Sumber Emisi Sektor Industri

Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 96 Gambar 2.37 Emisi CO 2 tontahun untuk masing-masing wilayah menggunakan metode KAYA

2.3.5. Sumber Emisi Sektor Industri

Propinsi Sumatera Selatan memiliki sektor industri dasar industri hulu yaitu kelompok industri yang mengolah barang-barang modal, yang produksi umumnya digunakan sebagai bahan baku industri lainnya serta Industri Aneka yang merupakan kelompok industri berskala menengah dan besar, mengolah sumberdaya alam dan produk-produk yang dihasilkan oleh industri lainnya menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan menggunakan teknologi dari yang sederhana sampai dengan yang mutakhir, dan investasinya pada umumnya tidak besar. Berdasarkan potensinya menghasilkan emisi GRK ke lingkungan maka industri dasar memiliki potensi cukup besar sedangkan industri aneka memiliki potensi rendah. Oleh karenanya pembahasan akan dilakukan terbatas pada industri dasar dengan skala kapasitas tinggi. Dari kabupaten dan kota dalam administrasi Propinsi Sumatera Selatan maka beberapa kota dan kabupaten memiliki berbagai aktivitas sumber industri , seperti Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin dan lain-lain, sedangkan kota Pagar Alam; Lubuk Linggau hanya memiliki industri besar bidang makanan, minuman dan industri skala kecil lainnya yang berpotensi rendah terhadap emisi GRK. Beberapa kabupaten OKU Timur, OKU Selatan dan Empat Lawang tidak diperoleh data Sumber Disperindag Propinsi Sumatera Selatan, 2011. Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 97 Data rekapitulasi industri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan menunjukkan bahwa industri di Propinsi Sumatera Selatan terbagi dalam dua kategori yaitu : 1. Industri Kecil Menengah yang terdiri dari industri formal dan formal 2. Industri Dasar Menengah dan Besar meliputi industri Agro, Kimia, Logam, Mesin, Alat Angkut dan Standarisasi Sebagian besar industri yang ada di Sumatera Selatan merupakan Industri Kecil Menengah tercakup 5 bidang usahajenis usaha yaitu industri pangan, kimia dan bahan bangunan, sandang, logam dan kerajinan umum. Industri Dasar Menengah dan Besar dibagi dalam 6 enam jenis usaha yaitu : 1. Kertas dan barang cetakan 2. Pupuk, kimia, dan barang dari karet 3. Semen dan galian non logam 4. Logam dasar, besi dan baja 5. Alat angkut, mesin dan peralatan 6. Barang lainnya. Dalam rangka penyusunan RAD-GRK bidang industri difokuskan pada industri kecil menengah dan pangan, sedangkan untuk industri menengah besar difokuskan pada industri crumb rubber, cpo, minyak goreng dan industry makanan. Tabel II.46. Jumlah industri kecil formal di Sumatera Selatan Tahun 2012 NO. KABUPATENKOTA JENIS INDUSTRI unit usaha PANGAN KBB SANDANG LOGAM KERAUM 1. Palembang 456 575 270 551 119 2. Banyuasin 61 318 6 32 4 3. Musi Banyuasin 374 488 82 390 115 4. Pagar Alam 48 14 1 17 10 5. Empat Lawang 2 - - - - 6. Lahat 109 85 4 72 14 7. Musi Rawas 8. Lubuk Linggau 152 197 17 212 54 9. Oku 130 234 13 113 22 10. Oku Timur 668 167 1 87 2 11. Oku Selatan 258 39 2 9 - 12. Prabumulih 100 51 30 64 3 13. Oki 215 147 11 29 65 14. Ogan Ilir 108 35 32 35 14 15. Muara Enim 186 262 8 114 18 Sumber: Disperindag Prov. Sumsel, 2012. Tabel II.47. Jumlah industri kecil non-formal di Sumatera Selatan NO. KABKOTA JENIS INDUSTRI unit usaha PANGAN KBB SANDANG LOGAM KERAUM 1. Palembang 515 469 517 862 135 2. Banyuasin 5.375 683 271 114 1.007 3. Musi Banyuasin 4.417 380 176 223 235 4. Pagar Alam 201 129 25 123 25 5. Empat Lawang 151 82 53 89 21 6. Lahat 3.835 336 203 440 103 Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 98 7. Musi Rawas 252 206 4 37 73 8. Lubuk Linggau 1.160 98 656 200 56 9. Oku 304 10 172 32 34 10. Oku Timur - - - - - 11. Oku Selatan 11 - - - - 12. Prabumulih 353 243 139 142 47 13. Oki 1.255 1.470 169 570 1.315 14. Ogan Ilir 643 434 551 761 291 15. Muara Enim 76 277 19 79 24 Sumber: Disperindag Prov. Sumsel, 2012. Tabel II.48. Industri Menengah dan Besar beserta tenaga kerja dan nilai investasinya di propinsi Sumatera Selatan. No. Jenis Industri Jumlah unit usaha Tenaga kerja ORG Investasi RP. 000 1 Kertas dan barang cetakan 6 2.003 219.871.797 + US 866.100.100 2 Pupuk,kimia,dan barang dari karet 84 35.954 3.413.279.047 3 Semen dan galian non logam 25 2.451 38.273.203 4 Logam dasar,besi dan baja 17 625 391.548.737 5 Alat angkut, mesin dan peralatan 22 2.611 26.652.733 6 Barang lainnya 52 1.648 151.886.020 Jumlah 206 45.262 4.241.511.537+US 866.100.100 Sumber: Disperindag Prov. Sumsel, 2012 Dengan terdapatnya sekian banyak macam industri dengan berbagai kategorinya, maka timbul berbagai permasalahan khusunya terhadap lingkungan hidup. Permasalahan terjadi baik di badan perairan umum, tanah maupun udara yang ketiganya merupakan sumber media penerima bahan pencemaran. Dengan berkembangnya kesadaran dunia akan pentingnya kesehatan lingkungan maka emisi CO2 mendapat perhatian khusus. Tabel di bawah ini menunjukkan berbagai permasalahan dari sektor industry di Propinsi Sumatera Selatan. 