F. Kriteria Keberhasilan Program Intervensi
Kriteria keberhasilan dari program intervensi ini adalah terjadinya peningkatan keterampilan sosial yang dapat dilihat berdasarkan:
depan kelas. Sesi 7
Waktu: 45 Menit
Play Skill Melatih komunikasi untuk
menjalin persahabatan menawarkan pertolongan,
meminta tolong dari orang lain, memberikan dan menerima pujian
dari orang lain, berbagi. Bermain bersama
common sense dan snack time,
demonstrasi dengan menggunakan comic
script spongebob.
Sesi 8 Waktu: 45
Menit Conversational Skill
Melatih kemampuan bermain anak mengerti tentang konsep giliran,
bermain bersama, mendengarkan instruksi permainan.
Demonstrasi menggunakan role
play, rekayasa kejadian, dan bermain.
Sesi 9 Waktu: 90
Menit Friendship Skill
Melatih keterampilan persahabatan termasuk keterampilan
sangat
penting bagi kelompok.
Demonstrasi mengenai drama yang akan
dilakukan dan Social review dengan bermain
drama mengenai hubungan pertemanan.
Sesi 10 Waktu: 45
Menit Dealing With Conflict
Membantu menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupannya
sehari-hari di luar kelompok. Demonstrasi kegiatan
menggunakan script picture, social story,
dan menggunakan role play.
Sesi 11 Waktu: 45
Menit Transition to group
problem solving; the roles of leaders and
followers Digunakan untuk melatih
menyelesaikan permasalahan di dalam kelompok Anak mampu
melaporkan kepada guru, miss, atau orangtua ketika di bully
teman. Rekayasa kejadian
dengan melibatkan anak-anak
normal untuk mememerankan
rakayasa kejadian dengan
membully, seperti mengambil
barang miliknya atau mengejek anak. Selain
itu menggunakan metode bermain.
Sesi 12 Waktu: 90
Menit
Graduation Memberikan apresiasi kepada
subjek yang mengikuti SST. Game dan mereview
kegiatan terapi dalam bentuk buku harian.
Universitas Sumatera Utara
1. Penurunan skor sesuai “behavior chart” keterampilan sosial yang ditandai dengan penurunan penggunaan prompt pada saat pretest dan posttest.
2. Penurunan skor sesuai behavior chart dari masing-masing dimensi keterampilan sosial pada saat pretest dan postest, seperti conversational skill,
friendship skill, play skill, dealing with conflict, dan understanding emotion. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin rendah keterampilan sosial
dilakukan. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin tinggi keterampilan sosial dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pemaparan Subjek I 1. Data Diri Subjek I
Tabel 4.7. Data Diri Subjek 1 Nama
JE Jenis Kelamin
Laki-laki Tempat Lahir
Medan Tanggal Lahir
23 Oktober 2004 Usia
9 Tahun 9 bulan Suku
Tionghoa Kelas
III SD Sekolah
National plus
2. Deskripsi Subjek 1
Subjek pertama dalam penelitian ini adalah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun 9 bulan. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan ia memiliki
abang dan adik perempuan. Saat ini JE duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 di salah satu sekolah national plus di Medan. Hasil pemeriksaan inteligensi
menunjukkan JE memiliki kapasitas kecerdasan yang berfungsi pada taraf rata- rata Averange, full scale IQ=104 Menurut Skala Weschler. Dimana IQ verbal 81
sedangkan kemampuan IQ performance 128. Berdasarkan kapasitas intelektual yang ia miliki bahwa kemampuan performance JE lebih tinggi daripada
kemampuan verbal. Hal ini sesuai dengan kondisi JE yang mengalami masalah
Universitas Sumatera Utara