Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan
71
yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu bakar. Penghitungan emisi CO
2
dilakukan dengan cara mengetahui kuantitas material yang akan menghasilkan GRK dan faktor emisinya. Perhitungan ini menggunakan IPCC dan atau LEAP.
a. Emisi CO2 dari PLTU
Perhitungan emisi CO
2
berdasarkan kapasitas listrik terpasang MW pada PLTU di Sumatera Selatan, dan waktu operasional PLTU jamtahun.
Berdasarkan data tersebut maka diketahui emisi CO
2
historikalbaseline.
Tabel II.22. Emisi CO
2
Baseline pada PLTU Provinsi Sumatera Selatan
TAHUN KAPASITAS TERPASANG MW
Emisi CO2 tontahun
2005 751.85
4,893,551.06 2006
759.40 4,942,691.59
2007 818.25
5,325,727.41 2008
855.45 5,567,850.31
2009 849.45
5,528,798.23 2010
969.15 6,307,887.22
Kenaikan rata-rata kapasitas PLTU selama 5 tahun dari tahun 2005 sampai tahun 2010 adalah 43,46 MW, atau dalam persentase : 5,78. Sehingga
dihasilkan emisi CO2 pada tahun 2011 sebesar 6,672,483.10 tontahun. b. Pembangkit Listrik Tenaga Disesl PLTD milik PLN
PT. PLN memiliki PLTD yaitu PLTD Sungai Juaro yang terletak di Palembang dan PLTD Tanjung Enim yang terletak di Tanjung Enim, kabupaten Muara
Enim. PLTD Sungai Juaro memiliki 2 dua unit pembangkit dengan kapasitas total terpasang 25.200 kW dan daya mampu total sebesar 24.000 kW. PLTD
Tanjung Enim memiliki 2 dua unit pembangkit dengan kapasitas total terpasang 12.736 kW dan daya mampu total sebesar 12.600 kW pada tahun
2011.
Tabel II.23. Emisi CO
2
Baseline pada PLTD Provinsi Sumatera Selatan Tahun
Produksi Listrik kWh Faktor Emisi ton
CO2ekWh Emisi ton CO2etahun
2007 34,037,500
0.000743
25,289.86
2009 35,934,600
26,699.41
2011 45,422,700
33,749.07
Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan
72 c. Emisi CO2 dari Bahan Bakar Pertamina
Berdasarkan data dari Pertamina terdapat 10 jenis bahan bakar yang didistribusikan oleh Pertamina ke masyarakat yaitu Avigas, Avigas, BB2L,
Premix, Pertamax, Minyak Tanah, Minyak Diesel, Minyak Solar, dan Minyak Bakar Lampiran 2. Emisi CO2 baseline didapatkan dari perkalian Jumlah
Bahan Bakar dan factor emisi dari masing – masing jenis bahan bakar
Lampiran 2.
Tabel II.24. Faktor Emisi Bahan Bakar
BAHAN BAKAR Faktor emisi
kg CO2eliter
Avigas 2.6
Avtur 2.6
BB2L 2.6
Premix 2.6
Pertamax 2.6
Premium 2.6
Minyak tanah 2.58
Minyak diesel 2.2
Minyak Solar 2.2
Minyak Bakar 2.2
Sumber: IPCC, 2006.
Gambar 2.31 Emisi Baseline historical Total Bahan Bakar Provinsi Sumatera Selatan
Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan
73
Berdasarkan data penjualan BBM di Sumatera Selatan dari tahun 2004 sampai 2010, diketahui bahwa penjualan BBM terbesar adalah untuk konsumen
transportasi 72, industri 24 dan paling kecil adalah untuk konsumen rumah tangga 4.
Tabel II.25. Penjualan BBM di Sumsel 2004-2010 menurut jenis konsumen
Tahun Penjualan BBM kilo liter
Industri Transportasi
Rumah tangga Jumlah
2004 424,244
1,093,259 290,975
1,808,478 2005
319,798 975,179
291,622 1,586,599
2006 423,055
775,478 212,717
1,411,250 2007
681,750 525,682
244,981 1,452,413
2008 651,640
575,641 261,841
1,489,122 2009
357,068 1,068,733
54,853 1,480,654
2010 373,780
1,118,754 57,420
1,549,954 Sumber: Pertamina
Tabel II.26. Emisi Co
2
berdasarkan Jenis Konsumen
Tahun Total Emisi
ton Emisi CO2 -eq ton
Transportasi Industri
Rumah Tangga
2004 3,470,983.90
2,499,108.41 599,786.02
23,991.44 2005
2,694,217.76 1,939,836.79
465,560.83 18,622.43
2006 3,317,499.54
2,388,599.67 573,263.92
22,930.56 2007
3,497,021.98 2,517,855.83
604,285.40 24,171.42
2008 2,714,126.94
1,954,171.40 469,001.14
18,760.05 2009
1,681,234.52 1,210,488.85
290,517.33 11,620.69
2010 3,688,326.16
2,655,594.84 637,342.76
25,493.71
Sumber : Analisa Data
d. Emisi CO2 eq dari PLTG Bukit Asam dan PLTD Keramasan