1. Penggunaan bahan bakar dengan sumber energy listrik, gas, kayu bakar dan solar banyak digunakan oleh sebagian besar industri dalam proses industrinya. 2. Sebagian besar industri khususnya industry kecil menengah belum mengenal adanya manajemen energi dan masih minimnya pengetahuan tentang green industri. 3. Perawatan mesin dan perlatana proses produksi yang berkaitan dengan sumber pemakaian bahan bakar belum dipelihara dengan baik sehingga menghasilkan banyak emisi ditambah belum adanya peraturan masa apakai mesinperalatan 4. Belum diterapkannya audit energy dan konservasi energy pada industri. 5. Lemahnya koordinasi yang menyangkut kewenangan perijinan dan lingkup pembinaan antara pemerintah kabupatenkota dengan pemerintah propinsi maupun pemerintah pusat. Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 99 Data inventori pada tahun 2010 menunjukkan bahwa minimal terdapat 8 subsektor industri mengkonsumsi energi dalam jumlah besar seperti disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel II.49. Kontribusi emisi GRK dari sektor industri di Indonesia No Subsektor industri Emisi GRK MTon CO 2 e Persentase Target penurunan pada tahun 2020 Target penurunan pada tahun 2020 1 Semen 32 27,97 0,280 1,398 2 Baja 8,34 7,29 0,073 0,364 3 Pulp and paper 31,02 27,11 0,271 1,356 4 Tekstil 11,09 9,69 0,097 0,485 5 Petrokimia 11,46 10,02 0,100 0,501 6 Keramik 1,36 1,19 0,012 0,059 7 Pupuk 11,23 9,82 0,098 0,491 8 Makanan dan minuman 7,91 6,91 0,069 0,346 Total 114,41 100 1 5 Catatan: : skenario 26 ; : skenario 41 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara merupakan parameter terbesar yang bertanggung jawab terhadap terjadinya pemanasan global. Data juga menunjukkan bahwa proporsi penggunaan batubara ternyata memegang peran penting sebagai sumber bahan bakar semua industri. Data pemakaian batubara mencapai 2.736.900.261,12 tontahun, dibanding pemakaian solar 57.418,58 tontahun. Selain batubara, maka sebagian besar industri di Sumatera Selatan menggunakan solar, gas dan listrik. Dari sektor industri identifikasi yang telah dilakukan di Propinsi Sumatera Selatan menunjukkan bahwa terdapat enam jenis industri yang memiliki potensi sebagai penghasil emisi CO 2 ke dalam atmosfer yaitu: 1. Industri semen 2. Industri pulp and paper 3. Industri pupuk urea 4. Industri crude palm oil CPO 5. Industri karet remah crumb rubber 6. Industri makanan dan minuman Sebagai catatan bahwa data emisi dari industri semen, pulp and paper serta industri pupuk diperoleh dari Kementerian Perindustrian RI, sedangkan data lainnya merupakan data primer yang diperoleh langsung dari survei lapangan. Dalam hal pengumpulan data memang diakui menemui banyak sekali kendala karena selama ini data pemantauan terhadap industri tidak memiliki catatan tentang penggunaan Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 100 bahan bakar sebagai potensi penghasil emisi. Oleh karenanya data yang diolah di dalam kajian ini merupakan rekapitulasi hasil sampling terhadap sebagian besar industri dalam wilayah propinsi Sumatera Selatan. Pengumpulan dan analisis data primer dilakukan terhadap industri primer penghasil Crude palm oil CPO; industri karet remah crumb rubber, serta industri minyak goreng dan makanan lainnya. Tabel II.50. Data emisi CO 2 dari enam industri potensial penghasil emisi di Propinsi Sumatera Selatan tahun 2010 dan 2012 No Subsektor industri Emisi GRK Ton CO 2 tahun tahun 2010 Emisi GRK Ton CO 2 tahun tahun 2012 1 Semen Tidak ada data 1.014.235,00 2 Pulp and paper 23.212.457,80 979.250,40 3 Pupuk Urea 316.226,37 + 326.265,31 = 642.491,70 286.832,29 4 CPO Tidak ada data 20.913,75 5 Crumb Rubber Tidak ada data 91.568,56 6 Makanan dan minuman Tidak ada data 56.532,00 Total 2.434.686,09 Sumber: Kementerian Perindustrian, 2010 data primer pokja industri. Walaupun demikian dari perhitungan dapat dicatat bahwa total emisi yang dikeluarkan oleh berbagai industri baik industri besar maupun IKM di Propinsi Sumatera Selatan menunjukkan nilai yang cukup besar yaitu 2,526,254.65 ton CO 2 tahun.

2.3.6 Sumber Emisi Sektor SampahSampah