2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan subjek penelitian. Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu tempat terapi
anak dan rumah subjek.
3. Metode Pengumpulan Data
Penelitan social skill training SST berkaitan dengan pelaksanaan metode modifikasi perilaku. Selain menggunakan alat ukur di atas, peneliti juga
menggunakan metode-metode pengumpulan data sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data Menggunakan “Behavior Chart”
Metode pengambilan data setelah pelaksanaan “Baseline” dan pelaksanaan intervensi dengan memberikan skor harian anak.
Jika skor yang diperoleh semakin tinggi maka keterampilan sosial anak semakin rendah atau kurang
mampu melakukannya. Sebaliknya jika skor yang diperoleh semakin rendah maka keterampilan sosial semakin tinggi atau sudah mampu melakukannya. Prompt
yang digunakan bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa seseorang akan terlibat perilaku yang benar pada waktu yang tepat. Cara menggunakannya,
perilaku yang ingin dicapai dimasukkan ke dalam tabel SDS dan hasil observasi ditandai pada kolom dua dengan memberikan skor sesuai dengan jenis prompt
yang diberikan Miltenberger, Raymond G, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Pengumpulan Data SST Tugas : keterampilan sosial
Subjek score system:
Diberi skor 0 : Jika tanpa ada prompt skor 1
: Jika anak di gesture prompt
skor 2 : Verbal prompt
skor 3 : physical prompt
skor 4 : tidak dilakukan
SDS Prompt
b. Wawancara
Menurut Stewart Cash 2000, wawancara adalah proses komunikasi antara dua pihak, dimana paling tidak salah satu pihak memiliki tujuan tertentu
dan di dalamnya terdapat pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Data yang diperoleh dari wawancara digunakan sebagai data pendukung untuk membantu
memperoleh data yang lebih mendalam mengenai kondisi anak khususnya kemampuan keterampilan sosial anak Poerwandari, 2007. Adapun pedoman
wawancara yang digunakan adalah dengan menggunakan skala ASSP Autistic Social Scale Profile. ASSP yang disusun oleh Scott Bellini 2006 dan sudah
teruji validitas dan reliabilitasnya dengan baik. Pertanyaan diberikan kepada orangtua dan hasilnya digunakan untuk menggambarkan keterampilan sosial anak
ASD sebagai perwakilan subjek yang lebih memahami kondisi keterampilan sosial anak. Melalui skala ini orangtua akan terbantu untuk menjelaskan
kemampuan keterampilan sosial anak dengan lebih jelas. Selain kepada orangtua,
Universitas Sumatera Utara
wawancara juga akan dilakukan kepada guru, guru sekolah minggu, dan guru terapi anak untuk melihat keterampilan sosial anak di berbagai aktivitas kegiatan.
c. Observasi Perilaku