Jalur Migrasi Ikan Depik

3.1.3 Jalur Migrasi Ikan Depik

Migrasi Ikan merupakan suatu pergerakan dan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang bertujuan untuk melakukan penyesuaian diri terhadap kondisi alam yang menguntungkan hidupnya dan keturunannya. Ikan Depik juga melakukan migrasi, namun tidak diketahui secara pasti dalam jangka waktu berapa lama ikan Depik melakukan migrasi. Ikan Depik berawal dari daerah Burni Kelieten tepatnya di suatu tempat bernama Lekas, kemudian bermigrasi ke daerah Mrodot, lalu ke daerah Bintang, menuju ke daerah Gegarang dan terakhir ke daerah Mendale. Berikut pernyataan dari seorang informan bernama Aman Nani berumur 63 tahun: “…Itulah sampe sekarang di bur Kelieten tu sampe ada namanya sekarang, nama tempat itu Lekas. Itu makanya dibikin nama Lekas kan, Depik pertama datang di situ duluan…utamanya terus dapat apa tu Mrodot, Bintang terus ke Gegarang baru ke sini terakhir ke Kala Mendale ni haa… itu terakhir.”Itulah sampai sekarang di gunung Kelieten itu sampai ada namanya tempat itu Lekas. Itu makanya dibuat nama Lekas, karena Ikan Depik datang dari situ dahulu… utamanya terus ada di Brodot, Bintang terus ke Gegarang baru ke sini terakhir ke Kala Mendale ini… itu terakhir Berdasarkan keterangan informan di atas maka saya berusaha untuk membuat keterangan tersebut melalui sketsa atau gambar, dengan tujuan mempermudah dan memperjelas dari keterangan informan. Universitas Sumatera Utara 1Burni Kelieten 3 Bintang 5 Kala Mendale 2Mrodot4Gegarang 3.4 Gambar ilustrasi jalur migrasi ikan Depik Ikan Depik bermigrasi kemungkinan karena beberapa faktor berikut yang pertama yaitu arus; ikan Depik cenderung suka dengan air yang mengalir dan memiliki suhu sekitar 18°-23°C, dengan perilaku seperti ini maka ikan Depik akan berpindah tempat mencari arus yang mengalir. Hal ini dibuktikan oleh percakapan kedua informan bernama Aman Fijas berumur 54 tahun dengan Ibu Marhami berumur 53 tahun : Ibu Marhami:”satu lagi bang dedesen ni mesti dingin ke aernya baru mau datang Depiknya enggak sama dengan yang di tengah lautan danau…”satu lagi bang dedesen ini harus dingin airnya, baru mau datang ikan Depiknya tidak sama dengan yang di tengah danau Aman Fijas:“Aaa… satu lagi dia dingin harus jalan airnya itu.”Aaa… satu lagi dia airnya dingin dan harus mengalir Musim juga menjadi salah satu faktor ikan Depik melakukan migrasi, ikan Depik hidup di dasar danau pada saat musim gelombang angin. Pada saat musim gelombang angin tersebut menimbulkan udara panas di dasar danau, sehingga ikan Depik akan Universitas Sumatera Utara mencari tempat yang memiliki suhu dingin sekitar 18°-23°, kemudian disaat itulah waktu ikan Depik bertelur. Berikut penuturan informan bernama Aman Fijas berumur 54 tahun: “Tapi itu menurut bapak gini kayak dia ikan Depik kan di dasar, jadi kalo musim hujan atau musim gelombang angin di bawah tu kan panas airnya dari bawah panas ya kan…Jadi dia cari yang dingin, hah pas kebetulan pas waktunya bertelor.”Tapi itu menurut bapak begini Ikan Depik di dasar, jadi kalau musim hujan atau musim gelombang angin di bawah itu kan panas airnya dari bawah panas ya kan… Jadi Ikan Depik mencari tempat yang dingin, kebetulan waktunya untuk bertelur Kemudian disebabkan oleh faktor internal yaitu insting. Ini dapat dibuktikan melalui tempat yang disinggahi oleh ikan Depik, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ikan Depik selalu melakukan migrasi atau berpindah tempat. Salah satu informan juga menjelaskan bahwa ikan Depik akan menyinggahi tempat yang sama, dan ditempat persinggahan ikan Depik ditemukan tempat penangkapan ikan Depik yang dibuat secara tradisional yang disebutdedesen. Ini semua mendeskripsikan