2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kota Tebing Tinggi. Pemilihan lokasi tersebut karena saat ini pelaksanaan kegiatan pendaftaran tanah di kota
Tebing Tinggi sedang berlangsung atas tanah yang dikuasai dan dimiliki oleh masyarakat. Dalam pengembangan usaha perekonomian oleh masyarakat kota
Tebing Tinggi, tidak terlepas dari tanah yang dapat dijadikan sebagai salah satu penambahan modal usahanya. Oleh karena itu kegiatan tersebut tidak
terlepas dari kegiatan pelaksanaan pendaftaran tanah. Disamping itu, bahwa kota Tebing Tinggi merupakan kota lintas bagi masyarakat yang mau
bepergian kearah pantai timur dan pantai barat yang merupakan kota sedang berkembang.
3. Obyek Penelitian
Adapun yang menjadi obyek penelitian, meliputi bidang-bidang tanah yang telah dan sedang diselenggarakan pendaftarannya pada kantor
pertanahan kota Tebing Tinggi, yang meliputi bidang-bidang tanah di 5 lima kecamatan. Pada tiap-tiap kecamatan dipilih 2 dua Kelurahan yang volume
kegiatan pendaftaran tanahnya lebih banyak. dan tiap-tiap kelurahan diambil sampel sebanyak 5 lima orang yang mewakili masyarakat yang
mendaftarkan tanahnya. Sehingga jumlah sampel yang dianggap mewakili sebanyak 50 lima puluh orang responden.
Universitas Sumatera Utara
4. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan berupa : 1
Data primer Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh
penulis dilapangan dari para pihak yang menjadi sumber informasi. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan observasi,
wawancara dan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden, yaitu masyarakat pemilik bidang tanah, pejabat kantor Pertanahan
Kota Tebing Tinggi dan kantor Kelurahan dan kantor instansi Pemerintah lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
Data tersebut berupa data-data yang berhubungan dengan pelaksanaan pendaftaran tanah dan keberhasilan terwujudnya Catur
Tertib Pertanahan yang diperoleh dari jawaban responden dan pengamatan langsung di lapangan.
2 Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh dari instansi dan dokumen-dokumen lain seperti laporan, arsip-arsip, data dari kantor Pertanahan Kota
Tebing Tinggi, kantor Kelurahan, BPS, dan BAPPEDA. Adapun data yang dikumpulkan meliputi data:
a Letak, luas dan batas wilayah kota Tebing Tinggi.
b Pembagian wilayah administrasi pemerintahan.
Universitas Sumatera Utara
c Jumlah dan kepadatan penduduk.
d Tingkat pendidikan penduduk.
e Data status tanah.
f Data penggunaan tanah.
g Data fisik dan yuridis yang berkaitan dengan pelaksanan
kegiatan pendaftaran tanah. h
Data yang berkaitan dengan Catur Tertib Pertanahan. i
dan data lainnya.
b. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data adalah subyek darimana data dapat diperoleh. Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari Kantor
Pertanahan Kota Tebing Tinggi, BPS, BAPPEDA, Kantor Kelurahan dan masyarakat pemilik tanah.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Study Kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku, tulisan ilmiah, peraturan perundangan yang ada hubungannya dengan judul skripsi ini, serta data-
data yang telah didokumentasikan berupa arsip-arsip, peta-peta yang dikumpulkan dari instansi terkait seperti kantor pertanahan, kantor
kelurahan yang ada dilokasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
b. Observasi
Digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta di lapangan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Observasi dilakukan di lapangan dengan
mengamati pelaksanaan kegiatan pendaftaran tanah pada Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi dan Kantor Kelurahan yang terkait dengan
penelitian ini.
c. Wawancara
Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah tanya-jawab secara langsung secara sepihak dengan para Pejabat kantor
pertanahan, kantor Lurah dengan menggunakan panduan wawancara
d. Kuesioner
Yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Yang menjadi responden adalah
masyarakat yang telah mendaftarkan tanahnya pada kantor pertanahan kota Tebing Tinggi
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempertegas penguraian isi dari skripsi ini serta untuk lebih mengarahkan pembaca, maka berikut ini penulis membuat sistimatika
penulisangambaran isi skripsi ini sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pada Bab I diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan dan manfaat penelitian baik secara praktis maupun secara teoritis, keaslian penulisan, metode penelitian yang
menguraikan tentang jenis metode penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian dan jenis data yang menguraikan tentang data primer, data sekunder
dan sumber data, teknik pengumpulan data yang menguraikan tentang studi kepustakaan, observasi, wawancara dan kuesioner.
