Fasilitas Peribadatan Kebutuhan Air Non-Domestik

D. Fasilitas Warung dan Pertokoan

Asumsi yang dipakai dalam perhitungan kebutuhan air untuk fasilitas warung dan pertokoan adalah sebagai berikut: • Kebutuhan air untuk pertokoan sebesar 10 literpegawaihari. • Fasilitas 1 unit warung dengan 2 pegawai dapat melayani 250 jiwa penduduk. • Fasilitas 1 unit pertokoan dengan 4 orang pegawai dapat melayani 2500 jiwa penduduk. • Fasilitas 1 unit pusat perbelanjaan lingkungan dengan 10 orang pegawai dapat melayani 30.000 jiwa penduduk. • Fasilitas 1 unit pusat perbelanjaan kawasan dengan 50 orang pegawai dapat melayani 120.000 jiwa penduduk. • Fasilitas 1 unit mall dengan 250 orang pegawai dapat melayani 480.000 jiwa penduduk. Dengan menggunakan asumsi-asumsi tersebut diatas, maka perkiraan kebutuhan air untuk fasilitas pertokoan adalah sebagaimana Tabel 53. Berikut ini: Tabel 53. Kebutuhan Air untuk Fasilitas Warung dan Pertokoan Tahun Ʃ Pddk org Warung Unit Pertokoan Unit Pusat Perbelanjaan Lingkungan Unit Pusat Pebelanjaan Kawasan Unit Mall Unit Kebutuhan Air lthr Kebutuhan Air ltdt Kebutuhan Air m 3 th 2010 593.360 2.373 237 20 5 1 64.500 0,747 23.542,50 2011 595.674 2.383 238 20 5 1 64.500 0,747 23.542,50 2012 597.997 2.392 239 20 5 1 65.000 0,752 23.725,00 2013 600.329 2.401 240 20 5 1 65.270 0,755 23.823,55 2014 602.671 2.411 241 20 5 1 65.510 0,758 23.911,15 2015 605.021 2.420 242 20 5 1 65.770 0,761 24.006,05 2016 607.381 2.430 243 20 5 1 66.020 0,764 24.097,30 2017 609.749 2.439 244 20 5 1 66.290 0,767 24.195,85 2018 612.128 2.449 245 20 5 1 66.540 0,770 24.287,10 2019 614.515 2.458 246 20 5 1 66.800 0,773 24.382,00 2020 616.911 2.468 247 21 5 1 67.060 0,776 24.476,90 2021 619.317 2.477 248 21 5 1 67.334 0,779 24.577,05 2022 621.733 2.487 249 21 5 1 67.590 0,782 24.670,35 Tahun Ʃ Pddk org Warung Unit Pertokoan Unit Pusat Perbelanjaan Lingkungan Unit Pusat Pebelanjaan Kawasan Unit Mall Unit Kebutuhan Air lthr Kebutuhan Air ltdt Kebutuhan Air m 3 th 2023 624.157 2.497 250 21 5 1 67.850 0,785 24.765,25 2024 626.592 2.506 251 21 5 1 68.120 0,788 24.863,80 2025 629.035 2.516 252 21 5 1 68.380 0,791 24.958,70 2026 631.489 2.526 253 21 5 1 68.640 0,794 25.053,60 2027 633.951 2.536 254 21 5 1 68.910 0,798 25.152,15 2028 636.424 2.546 255 21 5 1 69.170 0,801 25.247,05 2029 638.906 2.556 256 21 5 1 69.450 0,804 25.349,25 2030 641.398 2.566 257 21 5 1 69.720 0,807 25.447,80 2031 643.899 2.576 258 21 5 1 69.990 0,810 25.546,35 2032 646.410 2.586 259 22 5 1 70.260 0,813 25.644,90 Sumber: Analisis, 2012

E. Fasilitas Kesehatan

Kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan ini umunya digunakan untuk melayani kebutuhan membersihkan peralatan medis dan kebutuhan kebersihan lainnya seperti pada kamar kecil, membersihkan pasien dan membersihkan ruangan. Fasilitas kesehatan yang akan dihitung meliputi rumah sakit, Puskesmas, dan Puskesmas Pembantu Pustu. Sesuai dengan data dari BPS, bahwa jumlah fasilitas kesehatan yaitu 1 unit Rumah Sakit, 16 unit Puskesmas dan 71 unit Pustu. Asumsi yang digunakan adalah: • Kebutuhan air untuk rumah sakit: 300 lttmpt tdrhr. • Kebutuhan air untuk Puskesmas: 2.000 ltunithr. • Kebutuhan air untuk Pustu: 100lttmpt tdrhr. • Daya tampung rumah sakit adalah 222 pasien. • Daya tampung Puskesmas adalah 22 pasien. • Daya tampung Pustu adalah 11 pasien. • Perkiraan penambahan fasilitas rumah sakit 1 unit dalam 10 tahun. • Perkiraan penambahan fasilitas Puskesmas 1 unit dalam 5 tahun. • Perkiraan penambahan fasilitas Pustu 2 unit dalam 5 tahun. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut diatas, maka pada Tabel 54. di bawah ini adalah perkiraan kebutuhan air pada fasilitas kesehatan di Kabupaten Rembang hingga Tahun 2032. Tabel 54. Kebutuhan Air Fasilitas Kesehatan Tahun Ʃ Pddk jiwa RS unit Puskesmas unit Pustu unit Keb air lthr Keb air ltdt Keb air m 3 th 2010 593.360 1 16 71 176.700 2,045 64.495,50 2011 595.674 1 16 71 176.700 2,045 64.495,50 2012 597.997 1 16 71 176.700 2,045 64.495,50 2013 600.329 1 16 71 176.700 2,045 64.495,50 2014 602.671 1 16 71 176.700 2,045 64.495,50 2015 605.021 1 16 71 176.700 2,045 64.495,50 2016 607.381 1 16 71 176.700 2,045 64.495,50 2017 609.749 1 16 71 176.700 2,045 64.495,50 2018 612.128 1 17 73 180.900 2,094 66.028,50 2019 614.515 1 17 73 180.900 2,094 66.028,50 2020 616.911 1 17 73 180.900 2,094 66.028,50 2021 619.317 1 17 73 180.900 2,094 66.028,50 2022 621.733 1 17 73 180.900 2,094 66.028,50 2023 624.157 2 18 75 251.700 2,913 91.870,50 2024 626.592 2 18 75 251.700 2,913 91.870,50 2025 629.035 2 18 75 251.700 2,913 91.870,50 2026 631.489 2 18 75 251.700 2,913 91.870,50 2027 633.951 2 18 75 251.700 2,913 91.870,50 2028 636.424 2 19 77 255.900 2,962 93.403,50 2029 638.906 2 19 77 255.900 2,962 93.403,50 2030 641.398 2 19 77 255.900 2,962 93.403,50 2031 643.899 2 19 77 255.900 2,962 93.403,50 2032 646.410 2 19 77 255.900 2,962 93.403,50 Sumber: Analisis, 2012

F. Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan air yang digunakan untuk menentukan pola tanaman untuk menentukan tingkat efisiensi saluran irigasi sehingga didapat kebutuhan air untuk masing-masing jaringan. Perhitungan kebutuhan air irigasi ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya debit yang akan dipakai untuk mengairi daerah irigasi. Setelah sebelumnya diketahui besarnya efisiensi irigasi. Besarnya efisiensi irigasi tergantung dari besarnya kehilangan air yang terjadi pada saluran pembawa, mulut