Penyebaran Penduduk Analisis Kependudukan

yang ada di Kecamatan Rembang yaitu sebagai Ibukota Kabupaten Rembang berfungsi sebagai pusat kota dan pusat pemerintahan, maka banyak orang yang tinggal di wilayah ini. Sebagai dampaknya kepadatan penduduk di Kecamatan Rembang menjadi padat. Berbeda dengan kondisi wilayah di Kecamatan Rembang, di Kecamatan Bulu, merupakan wilayah yang berbukit-bukit, dengan sebagian besar wilayahnya adalah lahan non-terbangun. Selain itu, Kecamatan Bulu berada relatif jauh dari pusat kota ibukota kabupaten, yaitu berada di daerah perbatasan dengan Kabupaten Blora sebelah Selatan. Dengan demikian kondisi morfologi yang berbukit-bukit, wilayah yang paling luas, penduduk yang masih sedikit, maka kepadatan penduduknya tergolong kecil, karena Kecamatan Bulu ini dapat dikatakan sebagai wilayah yang kurang berkembang. Kondisi tersebut ditambah lagi dengan kurangnya akses jaringan jalan yang menghubungkan Kecamatan Bulu dengan wilayah-wilayah lain yang berbatasan. Secara lebih jelas mengenai persebaran kepadatan penduduk bruto maupun netto di Kabupaten Rembang dapat dilihat pada Gambar 24. di bawah ini. Gam mbar 24. Peta Kep padatan Bruto d dan Netto Kabup 127 aten Rembang T Tahun 2022 dan T Tahun 2032

4.2.3 Analisis Daya Dukung Air

4.2.3.1 Analisis Hidrologi

Secara makro, analisis hidrologi ini membutuhkan masukan data curah hujan yang diperoleh dari stasiun – stasiun yang berpengaruh pada DAS yang ditinjau. Di wilayah Kabupaten Rembang ada 4 sungai besar, 3 diantaranya termasuk dalam Program Pengelolaan Sungai Terpadu PPST. Sungai-sungai besar tersebut adalah: - Sungai Randugunting, Kec. Sumber termasuk dalam PPST - Sungai Karanggeneng, Kec. Rembang termasuk dalam PPST - Sungai Babagan, Kec. Lasem termasuk dalam PPST - Sungai Kalipang, Kec. Sarang Data yang diperoleh dari Dinas PU Bidang SDA Kab. Rembang pada Tahun 2011, kapasitas DAS sungai-sungai yang dimanfaatkan di Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut: - DAS Karanggeneng berkapasitas 1.314 ltdt. - DAS Babagan berkapasitas 726 ltdt. - DAS Kalipang berkapasitas 320 ltdt - DAS Kali Kening berkapasitas 401 ltdt. Jika dilihat secara kewilayahan, Kabupaten Rembang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang mempunyai curah hujan relatif kecil jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Jawa Tengah. Menurut BMKG Provinsi Jawa Tengah, 2010, dari data cura hujan normal tahunan 30 tahun tahun 1981-2010 curah hujan Kabupaten rembang berkisar antara 1000-2000 mmtahun. Sedangakan daerah lainnya berkisar antara 2000-3000 mmtahun, 3000-4000 mmtahun, 4000-5000 mmtahun, dan bahkan mencapai 5000-6000 mmtahun peta normal curah hujan terlampir. Curah hujan Kabupaten Rembang pada Tahun 2008 adalah 1.332,29 mm dengan 67,43 hari hujan. Pada Tahun 2009 meningkat curah hujan rata-rata meningkat menjadi 1.039,36 mm dengan jumlah hari hujan menurun menjadi 59,64 hari hujan. Tahun 2010 terjadi peningkatan curah hujan yang sangat signifikan yaitu menjadi 2.023,29 mm dan jumlah hari hujan juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu 110,93 hari hujan. Secara umum, analisis hidrologi ini membutuhkan masukan data curah hujan yang diperoleh dari stasiun-stasiun yang ada di wilayah Kabupaten Rembang. Di Kabupaten Rembang terdapat 14 stasiun penakar hujan di masing- masing kecamatan. Berikut adalah nama-nama dan lokasi stasiun hujan di wilayah Kabupaten Rembang: 1. Sumber RB 2, Kec. Sumber 2. Kaliori RB 8, Desa Tambak Agung, Kec. Kaliori 3. Rembang RB 14, Desa Sidowayah, Kec. Rembang 4. Sulang RB 4, Kec. Sulang 5. Bulu RB 13, Kec. Bulu 6. Trahan RB 11, Kec. Sluke 7. Lasem RB 11a, Desa Sudetan, Kec Lasem 8. Pancur RB 12, Kec. Pancur 9. Mudal RB 15, Kec. Pamotan 10. Sidomulyo RB 15a, Kec. Sarang 11. Kragan RB 13, Desa Kragan, Kec. Kragan 12. Sedan RB 14, Desa Sidorejo, Kec. Sedan 13. Bonjor RB 14a, Kec. Sarang 14. Mrayun RB 10, Kec. Sale Gambar 25. di bawah ini memperlihatkan letak lokasi stasiun hujan di Kabupaten Rembang G Gambar 25. Peta a Stasiun Hujan d 130 di Kabupaten Reembang

