Pembantu pemerinta
4.2 Pem
4.2.1 An
Da yang palin
hutan neg lainnya S
dilihat pad
Sumber : Ana
G
u Pustu ah Kabupate
mbahasan nalisis Pem
ari data-data ng dominan
ara dan unt Secara lebih
da Gambar 2
alisis, 2012
Gambar 20.
maka diha en Rembang
manfaatan L
a yang dipe n adalah un
tuk tanah pe h rinci, pem
20. berikut
Persentase
arapkan pe g dapat dibe
Lahan
eroleh, peng ntuk kegiat
ekarangan a manfaatan
ini.
Penggunaan
H
Pen
elayanan k erikan secar
ggunaan lah tan tanah te
atau bangun lahan di K
n Lahan Me
Tadah Hujan 69
ggunaan
kesehatan a maksimal
han di Kabu egalan, saw
nan. Sedang Kabupaten
enurut Kate
Tanah Sawah
7
P S
n Lahan S
yang dibe l.
upaten Rem wah tadah h
gkan penggu Rembang
egorinya
h h
Tanah Bukan
Sawah 15
Pengairan Sederhana
9
Sawah
erikan
mbang hujan,
unaan dapat
Ap satu wila
Kabupaten sebagai be
Pe
Pe Pe
Pe Ta
Ba Te
Pa Ta
Ko Ra
Hu Se
Pe Hu
Ta Ju
Sum
Sum
G
Pe T
Pa R
Pe
pabila pengg ayah Kabup
n Rembang erikut:
Tabel 42
enggunaan L
engairan tekni engairan ½ tek
engairan seder adah hujan
angunan Peka egalan
adang rumput ambak
olam awa
utan Negara ementara tak d
erkebunan utan Rakyat
anah lainnya umlah
mber : Remba
mber : Remba
ambar 21. P
20
engairan teknis adah hujan
adang rumput Rawa
erkebunan
gunaan laha paten Rem
g dan persen
2. Penggun
ahan
is knis
rhana arangan
diusahakan
ang dalam Ang
ang dalam Ang
Persentase P
2,509 ,309
9,270
an tersebut mbang, mak
ntasenya se
naan Lahan
L
gka, 2010
gka, 2011
Penggunaan
2,15 4,486
33,4
Pengairan ½ tek Bangunan Pek
Tambak Hutan Negara
Hutan Rakyat
dibandingk ka kompos
ebagaimana
n di Kabupa
Luas ha
2.211 4.594
2.569 20.798
9.493 34.256
29 1.529
6 88
22.218 5
597 1.587
2.428 102.408
Lahan di K
59 451
1 2,371
knis arangan
kan secara k sisi penggu
Tabel 42.
aten Remb
Persenta
Kabupaten R
21,696
0,005 0,583
1,550
Pengairan se Tegalan
Kolam Sementara ta
Tanah lainny
kumulatif d unaan laha
dan Gamba
bang
ase
2,16 4,49
2,51 20,31
9,27 33,45
0,03 1,49
0,01 0,09
21,70 0,00
0,58 1,55
2,37 100,00
Rembang
0,028 1,493
0,006 0,086
ederhana ak diusahakan
ya
dalam an di
ar 21.
Sementara itu kondisi perubahan lahan dengan fungsi lahan permukiman dari tahun 1993-2011 terlihat semakin masif dan agresif. Dari tahun 1993 yang
mana luas terbangun Kabupaten Rembang adalah 5.492 ha atau sekitar 5,36 dari luas wilayah Kabupaten Rembang, pada Tahun 2010 bertambah menjadi 9.493 ha
atau sekitar 9,27. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan jumlah penduduk dan pengalih-fungsi lahan yang terjadi dimana pada umumnya perubahan fungsi lahan
tersebut terjadi di kawasan perkotaan dan kawasan permukiman penduduk. Kecenderungan perubahan lahan yang diamati saat ini pada dasarnya dapat
dibagi dua, yaitu perubahan pemanfaatan lahan dan perubahan pemanfaatan bangunan. Perubahan pemanfaatan lahan di Kabupaten Rembang diindikasikan
dari adanya perubahan dari lahan pertanian, tanah kosong, dan jalur hijau menjadi kawasan hunian serta perdagangan dan jasa. Sementara itu perubahan penggunaan
bangunan terjadi pada bangunan-bangunan tua dan bersejarah di pusat-pusat kota dan bangunan-bangunan perkantoran yang dikonversi peruntukannya menjadi
bangunan komersial, seperti maraknya pertumbuhan rumah toko ruko, dan rumah kantor rukan.
Pada Tahun 2010, di Kabupaten Rembang menunjukan adanya perubahan pola penggunaan lahan untuk kawasan terbangun terutama permukiman,
perdagangan dan industri. Lahan tak terbangun yang mengalami peningkatan berupa tanah kosong, hal ini terjadi karena adanya pemekaran Kota Rembang.
Sedangkan lahan tak terbangun yang mengalami penyempitan berupa sawah, hal ini terjadi karena lahan tersebut telah beralih fungsi menjadi kawasan terbangun
seperti permukiman dan kegiatan komersial lainnya. Tabel 43. berikut ini adalah perubahan luas lahan dari penggunaan lahan pertanian ke lahan permukiman dari
Tahun 2010 ke Tahun 2011.
Tabel 43. Luas Perubahan Lahan Pertanian ke Permukiman ha
No Kecamatan
Penggunaan Lahan Semula Peruntukan Penggunaan Tanah
Lahan Sawah Tegalan
Pemukiman
1 Sumber 2.950
2.052 714
2 Bulu 1.835
2.605 390