commit to user
116
metode pembelajaran. Adanya metode pembelajaran yang tepat diharapkan aktivitas belajar siswa dapat meningkat.
Siswa yang memiliki aktivitas tinggi akan memperoleh prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah. Hal ini
dikarenakan siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi memiliki dorongan ingin tahu yang besar, sehingga dalam pembelajaran siswa tersebut aktif dalam bertanya
maupun mencari sumber sendiri. Keberanian yang besar dalam mengajukan sebuah suatu gagasan, ide atau pendapat kepada teman-teman sekelompoknya, dan ini lebih
memudahkan siswa dalam merekam hasil pembelajaran ke dalam memori mereka. Sehingga dalam memahami konsep koloid menjadi lebih baik. Hal inilah yang
menyebabkan siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi memperoleh prestasi belajar yang maksimal dibandingkan siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Lestari 2007 bahwa pembelajaran dengan memperhatikan aktivitas belajar siswa akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.
4. Hipotesis Keempat
Berdasarkan hasil analisis variansi tiga jalan diperoleh harga p-value kognitif = 0,042 0,05, dan untuk prestasi belajar afektif p value = 0,386 0,05. Hal ini
menunjukkan adanya interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan gaya belajar siswa.
Adanya interaksi ini disebabkan karena pemilihan metode pembelajaran yang tepat dengan memperhatikan gaya belajar yang dimiliki siswa akan
commit to user
117
mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena dengan memperhatikan gaya belajar siswa, guru akan lebih mudah menyampaikan informasi kepada siswa melalui metode
pembelajaran yang cocok. Metode inkuiri terbimbing melatih siswa menemukan sendiri suatu konsep, mencari tahu memecahkan suatu masalah.
Penggunaan metode inkuiri terbimbing menggunakan virtual lab akan membantu siswa dalam memecahkan masalah dengan lebih praktis, tanpa harus
khawatir adanya kesalahan-kesalahan dalam mencampurkan bahan. Dalam virtual lab, siswa hanya perlu mengoperasikan komputer dan melakukan sesuai prosedur
percobaan sehingga tidak harus menuntut siswa memiliki gaya belajar kinestetik. Sedangkan pada inkuiri terbimbing menggunakan real lab siswa perlu melakukan
praktikum sehingga diperlukan gerakan-gerakan dalam melakukan praktikum. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik akan memperoleh prestasi yang lebih baik
apabila diberi pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan virtual lab dibandingkan real lab. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar visual akan
memberikan prestasi yang sama baik pada virtual lab maupun real lab.Sehingga dapat disimpulkan ada interaksi antara gaya belajar dengan metode pembelajaran
terhadap prestasi kognitif tetapi tidak ada interaksi antara gaya belajar dengan metode pembelajaran terhadap prestasi afektif. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Basir 2009 yang menyatakan bahwa ada interaksi antara metode pembelajaran dengan gaya belajar siswa.
commit to user
118
5. Hipotesis kelima