stres dan tetapi adanya usaha untuk mempertahankan hubungan agar diterima secara sosial.
5. Jenis Terapi Untuk Anak ASD
Menurut Newsom dalam Wolfe 2005 dan Turkington, Carol Anan, Ruth 2007. Ada beberapa intervensi untuk meningkatkan keterampilan sosial
anak yang mengalami anak ASD antara lain adalah: a.
Teaching Appropriate Communication Skill Dengan menggunakan operant speech training verbal imitiation, receptive
labelling, expressive teaching, incidental training, language training. Hampir semua anak dengan ASD mempunyai kesulitan dalam bicara dan
berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu ASD kemampuan non-verbal atau berbicaranya sangat kurang. Kadang-
kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai kemampuannya untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan
orang lain. dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa sangat menolong. b.
Family Intervention Behavioral parent training, parent conseling. Terapi ini digunakan untuk
mengintervensi keluarga agar dapat mendidik dan mengajar anak. Intervensi ini juga berhubungan dengan bagaimana orangtua dapat menyikapi kondisi
anak dan memberikan penerimaan dengan baik. c.
Early Intervention Intervensi ini diberikan pada usia awal anak yang akan masuk ke sekolah
dasar. Mengajarkan anak mengenal pola-pola dasar, pendidikan dasar, selain
Universitas Sumatera Utara
itu melatih anak bermain dengan teman-temannya. Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak ASD membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain.
Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi sosial. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini
dengan teknik-teknik tertentu. d.
Educational Intervention Intervensi ini diberikan kepada anak ASD melalui pendidikan formal maupun
informal yang diberikan oleh terapis. e.
Psychopharmacologicalsomatic intervention Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam
DAN Defeat ASD Now. Banyak dari para perintisnya mempunyai anak ASD. Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-
gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak ASD diperiksa
secara intensif seperti pemeriksaan darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan agar segera diatasi. Ternyata lebih banyak anak
mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dalam tubuh sendiri biomedis.
f. Teaching Appropriate Social Behavior
Mengajarkan imitasi dan mempelajari ekspresi afeksi, social play, peer mediates intervention peer initiated procedures, child initiated procedures,
sibling mediated procedure dan social skill training salah satunya adalah social skill group. Kekurangan yang paling mendasar bagi individu ASD
Universitas Sumatera Utara
adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi. Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam keterampilan berkomunikasi 2 arah,
membuat teman dan bermain bersama ditempat bermain. Seorang terapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul
dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara-caranya. Hal inilah yang mendasari pentingnya pemberian social skill training kepada anak ASD.
Adapun tujuan dari Social skill training adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial di lingkungan sosialnya.
6. Social Skill Training SST