satuan rumah susun, hak tanggungan dan tanah wakaf dibuatkan satu buku tanah. Buku tanah hak milik, hak guna bangunan, hak pakai, hak
atas satuan rumah susun dan tanah wakaf disusun menurut jenis hak dengan satuan wilayah desakelurahan.
Selain daftar-daftar tersebut dalam pnyelenggaraan kegiatan pendaftaran tanah dilakukan pada daftar-daftar lainnya berupa daftar
permohonan pekerjaan pendaftaran tanah DI 301, daftar permohonan pengukuran DI 302, daftar pelayanan informasi DI 303, daftar
penyelesaian pekerjaan pendaftaran tanah DI 208, daftar penyerahan sertipikat DI 301 A, daftar penerimaan biaya pendaftaran tanah DI 305,
daftar peta DI 311 A.
9. Sisitem Publikasi Pendaftaran Tanah
Sistem publikasi pendaftaran tanah yang dianut di Indonesia adalah sistem negatif tetapi mengandung unsur positif, sebagaimana dijelaskan dalam
penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah yang merupakan penyempurnaan Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1961. Sistem publikasi ini pada hakekatnya sudah ditetapkan dalam Undang - Undang Pokok Agraria UUPA yaitu bahwa penyelenggaraan
pendaftaran tanah di Indonesia dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum hak-hak atas tanah dengan memberikan surat tanda bukti hak atas
tanah berupa sertipikat yang berlaku sebagai alat bukti yang kuat tetapi tidak mutlak. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam pasal 19 ayat 2 huruf c, pasal
23 ayat 2, pasal 32 ayat 2 dan pasal 38 ayat 2 UUPA.
Universitas Sumatera Utara
10. Obyek Pendaftaran Tanah
Dalam pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 yang menjadi obyek kegiatan pendaftaran tanah meliputi :
a. Bidang - bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna
usaha, hak guna bangunan dan hak pakai. b.
Tanah hak pengelolaan. c.
Tanah wakaf. d.
Hak milik atas satuan rumah susun. e.
Hak tanggungan. f.
Tanah negara.
B. Catur Tertib Pertanahan
1. Dasar
Salah satu usaha untuk mewujudkan kepastian hukum hak - hak atas tanah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dibidang pertanahan, pemerintah telah mengambil langkah - langkah atau kebijaksanaan sebagaimana telah disinggung dalam Kepres Nomor 7
tahun 1979 tentang Rencana Pelita III telah ditetapkan kebijaksanaan pokok dibidang pertanahan yang dikenal dengan Catur Tertib Pertanahan yang
meliputi Tertib Hukum, Tertib Adminisrasi Pertanahan, Tertib Pengunaan Tanah, Tertib Pemeliharaan dan Lingkungan.
Kebijaksanaan tersebut sebagai pelaksanaan dari Ketetapan MPR No. IVMPR1978 yang menetapkan agar
Universitas Sumatera Utara