Dasar Hukum Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah

a. Asas sederhana adalah didalam pelaksanaan pendaftaran tanah ketentuan pokoknya maupun prosedurnya mudah dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan. b. Asas aman adalah untuk menunjukkan bahwa pendaftaran perlu diselenggarakan secara teliti dan cermat, sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan adanya kepastian hukum sesuai dengan tujuan pendaftaran tanah. c. Asas terjangkau adalah keterjagkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan, khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan masyarakat golongan ekenomi lemah. d. Asas Mutakhir adalah kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan berkesinambungan didalam pemeliharaan data, sehingga data yang tersimpan di Kantor Pertanahan tetap sesuai dengan keadaan nyata dilapangan. e. Asas terbuka adalah masyarakat setiap saat dapat mengetahu atau memperoleh keterangan mengenai data-data yang benar yang tersimpan di Kantor Pertanahan.

2. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah

Untuk menyelenggarakan pendaftaran tanah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 yang telah dijelaskan dalam penjelasan umum UUPA menyatakan bahwa bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya pada tingkatan yang tertinggi yang dikuasai oleh Negara. Sesuai dengan pemikiran Universitas Sumatera Utara tersebut perkataan dikuasai dalam hal ini bukanlah berarti dimiliki, akan tetapi adalah pengertian yang memberi wewenang kepada Negara sebagai organisasi kekuasaan dari bangsa Indonesia pada tingkatan yang tertinggi untuk : a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan tanah. b. Menentukan dan mengatur hak-hak yang dapat dipunyai atas tanah. c. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan huku antara orang-orang dan badan-badan hukum atas tanah. Atas dasar wewenang tersebut, maka Pemerintah berkewajiban untuk melaksanakan pendaftran tanah diseluruh Indonesia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam pasal 19 UUPA itu sendiri. Pendaftaran tanah ini diselenggarakan dengan cara sederhana dan mudah dimengerti yang bersifat recht kadaster yaitu bertujuan untuk menjamin kepastian hukum. Untuk melaksanakan kewajiban tersebut Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961 dan telah diperbaharui menjadi Peratauran Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah jo. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala badan Pertanahan Nasioanal No 3 Tahun 1997 tentang Peraturan Pelaksana Pendaftaran Tanah. Disamping itu peraturan perundang-undangan lainnya yang juga dipedomani dalam penyelenggaraan pendaftaran tanah antara lain : a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997 tentang Penataan Ruang Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725. Universitas Sumatera Utara b. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130. c. Peraturan Pemerintah No. 481994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah DanAtau Bangunan jo. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1996 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 1994. d. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan Dan Hak Pakai. e. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pembuat Akta Tanah. f. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional . g. Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembetalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara jo. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah Tertentu. h. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan. Universitas Sumatera Utara i. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 7 Tahun 2007 tentang Panitia Pemeriksa Tanah. j. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997.

3. Tujuan Pendaftaran Tanah

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SURAKARTA.

1 3 15

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SURAKARTA.

0 3 16

PENUTUP PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SURAKARTA.

0 3 5

PERALIHAN HAK TANAH ABSENTE BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN CATUR TERTIB PERTANAHAN DI KABUPATEN KARANGANYAR.

1 0 18

BAB II PELAKASANAAN PENDAFTARAN TANAH GUNA TERWUJUDNYA CATUR TERTIB PERTANAHAN DI TEBING TINGGI A. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah 1. Pengertian Pendaftaran Tanah - Tinjauan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Terhadap Terwujudnya Catur Tertib Pertanahan Di Kota

1 1 54

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Terhadap Terwujudnya Catur Tertib Pertanahan Di Kota Tebing Tinggi

0 2 19

TINJAUAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH TERHADAP TERWUJUDNYA CATUR TERTIB PERTANAHAN DI KOTA TEBING TINGGI

0 1 11

BAB II PELAKASANAAN PENDAFTARAN TANAH GUNA TERWUJUDNYA CATUR TERTIB PERTANAHAN DI TEBING TINGGI A. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah 1. Pengertian Pendaftaran Tanah - Tinjauan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Terhadap Terwujudnya Catur Tertib Pertanahan Di Kota

0 0 54

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Terhadap Terwujudnya Catur Tertib Pertanahan Di Kota Tebing Tinggi

0 1 19

TINJAUAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH TERHADAP TERWUJUDNYA CATUR TERTIB PERTANAHAN DI KOTA TEBING TINGGI

0 0 11