perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
bahwa siswa yang belajar dengan Guided inkiuri memiliki pemahaman konsep asam basa yang lebih baik dan memiliki sikap yang lebih positif.
C. Kerangka Berfikir
Dari kajian teori diatas dapatlah disusun suatu kerangka pemikiran guna memperoleh jawaban sementara atas permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
Pembelajaran kimia tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan satu metode saja. Penggunan suatu metode harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang ingin
disampaikan kepada siswa. Sehingga guru harus dapat menguasai berbagai metode pengajaran agar tidak terjadi kejenuhan dalam pembelajaran. Kejenuhan dalam
pembelajaran dapat terjadi karena banyak faktor, diantaranya adalah pemilihan metode mengajar yang cocok dan penggunaan media yang menarik dan komunikatif.
Pengajaran yang dibawakan guru tidak selamanya berhasil dengan baik. Dalam waktu yang sama tidak semua siswa dapat menguasai dan memahami bahan
pelajaran yang diajarkan. Jadi, ada siswa yang langsung dapat memahami dan ada yang lambat memahami. Hal ini tergantung dari keaktivanaktivitas dari masing-
masing siswa, begitu pula dengan gaya belajar yang dimiliki antara siswa yang satu dengan yang lainnya juga berbeda dan hal ini sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa. Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perbedaan prestasi belajar siswa antara pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media virtual lab dan real lab.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian meteri pelajaran besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa, metode pembelajaran yang
baik seharusnya dapat melibatkan siswa kearah aktif, banyak metode pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
yang dapat membuat siswa terlibat aktif salah satunya adalah metode inkuiri terbimbing. Kelebihan metode inkuiri terbimbing antara lain: meningkatkan potensi
intelektual anak, menguasai melakukan penemuan, meningkatkan daya ingat, membuat anak lebih aktif, membentuk dan mengembangkan konsep diri anak,
menambah tingkat harapan anak, mengembangkan bakat-bakat, menghindarkan siswa dari belajar menghafal, memberikan waktu pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi. Untuk memperoleh informasi maka perlu dilakukan pengamatan yaitu dengan
penggunaan media pembelajaran yanga salah satu caranya dengan menggunakan media laboratorium baik virtual lab maupun real lab. Kegiatan pembelajaran yang
menggunakan bantuan media laboratorium berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi dan meningkatkan kemampuannya sehingga
mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan kegiatan laboratorium siswa dapat melakukan melakukan peragaan, simulasi, pengukuran dan pengamatan secara
langsung, berasimilasi dengan siswa lain untuk menggali potensi sesuai dengan tuntutan dari standar kompetensi maupun kompetensi dasar yang telah ditentukan
dalam kurikulum. Guru dapat memfokuskan peranannya untuk memfasilitasi, membimbing, mengarahkan dan memotivasi siswanya untuk menemukan jawaban
dari permasalahan eksperimen yang telah dipersiapkan dan dituangkan dalam lembar kerja siswapedoman praktikum. Pemilihan materi koloid pun sangat sesuai dengan
media laboratorium baik virtual maupun real, karena materi koloid ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan sedikit bantuan simulasi komputer
virtual lab akan dapat lebih menarik perhatian siswa. Ini diduga bahwa pembelajaran yang dilakukan melalui metode inkuiri terbimbing menggunakan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
laboratorium kimia yang sesungguhnya real lab dan media laboratorium komputer yang disimulasi virtual lab akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
prestasi belajar siswa. Maka diduga Penggunaan virtual lab diduga lebih efektif dibandingkan dari real lab. Hal ini sejalan dengan teori Piaget dimana siswa langsung
berinteraksi dengan media dari tidak tahu menjadi tahu. 2.
Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan kinestetik.
Siswa memiliki kecenderungan dalam menerima dan mengolah informasi selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.
