Pertanian a. Budidaya Padi

Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 161 4.2 Usulan Aksi Mitigasi dan Perkiraan Penurunan Emisi

4.2.1. Pertanian a. Budidaya Padi

Seperti diisajikan pada Gambar 4.1 bahwa emisi CH 4 asal budidaya padi di Provinsi Sumatera Selatan dari tahun 2005 sampai 2011 meningkat dari 17.707.514,28 menjadi 30.618.724,18 kg CH 4 atau meningkat rata-rata sebesar 12,5 per tahun. Jika pola budidaya masih tetap seperti semula dan laju peningkatan dianggap konstan, maka diperkirakan emisi CH 4 akan meningkat dari 30.547.988,56 kg CH 4 pada tahun 2011 menjadi 71.348.632 kg CH 4 atau meningkat sekitar 134. Angka ini merupakan angka yang sangat besar. Oleh karena itu, perlu langkah untuk menekan laju CH 4 asal budidaya padi di Provinsi Sumatera Selatan. Ada tiga langkah utama yang diusulkan, yaitu: 1. Implementasi budidaya padi berbasis System Rice Intensification SRI Skenario I, 2. Penanaman padi varietas rendah emisi Skenarion II, 3. Kombinasi antara skenarion I dan Skenario II Skenario III, dan 4. Perbaikan dan optimalisasi sistem irigasi. Skenarion I System Rice IntensificationSRI sesungguhnya telah diintroduksi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan mulai tahun 2011 yang lalu. Sistem ini berazaskan efisiensi penggunaan air dengan mengatur genangan air sesuai kebutuhan. Statistik dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan 2012 menunjukkan bahwa luasan budidaya padi dengan SRI pada tahun 2011, 2012, dan proyeksi 2013, berturut-turut sebesar 320, 2.800, dan 7.640 ha. Jika mengacu pada angka pergerakan implementasi Metode SRI dari tahun 2011 sampai 2013 tersebut, maka rata-rata peningkatan luas areal Budidaya Padi dengan Metode SRI adalah sekitar 1 per tahun. Jika angka ini dipakaai sebagai dasar untuk pengembangan areal SRI sampai tahun 2020, maka pergerakan luas areal Budidaya Padi Metode SRI di provinsi Sumatera Selatan seperti pada Tabel 4.26. Karena pengembangan ini juga disertai dengan perbaikan jaringan irigasi, maka dimungkinkan untuk dapat dilakukan 2 kali tanam per tahun. Tabel IV.26. Proyeksi cakupan luas areal budidaya padi metode SRI di Provinsi Sumatera Selatan Sistem Luas ha pada Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 SRI 320 2.800 7.640 7.716 7.794 7.872 7.950 8.030 8.110 8.191 Sumber: Hasil perhitungan mengacu kepada data Dinas Tanaman Pangan Sumsel 2012 Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 162 Hasil penelitian Husny 2011 menunjukkan bahwa implementasi SRI di sawah irigasi, lebak, dan pasang surut jika dibandingkan dengan metode budidaya padi konvensional dasar perhitungan BAU baseline, dapat menekan emisi CH 4 berturut-turut dari 24,86; 25,67; dan 44,1 kg CH 4 th -1 menjadi 13,31; 12,1; dan 35,75 kg CH 4 th -1 . Karena pengembangan areal SRI pada Tabel IV.26 belum ditentukan lokasinya irigasi, lebak atau pasang surut, maka perhitungan proyeksi emisi dari metode SRI ini didasarkan atas asumsi : 1. Penanaman dengan Metode SRI telah diterapkan di Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 2011 320 ha, 2012 2.800 ha, dan telah diproyeksikan rencana luas areal dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan untuk tahun 2013, yaitu sebesar 7.640 ha, 2. Metode SRI hanya diimplementasikan di areal sawah irigasi dengan nilai EF = 13,31 kg CH 4 th -1 , dan 3. Untuk proyeksi mulai tahun 2014 sampai 2020, mengacu kepada proporsi luas areal SRI terhadap luas total sawah, yaitu 1 pada tahun 2013 sampai 2020. Dengan skenario ini, maka diperoleh proyeksi reduksi emisi CH 4 asal sawah di Provinsi Sumatera Selatan seperti pada Gambar 4.32. Implementasi skenario aplikasi SRI mulai 2011 sampai 2020 akan menghasilkan total penurunan emisi CH 4 sebesar 13.133.211,3 Gg CH 4 atau 2,7, yaitu dari 484.378.962,1 kg CH 4 bila berbasis BAU menjadi 471.245.750,8 kg CH 4 . Jika hanya bertumpu pada skenario ini, maka upaya ini tidak dapat memberikan hasil yang signifikan. Agar upaya penurunan emisi ini lebih bermakna, maka penurunan emisi CH 4 dari areal sawah di Provinsi Sumatera Selatan perlu diupayakan melalui mekanisme lain. Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 163 Gambar 4.32 Skenario proyeksi 2011-2020 penurunan emisi CH 4 asal sawah di Provinsi Sumatera Selatan melalui implementasi SRI. Upaya alternatif yang dapat dilakukan adalah melalui Skenarion II, yaitu penanaman padi varietas rendah emisi CH 4 . Proyeksi penurunan emisi CH 4 melalui skenario ini didasarkan atas asumsi sebagai berikut : 1. Perhitungan emisi CH 4 asal sawah yang ditanam padi rendah emisi didasarkan luas areal tanam dan panen, 2. Penanaman padi rendah emisi Varietas Ciherang sudah dimulai tahun 2011. Pengadaan bibit dilakukan melalui alokasi anggaran Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan, 3. Data dan perencanaan Dinas Pertanian Tanaman Pengan Provinsi Sumatera selatan menunjukkan bahwa ada alokasi bibit untuk sawah seluas 176.000 ha, 200.000 ha, dan 225.000 ha berturut-turut pada tahun 2011, 2012, dan 2013. Sekitar 65 60-70 dari alokasi tersebut adalah bibit padi Varietas Ciherang yang merupakan padi rendah emisi. Berdasarkan angka tersebut, berarti bahwa ada sawah seluas 114.000, 130.000, dan 146.250 ha ditanami padi Ciherang pada tahun 2011, 2012, dan 2013, 4. Proporsi luas areal sawah yang ditanami dengan padi varietas rendah emisi diproyeksikan mengalami penambahan proporsional terhadap alokasi benih Vaietas Ciherang setiap tahun sampai tahun 2020, yaitu sebesar 65 60- 70 dari total alokasi benih untuk Provinsi Sumatera Selatan, 5. Benih padi Varietas Ciherang terdistribusi di ketiga tipologi sawah di Provinsi Sumatera Selatan, yaitu sawah irigasi, lebak, dan pasang surut dengan Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 164 proporsi distribusi 54,72, 21,75, dan 23,53, berturut-turut untuk sawah irigasi, lebak, dan pasang surut. Implementasi skenario ini memberikan proyeksi reduksi emisi CH 4 asal sawah di Provinsi Sumatera Selatan seperti pada Gambar 4.33 Gambar 4.33. Skenario proyeksi 2011-2020 penurunan emisi CH 4 asal sawah di Provinsi Sumatera Selatan melalui penanaman varietas padi emisi CH 4 rendah. Berdasarkan hasil pada Gambar 4.34 di atas, implementasi skenario penanaman padi Varietas Ciherang ini telah mampu menurunkan emisi CH 4 sebesar 87 sampai 88 pada tahun 2011 dan 2012. Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya budidaya padi di Provinsi Sumatera Selatan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya penurunan emisi GRK. Program yang sama juga sudah dialokasikan anggarannya untuk tahun 2013 dengan proyeksi luas areal mencapai 7.640 ha Tabel IV.26 dengan penurunan emisi CH 4 sebesar 87. Selanjutnya hasil poyeksi penurunan emisi CH 4 sampai tahun 2020 melalui penanaman padi Varietas Ciherang ini juga akan tetap dapat menurunkan emisi pada kisaran 87 sampai 88. Oleh karena itu, program ini perlu mendapat dukungan lebih lanjut. Jika kedua skenario tersebut SRI dan Varietas Rendah Emisi diimplementasikan secara bersama maka langkah tersebut mulai tahun 2013 sampai 2020 diperkirakan akan menyebabkan penurunan emisi CH 4 sekitar 91 Gambar 4.34 Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca RAD-GRK Sumatera Selatan 165 Gambar 4.34. Skenario proyeksi 2011-2020 penurunan emisi CH 4 asal sawah di Provinsi Sumatera Selatan melalui kombinasi Metode SRI dan Varietas Rendah Emisi.

b. Pembakaran Limbah Pertanian