Sementara itu menurut Keenan et all, 2006 menjelaskan bahwa lingkungan sosial menginginkan setiap orang memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah, membaca situasi, bereaksi dengan tepat, menghasilkan solusi alternatif, dan mempertimbangkan kemungkinan yang terjadi. Keterampilan
sosial juga merupakan kompetensi sosial dengan keterampilan sosial yang terukur pada perilaku interpersonal, misalnya membangun kontak mata, tersenyum,
bergiliran, dan membangun kompetensi sosial. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial
adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh seseorang untuk membantu menjalankan aktivitas di lingkungan sosial, serta cakap atau terampil mengerjakan
tugas sosial yang ditentukan dari proses belajar, kapasitas intelektual, dan permasalahan sosial. Selain itu keterampilan sosial tersebut bertujuan untuk
membentuk perilaku spesifik, inisiatif, agar mampu berinteraksi dengan orang lain untuk menunjukkan perilaku positif sesuai dengan konteks sosial, menjauhi
perilaku yang tidak disukai oleh lingkungan, memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, memahami situasi, dan bereaksi dengan tepat,
menghasilkan solusi alternatif, dan mempertimbangkan kemungkinan yang terjadi.
2. Ciri Keterampilan Sosial Pada Anak ASD
Menurut Phimley 2007 ciri keterampilan sosial anak ASD dimana mereka lebih suka melakukan aktivitas individu, sikap acuh tak acuh,
ketidakpedulian terhadap orang lain, lebih menunjukkan sikap spontan, penerimaan pasif terhadap kontak sosial, kurang empati, gagal untuk menghargai
Universitas Sumatera Utara
orang lain, rendahnya pemahaman terhadap aturan-aturan sosial, dan tidak dapat mencari kenyamanan di saat tertekan. Ciri keterampilan sosial yang ditampilkan
anak ASD berbeda dengan anak normal lainnya. Selain itu Keterampilan sosial merupakan kemampuan sosial anak ASD yang menyebabkan anak berfungsi
secara independen dan tidak disebabkan oleh keterbelakangan mental melainkan disebabkan karena kriteria ASD. Anak ASD mengalami keterhambatan
komunikasi dan kecenderungan munculnya kemampuan adaptif sosial lebih besar terjadi daripada kemampuan komunikasi. Keterhambatan pada masalah
komunikasi menyebabkan anak ASD mengalami masalah dalam menjalin interaksi sosial dengan orang lain Matson, 2011.
3. Aspek Keterampilan Sosial Anak ASD
Standard Keterampilan sosial pada anak ASD berbeda dengan anak normal lainnya. Menurut
DrewHardman dalam Matson 2011 terdapat tiga
aspek keterampilan sosial yang dibutuhkan anak ASD antara lain domestic skill, self care skill, dan community skill. Berdasarkan perkembangan masing-masing
anak ASD seperti mengajarkan community skill agar anak dilatih untuk dapat berfungsi dengan baik di lingkungan sosial.
Menurut Kroeger Sorensen Burnworth dalam Matson 2011 menjelaskan bahwa anak ASD perlu mendapatkan latihan community skill seperti
mengajarkan anak menolong orang lain ketika melihat orang lain mengalami masalah atau terjatuh, terluka, atau kesulitan untuk mengikuti pelajaran di
sekolah, dan selain itu anak dilatih safety skill. Ketika dalam masyarakat individu dengan ASD menghadapi banyak ancaman yang berisiko terhadap keselamatan
Universitas Sumatera Utara
anak. Ada beberapa hal yang harus dilatih antara lain mengenalkan anggota keluarga terdekat dan teman sekolah. Selebihnya mengajarkan anak tidak
berbicara kepada anggota keluarga dan orang lain yang belum dikenal. Keterampilan lainnya adalah mengajarkan sikap anak ketika berbelanja, sikap
ketika berada di angkutan umum, di sekolah, di rumah sakit. Ada tahapan yang harus diperhatikan ketika akan melatih keterampilan community skill antara lain
mendeteksi usia anak untuk menyesuaikan kebutuhan yang paling mendasar untuk dilatih, tetapkan tujuan atau target dari yang termudah sampai tersulit,
menyiapkan metode yang diperlukan untuk menjadi media belajar anak. Menurut Matson 2011 community skill pada anak ASD memiliki variasi
dalam berinteraksi, seperti pada aktivitas anak untuk bermain, berkomunikasi, menjalin persahabatan, memahami emosi seseorang, dan kemampuan dalam
mengatasi permasalahan. Keterampilan sosial anak ASD berhubungan dengan kemampuan anak dalam melakukan hubungan dengan orang lain social
reciprocity, seperti berkomunikasi, menjalin hubungan dengan teman sebaya. Selain itu berpartisipasi dengan lingkungan sosial social participation, seperti
melakukan permainan dan mengikuti kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur. Kemampuan untuk menyesuaikan perilaku detrimental behavior social dengan
tuntutan lingkungan sosial juga merupakan salah satu keterampilan sosial yang perlu dipahami oleh anak ASD.
Keterampilan sosial oleh Matson 2011 berkembang ke dalam bentuk dimensi yang lebih spesifik, antara lain adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Conversational skill seperti kemampuan anak mengucapkan salam, ikut serta dalam percakapan, kemampuan verbal, kemampuan mendengar,
mampu menentukan topik pembicaraan, mengerti batasan pribadi orang lain, dan mampu mengakhiri percakapan
b. Play skill keterampilan sosial yang terdiri dari kemampuan observasi, kemampuan berbagi, kompromi, mencari solusi dalam penyelesaian
masalah, menentukan coping, memiliki kemampuan bermain timbal balik, dan kemampuan mengakhiri permainan.
c. Understanding emotions, seperti mampu membaca ekspresi wajah, mengetahui bahasa tubuh, kualitas suara, tekanan suara, kecepatan
berbicara, dan mengatur kata-kata yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan, misalnya menyesuaikan pembicaraan pada situasi sedih atau
senang. d. Dealing with conflict, seperti
memiliki kemampuan untuk memanajemen kemarahan, memiliki kemampuan self-regulation,
memiliki kemampuan komunikasi seperti kemampuan untuk menolong, kemampuan untuk tetap menjalani situasi stres, bersikap asertif namun
tidak agresif, menghindari terjadinya perlakuan bullying. e. Friendship skill, seperti mengetahui mengenai kondisi teman,
berkembangnya kemampuan untuk berbagi dengan teman, dan dapat menghadapi tekanan dalam hubungan berteman.
Berdasarkan penjelasan di atas keterampilan sosial berhubungan dengan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman-temannya. Adapun
Universitas Sumatera Utara
kemampuan keterampilan sosial yang diperlukan adalah conversational skill kemampuan mendengar, mampu menentukan topik pembicaraan dan
sebagainya, play skill kemampuan menyelesaikan masalah, menentukan coping, dan memiliki kemampuan bermain timbal balik, understanding emotions
membaca ekspresi wajah, mengetahui bahasa tubuh, dealing with conflict seperti kemampuan untuk memanajemen kemarahan, kemampuan untuk
menolong, friendship skill kemampuan untuk mengetahui kondisi teman. Setiap anak bisa saja mampu pada salah satu dimensi keterampilan sosial tanpa
menguasai dimensi lainnya. Hal ini sesuai dengan proses belajar anak dan kemampuan yang ia miliki.
B. Autistic Spectrum Disorder ASD