Siswa yang memiliki gaya belajar visual antara lain kebutuhan melihat sesuatu secara visual untuk memahami, memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, sering salah
mengintepretasikan kataucapan dll, sedang siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri antara lain siswa harus menyentuh sesuatu agar ia bisa
mengingatnya. Maka diduga bahwa siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik akan memperoleh
prestasi yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki gaya belajar visual. 3. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan
rendah dengan pemikiran sebagai berikut.
Pembelajaran kimia menggunakan metode inkuiri terbimbing dengan bantuan laboratorium baik real maupun virtual mampu merangsang dan memotivasi siswa.
Siswa dengan aktivitas tinggi mempuyai ciri-ciri diantaranya aktif dalam melakukan kegiatan proses penemuan yang mana konsep kimia koloid lebih mudah dapat
diekplorasi dengan metode inkuiri yang menghasilkan fakta dan pengetahuan secara langsung, sehingga siswa lebih mudah menguasai konsep yang ditemukannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 69
Sehingga diduga siswa yang aktivitasnya tinggi lebih berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
4. Interaksi antara pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media virtual lab, real lab dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa.
Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dengan kerja kelompok di laboratorium baik real maupun virtual yang memperhatikan kebiasaan belajar yang
menonjol gaya belajar masing-masing siswa, diyakini mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa terutama pada materi kimia koloid. Hal ini diduga bahwa ada
interaksi antara penggunaan media laboratorium baik virtual maupun real dan gaya
belajar siswa.
5. Interaksi antara pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media virtual lab dan real lab dengan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa
Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dengan kerja kelompok baik real maupun virtual yang memerlukan aktivitas pada setiap kegiatannya, sehingga
aktivitas belajar besar nilainya bagi pengajaran. Apalagi untuk materi koloid ini, siswa akan lebih mudah dalam melakukan proses inkuiri. Oleh karena itu diduga
bahwa ada interaksi antara penggunaan media laboratorium dengan aktivitas belajar.
6. Interaksi antara gaya belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa didasarkan atas pertimbangan bahwa gaya belajar merupakan cara seseorang dalam
menerima dan mengolah informasi. Hal ini merupakan seperangkat karakteristik seseorang yang berasal dari faktor biologi dan selalu berkembang. Sedangkan
penyelesaian masalah akan lebih mudah bila setiap siswa memiliki aktivitas yang tinggi dalam penyelesaian masalah tersebut, contohnya mencari sumber-sumber
pustaka, bertanya pada orang yang lebih mengerti, dll. Aktivitas belajar ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
bermacam-macam jenisnya ada visual activites, oral activities, drawing activities, motor activities, listening avtivities, mental activities, writing activities dan emotional
activities. Hal ini diduga bahwa ada interaksi antara gaya belajar dan aktivitas belajar.
7. Interaksi antara pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media virtual lab dan real lab, gaya belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi
belajar siswa didasarkan pada pemikiran bahwa pencapaian prestasi belajar siswa akan memuaskan dan menyeluruh bila salah satunya memperhatikan gaya belajar,
aktivitas belajar serta metode dan media yang tepat yaitu pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media laboratorium virtual dan real. Hal ini
diduga adanya interaksi antara metode inkuiri terbimbing menggunakan lab virtual
dan real, gaya belajar dan aktivitas belajar. D.
Hipotesis
1 Ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran dengan metode
inkuiri terbimbing menggunakan media virtual lab dan real lab.. 2
Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik.
3 Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki aktivitas
belajar tinggi dan rendah. 4
Ada interaksi antara pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media virtual lab dan real lab dengan gaya belajar siswa terhadap
prestasi belajar siswa. 5
Ada interaksi antara pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media virtual lab dan real lab dengan aktivitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
6 Ada interaksi antara gaya belajar dengan aktivitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa. 7
Ada interaksi antara pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing menggunakan media virtual lab dan real lab, gaya belajar dan aktivitas belajar
terhadap prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
BAB III METODOLOGI PENELITIAN