commit to user
120
dalam maupun luar diri siswa selain faktor gaya belajar dan aktivitas belajaryang digunakan dalam penelitian ini, serta tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut di
luar kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian tidak ada interaksi antara gaya belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa.
7. Hipotesis ketujuh
Berdasarkan hasil analisis variansi tiga jalan diperoleh harga p-value untuk prestasi kognitif sebesar 0,814 0,05, sedangkan untuk prestasi afektif 0,748 0,05.
Hal ini menunjukkan tidak ada interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing, gaya belajar, aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa baik
prestasi kognitif maupun prestasi afektif. Tidak adanya interaksi antara gaya belajar, aktivitas belajar dan metode
pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa baik kognitif maupun afektif disebabkan siswa belum terbiasa dengan metode inkuiri terbimbing yang digunakan dalam
pembelajaran. Selama ini siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, hanya sebagian siswa yang bekerja memecahkan masalah
dalam kelompok. Sementara itu, siswa yang lain cenderung melakukan kegiatan yang lain yang tidak berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Selain itu keaktifan siswa
dalam bertanya atau mencari sumber masih kurang, padahal penelitian ini merupakan metode pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah, yang dalam
pelaksanaanya dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mengembangkan keaktivan dan gaya belajar yang dimilikinya.
commit to user
121
Apapun metode pembelajaran yang diterapkan, baik inkuiri terbimbing menggunakan virtual lab maupun real lab, siswa yang memiliki gaya belajar
kinestetik tinggi akan memiliki prestasi yang lebih baik daripada siswa yang memiliki gaya belajar visual. Sebaliknya apapun gaya belajar yang dimiliki siswa, baik visual
maupun kinestetik, siswa yang menerima pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan virtual lab akan memperoleh prestasi yang lebih baik dibandingkan
dengan real lab. Begitu pula dengan aktivitas belajar, siswa yang memiliki aktivitas tinggi akan memproleh prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
memiliki aktivitas belajar rendah. Sebaliknya berapapun tingkat aktivitasnya baik tinggi maupun rendah, siswa yang menerima pelajaran dengan inkuiri terbimbing
menggunakan virtual lab akan memiliki prestasi yang lebih baik daripada metode inkuiri terbimbing dengan menggunakan real lab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, gaya belajar dan aktivitas belajar siswa. Hal ini dimungkinkan karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses
pencapaian prestasi belajar baik dalam maupun luar diri siswa diluar faktor metode pembelajaran, gaya belajar dan aktivitas belajar yang digunakan dalam penelitian ini,
serta tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut diluar kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, gaya belajar dan
aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa baik kognitif maupun afektif.
E. Keterbatasan Penelitian