Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan
235
Instansi Peran
Bagian Terkait RAD - GRK
Keterkaitan dengan Usaha Penurunan Emisi GRK
1 2
3 4
Bappeda Koordinator umum
pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan seluruh
bidangkegiatan RAD - GRK Pengkoordinasian,
pengintegrasian, penyingkronisasian
perencanaan diantara SKPD
Monitoring dan Evaluasi RAD - GRK
Tabel V.3. Kelembagaan MasyarakatPelaku Usaha
NO. NAMA LEMBAGA
KEGIATAN
1. GIZ
Demonstration Activity DA Merang Musi Banyuasin pada lahan gambut seluas 24.000 ha
2. CER INDONESIA
DA seluas 30.000 HA pada TNKS Musi Rawas 3.
ZSL Sustainable Lanscape Management dengan Konservasi
Harimau Sumatera di Dangku Musi Banyuasin 4.
Forum DAS Sumsel Advokasi konservasi Daerah Aliran Sungai di Sumsel
5. PERHEPI Komda Palembang
Inisiasi kerjasama membangun Desa Konservasi 6.
Selaras Research Institute SRI Palembang
Sosialisasi dan penyiapan kegiatan biofuel dari tumbuhan bintaro
7. Yayasan Pasak Bumi
Program Mengelola Hutan Bersama Rakyat MHBR dan Mengelola Hutan Rakyat MHR
8. Wahana Bumi Hijau
Pengembangan masyarakat sekitar hutan dan peduli illegal logging
9. KESMADA
Pengembangan masyarakat sekitar hutan 10.
WALHI Tata ruang hijau
11. Working Group Perubahan Iklim Unsri
Riset tentang perubahan iklim 12.
AMAN Advokasi tentang hak adat
13. HPH - Tanaman
21 Perusahaan Pemegang Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu IUPHHK
14. Industri Perkebunan Kelapa Sawit
Perkebunan Kelapa Sawit
5.1.3. Energi
Lembagainstitusi yang diharapkan berkonstribusi dalam penurunan emisi GRK baik secara teknis maupun manajemen adalah :
a. Pemerintah pusat, b. Pemerintah daerah kabupatenkota.
c. BUMNBUMD
d. BUMS e. Masyarakat
f. Lembaga Swadaya masyarakat LSM
Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan
236 Tabel V.4. Pemetaan Kelembagaan dan Pembagian Peran dalam Rencana
Aksi Daerah Sumsel dalam penurunan GRK
Kegiatan Mitigasi InstansiLembaga yang terlibat
Kebijakan yang dilaksanakan untuk menunjang RAD-GRK
Penyuluhan hemat energy 100 peserta Dinas Pertambangan dan Energi
Pembinaan dan Pengawasan Pengusahaan Ketenagalistrikan Lintas KabupatenKota
Dinas Pertambangan dan Energi Audit Energi pada gedung pemerintah 2 instansi
Dinas Pertambangan dan Energi Pengembangan Potensi dan Kecukupan Bahan bakar 15 kabkota
Dinas Pertambangan dan Energi Sosialisasi Pemanfaatan konversi energy gas dan LPG 3 kg
Dinas Pertambangan dan Energi Inventarisasi dan evaluasi perkembanga kondisi PLTS dan PLTMH
terpasang 5 kabkota Dinas Pertambangan dan Energi
Implementasi Teknis Penurunan Emisi GRK
Pengadaan dan PemasanganPLTS Dinas Pertambangan dan Energi
Pembangunan dan operasi PLTP Lumut Balai Muara Enim PT. Pertamina Geotermal Energi
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Dinas Pertambangan dan Energi
Implementasi hemat energi Konsumen PLN
5.1.4. Transportasi
Komponen kelembagaan dan pembagian peran dalam kegiatan implementasi RAD- GRK sektor transportasi di Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan tim Koordinasi dalam usaha implementasi kegiatan penurunan emisi GRK dapat beranggotakan.
a. Kelompok kerja Pokja yang telah ditetapkan berdasarkan SK Gubernur tentang Tim Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan
Emisi GRK Provinsi Sumatera Selatan. b. SKPD terkait dengan pembagian urusan tanggung jawab dan ruang
lingkup bidang dan sub bidang sesuai dengan kegiatan dalam wilayah administratif.
c. Tim anggaran Pemerintah Daerah d. Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan Bappeda
e. Akademisi dari Perguruan Tinggi di Provinsi Sumatera Selatan f. LSM, stakeholder terkait bidang Transportasi di Provinsi Sumatera
Selatan g. Forum kegiatan tim koordinasi bersifat independen dan berkoordinasi
dengan tim Pokja dalam upaya penurunan GRK.
Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan
237
2. Monitoring dan evaluasi dapat dimuat dalam laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah LAKIP dengan justifikasi bahwa indikator target kinerja
penurunan emisi GRK sudah termuat dan teritegrasi dalam RPJMD, Renstra dan RENJA SKPD. Serta kebijakan lain yang bersifat sektoral yang telah
terkuantifikasi secara jelas. 3. Mekanisme pelaporan yang dilakukan adalah segala permasalahan dan
hasil perhitungan GRK, hasil pengulasanevaluasi kebijakan pembangunan sektoral maupun berdasarkan tata ruang, beserta hasil implementasi
kebijakan berkaitan dengan usaha penurunan GRK kepada Bappeda pada tingkat provinsi oleh SKPD tingkat provinsi dan kabupaten kota.
4. Hasil pelaporan kemudian dilakukan koordinasi dan pembahasan pada tingkat Provinsi sebagai masukan dan konsep pelaporan dan implementasi
RAD tentang penurunan emisi GRK pada tingkat Nasional. 5. Hasil laporan tersebut merupakan bahan masukan dalam perumusan
kebijakan pembangunan dan mekanisme penganggaran pada tingkat pusat, maupun kabupaten kota setiap tahunnya.
6. Kegiatan koordinasi langsung oleh Sekretaris Daerah yang dibantu oleh Asisten Sekretaris Daerah dengan penanggung jawab kegiatan adalah
Kepala Daerah. SKPD sebagai unsur pelaksana tehnis dalam pelaksanaan kegiatan mitigasi dan inspektorat sebagai unsur pengawas pelaksanaan
kegiatan tersebut di daerah.
5.1.5. Industri