Geologi Kondisi Fisik Alam

4.1.1.3. Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut: 1. Alluvial Merupakan tanah yang beraneka ragam sifatnya dengan warna kelabu dan cokelat hitam, tidak peka terhadap erosi, serta mempunyai produktivitas yang rendah sampai tinggi. Biasanya digunakan untuk lahan tanah pertanian dan permukiman. 2. Regosol Merupakan tanah yang netral sampai asam dengan warna putih, cokelat kekuning-kuningan, dan cokelat kelabu. Tanah ini sangat peka terhadap erosi. Digunakan terutama untuk lahan perkebunan. 3. Grumosol Merupakan tanah yang agak netral berwarna kelabu sampai hitam, produktivitasnya dari rendah sampai sedang, serta peka terhadap erosi. Biasanya digunakan untuk tanah pertanian dan perkebunan. 4. Mediteran Merah Kuning Merupakan tanah yang agak netral berwarna merah sampai cokelat dengan produktivitas sedang sampai tinggi dan agak peka terhadap erosi. Digunakan untuk tanah sawah, tegalan, kebun buah, dan padang rumput. Luas wilayah Kabupaten Rembang menurut jenis tanah adalah sebagai berikut: • Aluvial, dengan luas 10 dari wilayah Kabupaten. • Regosol, dengan luas 5 dari wilayah Kabupaten. • Andosol, dengan luas 8 dari wilayah Kabupaten. • Grumosol, dengan luas 32 dari wilayah Kabupaten. • Mediteran merah kuning, dengan luas 45 dari wilayah Kabupaten. Secara lebih rinci gambaran luas Kabupaten Rembang dapat dilihat pada Gambar 9. sebagai berikut: Gam mbar 9. Peta Jen nis Tanah Kabup 86 paten Rembang

4.1.2 Kondisi Sumber Daya Air

Kondisi sumber daya air di Kabupaten Rembang ini saat dalam kondisi cukup baik, namun dengan adanya degradasi lingkungan yang semakin masif, maka keberlanjutan sumber daya air ini akan lambat laun terancam eksistensinya. Bahkan tidak mungkin apabila tidak ada tindakan preventif yang dilakukan secara nyata, maka sumber daya air di Kabupaten Rembang ini akan semakin menipis dan dikhawatirkan tidak akan mencukupi kebutuhan msyarakatnya di waktu yang akan datang. Sistem jaringan sumberdaya air di Kabupaten Rembang memanfaatkan limpasan air hujan air permukaanair sungai dengan membuat bendungan untuk menampung sementara air, kemudian air tersebut didistribusikan melalui saluran terbuka, demikian juga air dari sumber mata air. Saluran terbuka ini difungsikan untuk melayani kebutuhan pertanian dengan dibuatkan bendung kecil atau pintu air. Bendung berfungsi untuk menampung sementara air dan pintu air berfungsi untuk membagi atau mendistribusikan kebutuhan air. Kebutuhan air pengairan di Kabupaten Rembang dikhususkan untuk pertanian tanaman pangan. Seperti yang telah dijelaskan secara sekilas di depan, kondisi sumber air khususnya mata air yang ada di Kabupaten Rembang telah mengalami degradasi. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya daerah resapan dan tangkapan air di sekitar sumber air. Selain itu, juga disebabkan karena berkurangnya hutan akibat penebangan liar. Kondisi ini tidak dapat dibiarkan, harus ada upaya terpadu antara dinas-dinas terkait di Kabupaten Rembang, agar kelestarian air dapat terjaga.

4.1.2.1. Hidrologi

Keadaan hidrologi pada Kabupaten Rembang dipengaruhi oleh sumber air yang berasal dari permukaan surface water dan air tanah. Sumber air permukaan antara lain berasal dari Sungai yang dibendung. Sumber mata air yang terdapat di Kabupaten Rembang terdapat empat puluh unit mata air dengan kapasitas yang bervariasi. Berikut ini adalah inventarisasi sumber-sumber mata air di Kabupaten Rembang. Tabel 18. Inventarisasi Sumber Mata Air di Kabupaten Rembang No Nama Sumber Air Kapasitas ltdt No Nama Sumber Air Kapasitas ltdt 1 Sb. Belik Kembar Pancur 24 21 Sb. Cadong 20 2 Sb. Ngoto 18 22 Sb. Gupit 20 3 Sb. Kedung Ruah 12 23 Sb. Tapaan 15 4 Sb. Sumber Agung 10 24 Sb. AgungKebon 25 5 Sb. Soco Pancur 8 25 Sb. Brubul 10 6 Sb. Kajar Pasedan, Bulu 20 26 Sb. Nglongko 8 7 Sb. Dong Bulu 25 27 Sb. Nglodro 12 8 Sb. Kajar Lasem 20 28 Sb. Dowan 16 9 Sb. Gondang 15 29 Sb. Kajar Gunem 20 10 Sb. Kebon 12 30 Sb. Taban 23 11 Sb. Dawe 10 31 Sb. Soco Gunem 15 12 Sb. Kadiwono 16 32 Sb. Brubulan 67 13 Sb. Kalidoso 10 33 Sb. Pacing 12 14 Sb. Taban 8 34 Sb. Kedung Lingi 10 15 Sb. Gayam 14 35 Sb. Ngulahan 16 16 Sb. Nglencong 12 36 Sb. Watu Lawang 8 17 Sb. Mudal Bulu 35 37 Sb. Mrican I 18 18 Sb. Dukoh 18 38 Sb. Mrican II 15 19 Sb. Jambon 16 39 Sb. Dur Sumber 20 20 Sb. Condro 18 40 Sb. Bulan 15 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air, 2010 Pada Gambar 10. peta hidrologi yang didapatkan dari Bappeda Kabupaten Rembang, dapat dilihat bahwa sebagian besar di Kabupaten Rembang merupakan wilayah akuifer dengan produktifitas kecil, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan air bagi kelancaran aktivitas penduduknya.