Fasilitas Kesehatan Kebutuhan Air Non-Domestik

1 Kecamatan Sumber Dengan menggunakan pola tanam padi – padi – palawija yang dikombinasikan dengan data yang diperoleh dari beberapa dinas terkait, didapatkan hasil untuk kebutuhan air irigasi yang terdapat di Kecamatan Sumber. Untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dinas terkait menggunakan alternatif dari berbagai sumber daya air baik dari sumber air tanah maupun dari air permukaan. Hasil untuk perhitungan debit ketersediaan air di Kecamatan Sumber dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari hasil perhitungan kebutuhan air untuk irigasi pada Lampiran 11. dengan pola tata tanam padi – padi – palawija dapat diperoleh kebutuhan air untuk irigasi minimum sebesar 2,38 ltdt untuk setiap 1 hektar. Jadi untuk memenuhi kebutuhan dengan luas areal irigasi 80,07 ha, maka dibutuhkan ketersediaan air sebesar 80,07 ha x 2,38 ltdtha = 190,56 ltdt = 6.009.5000 m 3 th. 2 Kecamatan Bulu Dengan menggunakan pola tanam padi – padi – palawija yang dikombinasikan dengan data yang diperoleh dari beberapa dinas terkait, didapatkan hasil untuk kebutuhan air irigasi yang terdapat di Kecamatan Bulu. Untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dinas terkait menggunakan alternatif dari berbagai sumber daya air baik dari sumber air tanah maupun dari air permukaan. Hasil untuk perhitungan debit ketersediaan air di Kecamatan Bulu dapat dilihat pada Lampiran 12. Dari hasil perhitungan kebutuhan air untuk irigasi pada Lampiran 12. dengan pola tata tanam padi – padi - palawija dapat diperoleh kebutuhan air untuk irigasi minimum sebesar 2,34 ltdt untuk setiap 1 hektar. Jadi untuk memenuhi kebutuhan dengan luas areal irigasi 43,63 ha, maka dibutuhkan ketersediaan air sebesar 43,63 ha x 2,34 ltdtha = 102,10 ltdt = 3.219.840 m 3 th. 3 Kecamatan Gunem Dengan menggunakan pola tanam padi – padi – palawija yang dikombinasikan dengan data yang diperoleh dari beberapa dinas terkait, didapatkan hasil untuk kebutuhan air irigasi yang terdapat di Kecamatan Gunem. Untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dinas terkait menggunakan alternatif dari berbagai sumber daya air baik dari sumber air tanah maupun dari air permukaan. Hasil untuk perhitungan debit ketersediaan air di Kecamatan Gunem dapat dilihat pada Lampiran 13. Dari hasil perhitungan kebutuhan air untuk irigasi pada Lampiran 13. dengan pola tata tanam padi – padi – palawija dapat diperoleh kebutuhan air untuk irigasi minimum sebesar 2,41 ltdt untuk setiap 1 hektar. Jadi untuk memenuhi kebutuhan dengan luas areal irigasi 29,05 ha, maka dibutuhkan ketersediaan air sebesar 29,05 ha x 2,41 ltdtha = 70,00 ltdt = 2.207.560 m 3 th. 4 Kecamatan Sale Dengan menggunakan pola tanam padi – padi – palawija yang dikombinasikan dengan data yang diperoleh dari beberapa dinas terkait, didapatkan hasil untuk kebutuhan air irigasi yang terdapat di Kecamatan Sale. Untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dinas terkait menggunakan alternatif dari berbagai sumber daya air baik dari sumber air tanah maupun dari air permukaan. Hasil untuk perhitungan debit ketersediaan air di Kecamatan Sale dapat dilihat pada Lampiran 14. Dari hasil perhitungan kebutuhan air untuk irigasi pada Lampiran 14. dengan pola tata tanam padi – padi – palawija dapat diperoleh kebutuhan air untuk irigasi minimum sebesar 2,41 ltdt untuk setiap 1 hektar. Jadi untuk memenuhi kebutuhan dengan luas areal irigasi 42,05 ha, maka dibutuhkan ketersediaan air sebesar 42,05 ha x 2,41 ltdtha = 101,33 ltdt = 3.195.660 m 3 th.