung tombak pelaksana pemerintahandankunci keberhasilan dalampembangunan,karenabirokrasi secara langsung berhadapan dengan masyarakat, serta merupakan perwujudan dan perpanjangan tangan pemerintah. Birokrasi mempunyai peran besar dalam pelaksanaan urusan publik. Tugas dan fungsi birokrasi adalah: a. Memberikan pelayanan umum services yang bersifat rutin kepada masyarakat seperti memberikan pelayanan perizinan, perlindungan, pemeliharaan fasilitas umum, pemeliharaan kesehatan, dan penyediaan jaminan keamanan bagi masyarakat. b. Melakukan pemberdayaan empowerment terhadap masyarakat untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan yang lebih baik, seperti melakukan pembimbingan, pendampingan, konsultasi, menyediakan modal dan fasilitas usaha, serta melaksanakan pendidikan. c. Menyelenggarakan pembangunan development di tengah masyarakat, seperti membangun infrastruktur perhubungan, telekomunikasi, perdagangan dan sebagainya. Proses reformasi birokrasi harus dilakukan secara partisipatif dan transparan. Dengan kata lain, proses reformasi birokrasi tidak hanya berlangsung secara teknokratik, tetapi juga bisa didukung oleh masyarakat sebagai pemangku kepentingan dalam pengendalian dan pengelolaan SDA dan LH. Dengan demikian, kerja sama ini bertujuan menciptakan penyelenggaraan reformasi birokrasi pelayanan publik secara terpadu dan partisipatif.

3. Revolusi mental

Revolusi mental sebagai perubahan mendasar dalam cara berpikir dan cara merasa yang diterjemahkan dalam perilaku dan tindakan nyata keseharian dalam kehidupan di berbagai aspek baik perilaku politik, perilaku ekonomi, perilaku pendidikan, perilaku kerja, dan perilaku sosial kemasyarakatan pada akhirnya akan memberikan efek positif terhadap masyarakat sebagai stakeholder utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejalan dengan sasaran utama revolusi mental yakni untuk mengubah mindset dan culture set dari dilayani menjadi melayani. Tiga 3 fase yang dilakukan untuk melakukan revolusi mental birokrasi secara bersungguh-sungguh dan berkesinambungan, yaitu: a. Fase Melihat, yaitu dengan mengidentifikasikan faktor yang menjadi penyebab mental aparatur yang masih belum baik; b. Fase Bergerak, yaitu dengan melakukan perubahan perbaikan mental aparatur birokrasi yang konkrit dan melaksanakannya secara konsisten; dan c. Fase Menyelesaikan, yaitu memastikan bahwa program perubahan yang dilakukan telah dapat menjawab hasil yang diharapkan dengan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program perubahan untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program perubahan berikutnya. Langkah melakukan revolusi mental birokrasi akan dilakukan dengan strategi yang tepat, konsisten, bertahap dan komprehensif melalui instrumen yang saling berkaitan sebagai satu kesatuan, yaitu: 1 Penerapan sistem manajemen SDM Aparatur yang berbasis sistem merit, 2 Penguatan kepemimpinan pada masing-masing instansi, 3 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, 4 Transparansi pengelolaan pelayanan publik, dan 5 Penguatan fungsi pengawasan.

B. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2015 -