2. Pada Bab II diuraikan tentang tinjauan pelaksanaan pendaftaran tanah
diuraikan mengenai
pengertian pendaftaran
tanah, dasar
hukum penyelenggaraan pendaftaran tanah, tujuan pendaftaran tanah, hak
–hak atas tanah, pelaksana pendaftaran tanah, kewenangan pemberian hak atas tanah,
peralihan hak atas tanah, kegiatan pendaftaran tanah yang menguraikan tentang kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali, kegiatan pemeliharaan data
pendaftaran tanah, kegiatan pengukuranpemetaan, kegiatan tata usaha pendaftaran tanah, sistem publikasi pendaftaran tanah, objek pendaftaran tanah
dan catur tertib pertanahan meliputi dasar, tujuan, upaya-upaya mewujudkan catur tertib pertanahan yang meliputi tertib hukum pertanahan, tertib
administrasi pertanahan, tertib penggunaan tanah, tertib pemeliharaan dan lingkungan hidup, serta gambaran umum wilayah meliputi lokasi, luas, batas
wilayah, kepadatan penduduk, tingkat pendidikan, penggunaan tanah, status tanah, dan instansi pelaksana pendaftaran tanah menguraikan peranan kantor
pertanahan kota tebing tinggi ,pejabat pembuat akta tanah dan faktor-faktor
Universitas Sumatera Utara
yang mempengaruhi terwujudnya catur tertib pertanahan di kota Tebing Tinggi.
3. Pada Bab III tentang Upaya Kantor Pertanahan untuk terwujudnya Catur Tertib
Pertanahan di Kota Tebing Tinggi diuraikan mengenai penerapan ketentuan pertanahan dalam pelaksanaan kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali,
kegiatan pendaftaran pemeliharaan data pendaftaran tanah, penerapan sistem
loket pelayanan dan penanganan sengketa pertanahan dan peningkatan program pensertipikatan tanah dan pembangunan sarana, prasarana informasi
pertanahan 4.
Pada IV tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PELAKASANAAN PENDAFTARAN TANAH GUNA TERWUJUDNYA CATUR TERTIB PERTANAHAN DI TEBING TINGGI
A. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah
1. Pengertian Pendaftaran Tanah
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 dijelaskan tentang pengertian Pendaftaran Tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti
haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
Pengertian data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai
adanya bangunan atau bagian bangunan diatasnya. Sedangkan pengertian data yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan
rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban - beban lain yang membebaninya.
Pendaftaran Tanah dilaksanakan berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, mutahir dan terbuka. Dalam penjelasan pasal demi pasal Peraturan
Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 disebutkan, bahwa yang dimaksud dengan :
Universitas Sumatera Utara
a. Asas sederhana adalah didalam pelaksanaan pendaftaran tanah ketentuan
pokoknya maupun prosedurnya mudah dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Asas aman adalah untuk menunjukkan bahwa pendaftaran perlu
diselenggarakan secara teliti dan cermat, sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan adanya kepastian hukum sesuai dengan tujuan
pendaftaran tanah. c.
Asas terjangkau adalah keterjagkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan, khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan masyarakat
golongan ekenomi lemah. d.
Asas Mutakhir adalah kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan berkesinambungan didalam pemeliharaan data, sehingga data yang
tersimpan di Kantor Pertanahan tetap sesuai dengan keadaan nyata dilapangan.
e. Asas terbuka adalah masyarakat setiap saat dapat mengetahu atau
memperoleh keterangan mengenai data-data yang benar yang tersimpan di Kantor Pertanahan.
2. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah