Kehutanan dan Lahan Gambut

Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 173 Gambar 4.38. Proyeksi penurunan emisi sektor pertanian melalui impelementasi aksi mitigasi

4.2.2. Kehutanan dan Lahan Gambut

Dalam rangka menurunkan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh kegiatan perubahan penutupan lahan dan lahan gambut maka diperlukan kegiatan mitigasi yang dapat menurunkan besaran emisi GRK sampai dengan tahun 2020. Skenario penurunan emisi GRK sektor kehutanan dan lahan gambut menggunakan zonasi rencana tata ruang wilayah provinsi Sumatera Selatan, rencana izin investasi perkebunan dan hutan tanaman serta rencana strategis pembangunan Provinsi Sumatera Selatan sebagai panduan dalam melakukan aksi mitigasi penurunan emisi GRK. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Selatan di bagi ke dalam 14 kawasanzonasi yaitu : 1. Hutan Lindung, 2. Hutan SUaka Alam, Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 174 3. Hutan Suaka Alam Laut, 4. Hutan Produksi Tetap, 5. Hutan Produksi Terbatas, 6. Hutan Produksi Konversi, 7. Perkebunan, 8. Pertanian, 9. Perikanan, 10. Perairan, 11. Pertahanan Keamanan, 12. Industri, 13. Kawasan Tanjung Api – Api, dan 14. Pemukiman. Gambar 4.39 Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan 2010 - 2030 Dalam rangka menurunkan emisi GRK, proporsi rencana kegiatanprogram pembangunan dari SKPD terkait dimasukkan ke dalam analisa penurunan emisi GRK. Seperti rencana program investasi perkebunan dan Hutan Tanaman pada Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan yang telah mempunyai izin tetapi belum di implementasikan oleh pihak ke 3, dan rencanaprogram rehabilitasi hutan pada BPDAS dan dinas Kehutanan dijadikan sebagai salah satu aksi mitigasi. Analisa scenario penurunan emisi gas rumah kaca dilakukan berdasarkan proporsi besaran emisi BAU Baseline dimana 67.37 dari emisi total berasal dari lahan gambut baik yang berada diluar kawasan hutan maupun pada kawasan hutan. Selain berdasarkan proporsi emisi baseline, dan berdasarkan rencana izin investasi Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 175 Perkebunan dan Hutan Tanaman pada zonasi Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi Terbatas, dan Hutan Produksi Konversi. Tabel IV.30. Skenario mitigasi pada zonasi perencanaan Zonasi Perencanaan Tutupan Lahan 2011 Tutupan Lahan 2020 Luas Ha Hutan Lindung Semak Belukar Hutan Lahan Kering Sekunder 14,165.21 Tanah Terbuka Hutan Lahan Kering Sekunder 671.07 Belukar Rawa Hutan Rawa Sekunder 3,811.19 Tambak Hutan Mangrove Sekunder 0.05 Belukar Rawa Hutan Mangrove Sekunder 10,928.16 Tanah Terbuka Semak Belukar 919.91 Gambut Kawasan Hutan Tanah Terbuka Belukar Rawa 18,921.47 Semak Belukar Belukar Rawa 10,283.62 Semak Belukar Hutan Rawa Sekunder 9,420.66 Semak Belukar Hutan Tanaman 8,226.90 Tanah Terbuka Hutan Rawa Sekunder 3,250.48 Tanah Terbuka Sawah 13,146.85 Tanah Terbuka Hutan Mangrove Sekunder 1,902.13 Hutan Lahan Kering Sekunder Hutan Mangrove Sekunder 1,157.87 Gambut non Hutan Semak Belukar Belukar Rawa 16,485.74 Semak Belukar Sawah 16,485.74 Tanah Terbuka Belukar Rawa 1,162.78 Tanah Terbuka Sawah 1,550.37 Tanah Terbuka Semak Belukar 1,162.78 Rumput Belukar Rawa 21,821.33 Rumput Sawah 14,547.55 HPK Semak Belukar Perkebunan 24,363.59 Belukar Rawa Perkebunan 50,634.79 Tanah Terbuka Perkebunan 1,953.99 Pertanian Lahan Kering Campur Perkebunan 94.36 Rumput Perkebunan 2,317.89 Tanah Terbuka Hutan Tanaman 7,514.11 HPTerbatas Semak Belukar Perkebunan 72,873.96 Belukar Rawa Perkebunan 3.43282498 Tanah Terbuka Perkebunan 7,755.79 Pertanian Lahan Kering Campur Perkebunan 17,990.01 Rumput Perkebunan 651.99 Pertanian Lahan Kering Campur Hutan Tanaman 47,714.00 HPTetap Semak Belukar Perkebunan 5,589.08 Belukar Rawa Perkebunan 39,224.78 Tanah Terbuka Perkebunan 19,540.22 Pertanian Lahan Kering Campur Perkebunan 3,170.63 Rumput Perkebunan 10,210.11 Semak Belukar Hutan Tanaman 103,228.00 Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 176 Zonasi Perencanaan Tutupan Lahan 2011 Tutupan Lahan 2020 Luas Ha Belukar Rawa Hutan Tanaman 43,861.55 Tanah Terbuka Hutan Tanaman 82,124.13 Rumput Hutan Tanaman 28,402.61 Tabel IV.31. Proporsi Emisi Tutupan Lahan Pada BAU Baseline and Setelah Aksi Mitigasi Tutupan Lahan Bau BaselineREL Aksi Mitigasi 2011 2015 2020 2011 2015 2020 Gambut_Non hutan 5,335,245.34 5,259,956.34 5,285,477.13 5,335,245.34 5,210,909.02 5,424,384.22 Gambut_kwsn hutan 3,265,647.57 3,234,512.09 3,249,987.38 3,265,647.57 1,610,847.66 2,768,538.12 Hutan Lindung 2,388,259.14 2,056,034.89 1,749,475.51 2,388,259.14 1,146,266.38 449,690.07 Hutan Suaka Alam 1,028,461.44 933,647.68 843,248.94 1,028,461.44 933,647.68 843,248.94 Hutan Produksi Tetap 625,937.12 253,154.52 10,130.63 625,937.12 16,137,993.45 1,638,475.27 Hutan Produksi Terbatas 248,288.72 234,504.72 220,533.10 248,288.72 5,305,686.49 351,005.27 Hutan Suaka Alam Laut 5,245.72 247,048.80 165,040.46 5,245.72 247,048.80 165,040.46 Pertanian 56,561.99 52,049.74 47,900.32 56,561.99 52,049.74 47,900.32 Pertahanan Keamanan 8,995.16 8,935.88 8,877.27 8,995.16 8,935.88 8,877.27 Perikanan 3,383.07 3,302.46 3,223.76 3,383.07 3,302.46 3,223.76 Perairan 104.98 69.77 65.69 104.98 69.77 65.69 Industri - - - - - - Kawasan Tanjung Api- Api - - - - - - Permukiman 3,898.99 3,903.81 3,900.28 3,898.99 3,903.81 3,900.28 Hutan Produksi Konversi 141,588.27 111,107.39 87,865.75 141,588.27 3,297,091.56 3,447.78 Perkebunan 54,133.41 182,566.84 257,142.72 54,133.41 182,566.84 257,142.72 Oleh karena itu diusulkan 8 program utama dengan 23 kegiatan pendukung yang diestimasikan dapat mengurangi emisi GRK sebesar 173 314 374.31 ton CO 2 -eq atau sebesar 96.21 dengan biaya mitigasi total diperkirakan sebesar Rp 2 364 613 113 527,- . Biaya penurunan mitigasi tersebut 63.92 berasal dari APBD KabupatenKota sebesar Rp 1,883,865,125,700,- , 26.93 dari APBD Provinsi sebesar Rp 793,779,242,795,- dan 9.14 dari APBN sebesar Rp 269,375,785,681,-. 1. Peningkatan, Rehabilitasi, Operasi, dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa Program ini mecakup kegiatan rehabilitasi, pemeliharaan, peningkatan serta operasi jaringan reklamasi rawa di lahan gambut terutama untuk pertanian dan Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 177 perkebunan. Program ini berlokasi di kabupaten OKI, Banyuasin, dan Musi Banyuasin yang mempunyai lahan gambut. Program ini berdasarkan kewenangannya berada dibawah tanggung jawab Dinas PU Pengairan. Dalam pelaksanaanya program ini menggunakan anggaran sebesar Rp 65.41 Milyar yang berasal dari APBD Kabupaten Kota, APBD Provinsi, dan APBN 2. Pengelolaan Lahan Gambut untuk pertanian berkelanjutan Mengingat sebagian tanah terbuka, semak belukar, dan rumput terletak dilahan gambut sehingga dapat digunakan sebagai pengembangan untuk lahan pertanian yang berkelanjutan sebagai perwujudan dari misi ke 2 dari RPJMD Provinsi Sumatera Selatan yaitu membangun pertanian pangan dan perkebunan berskala teknis dan ekonomis dengan infrastruktur yang cukup dan penerapan teknologi tepat guna. Program mitigasi ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp. 4.78 Milyar selama periode tahun 2013 – 2020 yang bersumber dari APBD KabupatenKota, APBD Provinsi, dan APBN. Program ini di prioritaskan pada kabupaten yang mempunyai lahan gambut seperti Musi Banyuasin, Banyuasin, dan OKI. 3. Pengembangan Pengelolaan lahan pertanian di lahan gambut terlantar dan terdegradasi untuk mendukung sub sektor perkebunan, peternakan dan hortikultura Kegiatan pada program ini antara lain konversi lahan terlantar menjadi lahan sawah dalam rangka mewujudkan Provinsi Sumatera Selatan sebagai Lumbung Pangan Nasional. Pada scenario penurunan emisi 32583.67 Ha dari lahan semak belukar, tanah terbuka, dan rumput dikonversi menjadi lahan pertanian sawah, dan lahan pertanian lainnya. Program ini membutuhkan anggaran sebesar Rp. 19.2 M yang berasal dari APBD Provinsi dan APBN. 4. Program Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Program ini mencakup Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kegiatan Bimbingan Teknis Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kegiatan Pengamanan Hutan, dan Kegiatan Penyelidikan Kasus- kasus Peredaran hasil Hutan. Kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama pada kawasan hutan dan lahan gambut. Program ini dapat menurunkan emisi sebesar 6 451 438.57 ton CO 2 – eq dengan biaya mitigasi sebesar Rp. 32.98 M yang berasal dari APBD Provinsi dan APBN. Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 178 5. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Gambut Program ini selain sebagai mitigasi untuk mengurangi emisi GRK tetapi juga untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, dan ketersediaan air. Program ini dapat menurunkan emisi sebesar 57 953 515.75 ton CO 2 – eq dengan biaya penurunan sebesar Rp. 122.14 M. Biaya penurunan berasal dari dana DAK, APBD Provinsi dan APBN. Progam ini terdiri dari 3 kegiatan yaitu Kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Reboisasi dan Penghijauan Hutan, Kegiatan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan, Kegiatan Rehabilitasi Hutan Catchment Area. 6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Melalui Pembangunan Desa Mandiri Pangan dan Pembangunan Lumbung Desa Program mitigasi ini mempunyai 3 kegiatan pendukung yaitu : Kegiatan Perencanaan dan Pengembangan Hasil Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat dan Lumbung Kayu Desa, Kegiatan Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Budidaya Rotan dan Gaharu, Kegiatan Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu Budidaya Rotan dan Gaharu. Program ini menurunkan emisi 2 726 036.68 ton CO 2 – eq dengan biaya penurunan sebesar Rp. 20.01 Miliyar yang berasal dari dana APBD Provinsi dan APBN. 7. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Program ini bertujuan untuk menjamin kepastian kawasan hutan sehingga dapat berfungsi secara optimal, dan potensi sumber daya hutan dapat termanfa-atkan secara lebih optimal. Program ini ditujukan untuk kawasan Hutan Tanaman yang ada di zonasi Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produki Tetap dan Hutan Produksi Konversi. Program ini mempunyai 4 kegiatan turunan yaitu Kegiatan Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH, Kegiatan Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan, Kegiatan Pengukuhan dan Penatagunaan Hutan, dan Kegiatan Inventarisasi Sumberdaya Hutan Tingkat Provinsi. Program ini dapat diperkirakan akan menurunkan emisi GRK sebesar 75 609 094.27 ton CO 2 – eq dengan biaya Rp 27.8 Miliyar selama periode tahun 2013 – 2020. Pendanaan ini bersumber dari APBD Provinsi dan APBN. 8. Program Pengembangan Sentra-sentra Produksi Perkebunan Program ini ditujukan untuk membantu perkebunan – perkebunan rakyat baik itu kelapa sawit, karet, kopi, dan atau kakaolada. Program ini membutuhkan anggaran penurunan mitigasi paling tinggi dibandingkan dengan program – program mitigasi yang lainnya disektor kehutanan dan lahan gambut, yaitu sebesar Rp 2.07 Triliyun selama periode tahun 2013 – 2020 yang diperkirakan Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 179 akan menurunkan emisi sebesar 35 877 571.27 ton CO 2 – eq. Dana tersebut berasal dari APBD Kabupatenkota, APBD Provinsi, dan APBN. Program ini terdiri dari 5 kegiatan yaitu : - Peremajaan dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat - Pengembangan Kelapa sawit Rakyat - Pengembangan Kopi Sambung - Diversifikasi Tanaman Kopi, KakaoLada - Bantuan benih karet untuk batang bawah Tabel IV.32. Emisi Gas Rumah Kaca BAU Baseline dan Target Penurunan Sektor Kehutanan dan Lahan Gambut Tahun 2011 2015 2020 BAU BaselineREL 3,832,547.89 23,760,742.09 179,935,999.28 Aksi Mitigasi 63,832,547.89 26,200,939.78 6,621,624.96 Penurunan - 149,961,681.86 173,314,374.31 Gambar 4.40 Emisi BAU Baseline dan Target Penurunan Emisisektor Kehutanan dan Lahan Gambut Provinsi Sumatera Selatan

4.2.3. Energi