4.2.3.2 Analisis Potensi Air Tanah

Pada analisis ini akan dibahas mengenai daya dukung sumber daya air yang ada di Kabupaten Rembang ini. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan ketersediaan sumber daya air untuk dapat dimanfaat oleh masyarakat di Kabupaten Rembang. Dari gambar Peta Hidrologi di Kabupaten Rembang sangat minim sekali cadangan air tanahnya. Hanya di Kecamatan Sedan yang memiliki kapasitas sedang tetapi dengan luasan kecil. Kondisi tesebut berdampak pada berkurangnya pemenuhan kebutuhan air oleh masyarakat. Berdasarkan peta geologi Kabupaten Rembang terdapat gunung api di wilayah Kecamatan Lasem dengan luasan lebih kurang 15 dari total seluruh wilayah Kabupaten Rembang. Pada wilayah gunung api biasanya terdapat sumber mata air yang cukup bagus dari segi kualitasnya terutama tidak mengandung zat kapur yang berlebihan. Berdarkan pengamatan di lapangan air di Kabupaten Rembang banyak mengandung kapur. Hal ini tejadi diduga karena jenis tanah sebagian besar gromusol dan mediteran merah kunig yang mencapai 77. Bebatuan pada umumnya mempunyai banyak bagian terbuka, yang disebut celah bebatuan interstices, tempat air dapat disimpan dan dapat melewatinya. Air yang berada di dalam celah bebatuan ini disebut air bawah tanah subsurface water , sedangkan bagian air bawah tanah dalam celah bebatuan yang sepenuhnya jenuh air disebut air tanah groundwater. Bagian air bawah tanah dalam celah bebatuan yang berada di atas zona jenuh air atau zona saturasi saturation zone dalam zona aerasi aeration zone, dengan celah bebatuan hanya sebagian jenuh air disebut sebagai air vados vadose water. Zona aerasi dibagi ke dalam zona air-tanah soil-water zone, zona intermediate intermediate zone, dan zona kapiler capillary zone. Zona air-tanah terdiri dari tanah dan bahan lain dekat permukaan tanah yang mengeluarkan air ke atmosfer oleh evapotranspirasi. Suatu akuifer aquifer adalah bagian jenuh air, suatu formasi atau kelompok formasi yang menghasilkan air dalam jumlah tertentu sebagai suatu sumber persediaan air. Akuifer berlaku sebagai saluran transmisi dan reservoir penyimpanan air, yang memberikan air untuk digunakan dalam periode dengan