Fasilitas Warung dan Pertokoan
dari bendung sampai petak sawah. Kehilangan air tersebut disebabkan karena penguapan, perkolasi, kebocoran dan sadap liar.
Untuk dapat menghitung kebutuhan air irigasi di Kabupaten Rembang ini, terlebih dahulu harus diketahui luas lahan irigasi dan areal tanam di Kabupaten
Rembang. Tabel 55. berikut ini adalah data luas wilayah dan areal tanam irigasi yang ada di Kabupaten Rembang.
Tabel 55. Luas Lahan Irigasi Perkecamatan di Kabupaten Rembang ha No
Kecamatan Areal Irigasi Teknis ha
1 Sumber
80,07
2 Bulu
43,63
3 Gunem
29,05
4 Sale
42,05
5 Sarang
46,20
6 Sedan
42,90
7 Pamotan
25,46
8 Sulang
10,24
9 Kaliori
74,90
10 Rembang
34,85
11 Pancur
41,06
12 Kragan
78,01
13 Sluke
22,99
14 Lasem
22,48 Sumber: Inventarisasi Daerah Irigasi Kabupaten Rembang Tahun 2010
Analisis kebutuhan air irigasi dilakukan dengan memperhitungkan luas lahan dan luas areal tanam. Untuk analisis kebutuhan air irigasi ini dilakukan
berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air, dan Data Inventarisasi Daerah Irigasi Kabupaten Rembang Tahun
2010-2011. Tabel-tabel mengenai perhitungan kebutuhan air irigasi di tiap-tiap wilayah kecamatan di Kabupaten Rembang dapat dilihat pada lampiran.
1 Kecamatan Sumber
Dengan menggunakan pola tanam padi – padi – palawija yang dikombinasikan dengan data yang diperoleh dari beberapa dinas terkait,
didapatkan hasil untuk kebutuhan air irigasi yang terdapat di Kecamatan Sumber. Untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dinas terkait menggunakan
alternatif dari berbagai sumber daya air baik dari sumber air tanah maupun dari air permukaan. Hasil untuk perhitungan debit ketersediaan air di
Kecamatan Sumber dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari hasil perhitungan kebutuhan air untuk irigasi pada Lampiran 11.
dengan pola tata tanam padi – padi – palawija dapat diperoleh kebutuhan air untuk irigasi minimum sebesar 2,38 ltdt untuk setiap 1 hektar. Jadi untuk
memenuhi kebutuhan dengan luas areal irigasi 80,07 ha, maka dibutuhkan ketersediaan air sebesar 80,07 ha x 2,38 ltdtha = 190,56 ltdt =
6.009.5000 m
3
th.
2 Kecamatan Bulu
Dengan menggunakan pola tanam padi – padi – palawija yang dikombinasikan dengan data yang diperoleh dari beberapa dinas terkait,
didapatkan hasil untuk kebutuhan air irigasi yang terdapat di Kecamatan Bulu. Untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dinas terkait menggunakan
alternatif dari berbagai sumber daya air baik dari sumber air tanah maupun dari air permukaan. Hasil untuk perhitungan debit ketersediaan air di
Kecamatan Bulu dapat dilihat pada Lampiran 12. Dari hasil perhitungan kebutuhan air untuk irigasi pada Lampiran 12.
dengan pola tata tanam padi – padi - palawija dapat diperoleh kebutuhan air untuk irigasi minimum sebesar 2,34 ltdt untuk setiap 1 hektar. Jadi untuk
memenuhi kebutuhan dengan luas areal irigasi 43,63 ha, maka dibutuhkan ketersediaan air sebesar 43,63 ha x 2,34 ltdtha = 102,10 ltdt = 3.219.840
m
3
th.