Kelompok Rencana Aksi Mitigasi -11: Program Monitoring dan Evaluasi Kelompok Rencana Aksi Mitigasi -12: Program Non-teknis RAD-GRK Sektor Limbah

Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 205 a. Tandan kosong dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, papan partikel dan energi. b. Wet Decanter Solid dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dan pakan ternak. c. Cangkang dapat dimanfaatkan sebagai arang, karbon aktif dan papan partikel. d. Serabut dapat dimanfaatkan sebagai pulp, energi dan papan partikel. e. Limbah cair untuk pupuk dan air irigasi. f. Air kondensat untuk air umpan broiler. Sedangkan untuk industri Crum Rubber dan sektor lainnya, perawatan IPAL aerobik merupakan aksi mitigasi yang realistis dalam menurunkan emisi dari limbah cair industri. Sedangkan peningkatan aksi 3Rdaur-ulang dan komposting, srta pengurangan aktivitas penimbunan, merupakan aksi yang realistis dalam menurunkan emisi limbah padat industri.

j. Kelompok Rencana Aksi Mitigasi -11: Program Monitoring dan Evaluasi

Terdapat 10 kegiatan dalam rencana aksi ini, dengan biaya total s.d 2020 sebesar Rp. 56,62 Milyar, meliputi; 1. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Persampahan. 2. Survey Persampahan Sumsel 3. Monitoring kualitas lingkungan. 4. Pengembangan kapasitas SDM, kelembagaan dan laboratorium. 5. Bantek, Bimtek dan Pendampingan Pengelolaan Air Limbah. 6. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Air Limbah. 7. Bantek, Bimtek dan Pendampingan Pengelolaan Persampahan 8. Inventariasasi GRK, Monitoring dan Evaluasi Mitigasi Penurunan GRK sektor Pembangunan. 9. Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Anggaran terkait Aksi Mitigasi 10. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kerja SKPD terkait aksi mitigasi

k. Kelompok Rencana Aksi Mitigasi -12: Program Non-teknis RAD-GRK Sektor Limbah

Terdapat 6 kegiatan dalam rencana aksi ini, dengan biaya total s.d 2020 sebesar Rp. 39,05 Milyar, meliputi; Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 206 1. Sosialisasi RAD-GRK ke kotakabupaten. 2. Penyusunan RAD-GRK kotakab. Sektor limbah. 3. Pengembangan sistem informasi RAD-GRK Sumsel. 4. Penyusunan Perda Aksi Mitigasi Penurunan Emisi GRK Sektor Limbah. 5. Pengembangan Kelembagaan Inventarisasi Emisi GRK. 6. Pertemuan Stakeholder RAD-GRK Tabel IV.48. Rekapitulasi Penurunan Emisi No. Tahun BAU Penurunan Emisi GRK Gg CH4 ∑penurunan emisi tonCO2eq Mitigasi- 2 Mitigasi- 3 Mitigasi- 4 Mitigasi- 6 Mitigasi- 8 Gg CH4 tonCO2eq 1 2010 734.948 0,00 0,00 1,10 0,00 0,00 1,10 23.171 3,15 2 2011 869.604 0,00 0,00 1,90 0,00 0,00 1,90 40.003 4,60 3 2012 973.349 0,00 0,00 2,50 0,00 0,00 2,50 52.537 5,40 4 2013 1.056.370 0,14 0,19 2,96 0,00 0,17 3,46 72.654 6,88 5 2014 1.124.324 0,27 0,50 3,32 0,36 0,30 4,76 99.883 8,88 6 2015 1.182.424 0,42 0,84 3,62 0,72 0,41 6,01 126.195 10,67 7 2016 1.233.801 0,58 1,62 3,87 1,08 0,49 7,64 160.528 13,01 8 2017 1.280.583 0,75 2,20 4,09 1,44 0,57 9,04 189.923 14,83 9 2018 1.324.223 0,92 2,64 4,29 1,44 0,63 9,92 208.354 15,73 10 2019 1.365.720 1,11 2,99 4,47 1,44 0,68 10,69 224.477 16,44 11 2020 1.405.766 1,30 3,27 4,65 1,44 0,73 11,38 239.048 17,00 Gambar 4.50 Target Penurunan Emisi GRK sektor SampahLimbah Dengan 50 program kegiatan dalam 11 kelompok aksi mitigasi yang direncanakan, disertai pelaksanaan bertahap sesuai target mitigasi, terlihat baseline mitigasi terlihat mendatar. Baseline mitigasi yang melandai menunjukkan bahwa aksi mitigasi sektor pengelolaan limbah mampu menahan laju kenaikan emisi yang ditunjukkan oleh BAU Baseline. Dihubungkan dengan laju pertumbuhan penduduk, misalnya kota dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, harus diiringi dengan peningkatan kegiatan mitigasi yang tinggi juga. Selain itu, aspek perundangan 17,00 Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 207 menjadi keberhasilan rencana mitigasi sektor pengelolaan limbah ini. Diharapkan. Dengan biaya mitigasi sebesar Rp. 542,96 Milyar untuk tahun pelaksanaan 2013 s.d 2020. Akan tetapi, dengan keterbatasan APBD, diharapkan bantuan APBN untuk mensukseskan RAD-GRK ini. 4.3. Skala Prioritas 4.3.1. Pertanian