Konservasi Sumber Daya Air di Sungai, Danau dan Waduk

67 - Mencegah pemanfaatan lahan secara intensif pada lahan yang berada di atas ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut; - Mencegah pemanfaatan lahan yang memiliki nilai erosi lebih tinggi dari erosi yang diperbolehkan.  Pencegahan Kerusakan Bantaran Sungai Kerusakan bantaran sungai dapat diakibatkan oleh pengikisan aliran air dan aktivitas manusia yaitu dengan pembuangan sampah, material dan pengurukan untuk melindungi tempat tinggal. Pencegahan timbulnya kerusakan bantaran sungai dapat dilakukan : melindungi bantaran sungai secara teknis dengan pembetonan dan secara vegetasi yaitu penanaman pada bantran sungai dengan pohon supaya tahan terhadap proses pengikisan; melarang dan menindak kepada orang atau pihak yang menggunakan bantaran sungai untuk bangunan tempat tinggal; melarang kegiatan pembuangan sampah dan material sehingga menyebabkan kerusakan bantaran sungai.

2.7.3.2. Konservasi Sumber daya Air Bawah Tanah

Sedikit berbeda, untuk konservasi secara sederhana yang dapat diterapkan di rumah-rumah penduduk, ada konservasi untuk air bawah tanah yaitu sumur resapan air hujan SRAH. Sumur Resapan Air Hujan SRAH adalah lubang galian berupa sumur untuk menampung dan meresapkan air hujan. Sesuai dengan namanya air yang boleh masuk kedalam sumur resapan adalah air hujan yang disalurkan dari atap bangunan atau air hujan yang mengalir diatas permukaan tanah pada waktu hujan. Air dari kamar mandi, WC dan dapur tidak dimasukkan kedalam SRAH karena air tersebut merupakan limbah. Air dari WC harus dimasukkan ke dalam septictank kedap air agar bakterinya tidak mencemari air tanah. 68 Manfaat sumur resapan air hujan terhadap lingkungan adalah untuk mengurangi angka imbangan air yaitu sebagai pemasok air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih guna menopang kehidupan, mengatasi intrusi air laut, memperbaiki mutu air tanah, mengatasi kekeringan dimusim kemarau, menanggulangi banjir dimusim hujan, mengendalikan air larian run off yang mengakibatkan pengikisan humus tanah. Dengan terkendalinya erosi tanah, secara tidak langsung mengurangi sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan sungai. 69

BAB III METODE PENELITIAN

Untuk memenuhi kebutuhan data mengenai optimasi sumber daya air di Kabupaten Rembang, terlebih dahulu harus mengidentifikasi rona fisik yang ada, kependudukan, sebaran sumber-sumber mata air, jaringan yang terlayani, serta tingkat kebutuhan masyarakat akan sumber daya air. Di dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan yang berhubungan dengan tingkat ketersediaan sumber daya air yang ada serta kebutuhan air. Selanjutnya untuk menjelaskan upaya optimasi potensi air yang ada dimana data- data yang didapat bukan hanya berupa angka-angka numerik saja, namun juga digunakan pendekatan evaluatif dengan cara mendeskripsikan data-data yang didapatkan.

3.1. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah bagian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian. Konsep penelitian dimulai dari kebutuhan air di Kabupaten Rembang, baik itu domestik maupun non domestik. Kemudian dikumpulkan informasi mengenai potensi sumber daya air. Dengan pertimbangan kondisi sosial masyarakat serta pola pemanfaatan lahan yang ada, maka dapat disintesis mengenai kondisi daya dukung air yang ada. Dengan diketahui kondisi daya dukung air maka optimasi sumber daya air di Kabupaten Rembang ini dapat dilakukan. Dalam penelitian ini, hubungan antara konsep-konsep tersebut dapat dilihat pada Gambar 4. sebagai berikuti: Gambar 4. Kerangka Konsep Penelitian Penggunaan air meningkat namun ketersediaannya menurun Berbagai permasalahan penyebab berkurangnya sumber air, misal: alih fungsi lahan pertanian ke terbangun Berbagai permasalahan dalam penyediaan air baku air minum, misalnya berkurangnya debit air karena degradasi lingkungan Keberlanjutan penyediaan air baku untuk air minum ini harus memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas dan kontiuitas Neraca ketersediaan dan kebutuhan sumber daya air Perlunya optimalisasi sumber daya air Bagaimana Strategi Optimalisasi Sumber Daya Air di Kabupaten Rembang hingga Tahun 2032? Identifikasi Karakteristik :  Lokasi Sumber Mata Air  Kapasitas dan Debit Mata Air  Limitasi Wilayah  Tata Guna Lahan  Kependudukan Analisis Kependudukan Analisis Pemanfaatan Guna Lahan Karakteristik Pemanfaatan Lahan Kabupaten Rembang Karakteristik Kependudukan Karakteristik Daya Dukung Air Kabupaten Rembang  Kebutuhan Air  Ketersediaan Air Analisis Daya Dukung Air Kabupaten Rembang Sumber: Analisis, 2012 Kesimpulan dan Rekomendasi Upaya Pemenuhan Kebutuhan Strategi Optimalisasi Sumber Daya Air Neraca Air Pendekatan Social Learning Kebijakan Air Minum  Jakstra Nasional  Jakstra Kabupaten