Senin, 23 Februari 2014 90 Menit
Rumah subjek Selasa, 24 Februari 2014
90 Menit Tempat terapi
Rabu, 25 Februari 2014 90 Menit
Rumah subjek Kamis, 26 Februari 2014
90 Menit Tempat terapi
Jumat, 27 Februari 2014 90 Menit
Tempat terapi Sabtu, 28 Februari 2014
90 Menit Rumah subjek
Senin, 3 Maret 2014 90 Menit
Rumah subjek Kamis, 6 Maret 2014
90 Menit Tempat terapi
Sabtu, 8 Maret 2014 90 Menit
Rumah subjek Selasa, 11 Februari 2014
90 Menit
Tempat terapi
Kamis, 13 Februari 2014 90 Menit
Tempat terapi
e. Pelaksanaan
Follow Up
Pelaksanaan evaluasi yang dilakukan setelah setiap sesi terapi social skill training dilakukan. Peneliti melakukan evaluasi dengan cara memberikan latihan,
melakukan wawancara, dan diskusi berdasarkan tugas yang diberikan di rumah. Follow up dilakukan setelah 2 minggu dilakukannya intervensi. Follow up
diberikan setelah pemberian latihan kepada orangtua dan guru. Hal ini agar kegiatan intervensi tetap berjalan walaupun penelitian telah selesai. Lembar follow
up sama dengan lembar observasi selama pelaksanaan intervensi.
f. Rancangan Program Penelitian
Adapun langkah-langkah dari program Social Skill Training yang akan dilakukan kepada anak autistic spectrum disorder ASD sesuai dengan
komponen Social skill training antara lain conversational skill, Friendship skill,
Universitas Sumatera Utara
understanding emotion, play skill, dealing with conflict. Kegiatan terapi terdiri dari 12 sesi untuk keterampilan sosial yang perlu dilatih kepada anak ASD.
Program terapi akan dilaksanakan setelah diberikan psikoedukasi kepada orangtua mengenai social skill training yang akan dilaksanakan, menjelaskan tujuan
program terapi, dan memberikan psikoedukasi kepada orangtua dan guru mengenai tugas yang akan diberikan. Penilaian dan evaluasi dilakukan oleh
orangtua dan guru. Selain itu akan dilakukan observasi sebagai tahapan baseline mengenai perilaku subjek dalam aktifitas sosial.
Tabel 3.5. Kegiatan Yang Dilakukan Kepada Orangtua dan Guru
Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan
Psikoedukasi kepada orangtua
Orangtua dan guru diberikan psikoedukasi mengenai tujuan dan
manfaat dari social skill training terhadap berkembangnya kemampuan
interaksi sosial anak.
Orangtua dan guru diberi pemahaman bahwa kerjasama dan adanya latihan di
rumah membantu perkembangan interaksi sosial semakin lebih baik
Menjelaskan orientasi terapi
Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan mengenai rancangan terapi
yang akan dilatih kepada anak berdasarkan metode, waktu
pelaksanaan, dan tujuan masing-masing sesi.
Tabel 3.6. Kegiatan SST Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak ASD
Sesi dan waktu
Nama kegiatan Tujuan kegiatan
Metode kegiatan Sesi 1
Waktu: 90 Menit
Orientasi terapi Mengenal satu sama lain antara
terapis dengan subjek dan partisipan lainnya. Menjelaskan
Menggunakan social story, demonstrasi, dan
game.
Universitas Sumatera Utara
informasi dasar mengenai program, dan tata tertib
pelaksanaan terapi menggunakan book story.
Sesi 2 Waktu: 45
Menit
Understanding Emotions
Melatih berbagai macam emosi baik secara ekspresif dan reseptif
fokus pada perasaan sedih dan bahagia.
Demonstrasi dari terapis menggunakan
script picture dan secara langsung,
menggunakan social story script mengenai
emosi, rekayasa kejadian, dan feedback
dari terapis.
Sesi 3 Waktu: 45
Menit Understanding
Emotions
Melatih kemampuan mengenal berbagai macam emosi fokus
pada emosi rasa bersalah dengan mengatakan maaf dan reaksi emosi
marah. Demonstrasi dari
terapis menggunakan script picture dan
secara langsung, menggunakan social
story script mengenai emosi, rekayasa
kejadian, dan feedback dari terapis.
Sesi 4 Waktu: 45
Menit Conversational Skill
Melatih komunikasi non-verbal dan Verbal
ekspresi wajah, berjabat tangan dengan orang lain,
dan melakukan kontak mata, bertanya dengan kalimat tanya
yang tepat, dan memperhatikan orang yang sedang berbicara.
Demonstrasi, role play dengan menghadirkan
anak-anak normal, dan bermain “jongkok
kring” dan tebak- tebakan.
Sesi 5 Waktu : 45
Menit Conversational Skill
Melatih kemampuan komunikasi terlibat dalam aktivitas bersama
mampu bekerjasama dalam suatu kegiatan, seperti membantu teman
untuk mengerjakan tugasnya, diskusi, dan melakukan kegiatan
bersama dengan orang lain. Demonstrasi
menggunakan social story dan script
picture, role play, rekayasa kejadian,
Game lempar bola dan perang bantal, dan
presentasi suatu topik mengenai
persahabatan.
Sesi 6 Waktu: 90
Menit
Conversational Skill Melatih komunikasi untuk
mengatasi situasi sulit berkomunikasi saat
menyampaikan maaf, bertanya ketika ada tugas yang tidak
dipahami, dan menjawab pertnyaan teman.
Demonstrasi dan rekayasa kejadian
Demonstrasi script picture dan social story
dan rekayasa kejadian, presentasi mengenai
suatu topik cerita di
Universitas Sumatera Utara
F. Kriteria Keberhasilan Program Intervensi