bahwa ada insting pada ikan Depik untuk melakukan pergerakan atau perpindahan. Berikut pernyataan informan bernama ibu Marhami berumur 53 tahun: “Kesitu lagi dia datang enggak ada kemana-mana, jadi tertentu dia dedesen dari jaman ke jaman situ aja aa…”Ke situ lagi Ikan Depik datang tidak kemana-mana, jadi tertentu dia dedesen dari jaman ke jaman ke situ saja Beberapa spesies ikan melakukan migrasi pada jangka waktu harian hingga tahunan, dengan jarak meter hingga ribuan kilometer. Biasanya ikan bermigrasi untuk kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan makanan, reproduksi seperti pemijahan dan lain sebagainya. Ada beberapa dua faktor yang mempengaruhi ikan untuk bermigrasi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi: Universitas Sumatera Utara  Bimbingan ikan yang lebih dewasa; ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali ke daerah asalnya karena adanya bimbingan dari ikan yang dewasa. Contoh: migrasi Ikan Cod Laut Barents atau ikan Herring Norwegia.  Bau perairan; mengenali bau perairan melalui bahan organik yang terdapat dalam sungai. Contoh: Ikan Salmon yang mengenali bau morpholine dengan kosentrasi 1 x 10-6ppm.  Suhu; perubahan suhu dan geografis faktor penting dalam pergerakan atau perpindahan ikan, suhu akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas gerakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus saraf. Contoh: Ikan Cakalang dan Ikan Salmon.  Salinitas; perubahan salinitas merangsang ikan untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan osmotik 14 tubuhnya. Contoh: Ikan Seriola Qiuqueradiata menyukai medium dengan salinitas 19 ppt, dan Ikan Cakalang menyukai medium salinitas dengan kadar 33-35 ppt.  Arus pasang surut; arus akan mempengaruhi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil dari daerah pemijahan menuju daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan menuju ke daerah pemijahan. Ikan dewasa yang baru selesai memijah juga memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah tepat makanannya. Pasang surut di perairan menyebabkan terjadinya arus di perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.  Intensitas cahaya; respon ikan terhadap perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan tingkat kekeruhan perairan. Ikan mempunyai 14 Osmotik adalah tekanan air di dalam sel. Universitas Sumatera Utara kecenderungan membentuk kelompok kecil pada siang hari dan menyebar pada malam hari.  Musim; musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horizontal ikan, migrasi ini mungkin dikontrol oleh suhu dan intensitas cahaya. Contoh: ikan pelagis dan ikan demersal mengalami musim horizontal, biasanya mereka menuju ke perairan dangkal atau dekat permukaan selama musim panas dan menuju perairan lebih dalam saat musim dingin.  Matahari; Ikan-ikan pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan yang jernih kemungkinan besar menggunakan matahari sebagai kompas atau arah mereka, tetapi hal ini mungkin tidak berlaku bagi ikan-ikan yang bermigrasi karena pengaruh musim.  Pencemaran air limbah; penambahan kualitas air limbah dapat menyebabkan perubahan pola migrasi ikan. Contoh: Ikan White Catfist pada saat musim pemijahan banyak terdapat di daerah muara, padahal biasanya ikan ini memijah di hulu sungai. Faktor Internal sebagai berikut:  Kematangan gonad 15 ; migrasi dilakukan sebagai proses untuk kematangan gonad  Kelenjar-kelenjar internal; migrasi terjadi karena adanya faktor kelenjar di dalam tubuh Ikan. Contoh; Ikan Cod di Laut Barents yang dikontrol oleh kelenjar tiroid yang berada di kerongkongan, kelenjar tersebut aktif pada bulan September waktu pemijahan Ikan Cod. 15 Gonad adalah organ yang membuat gamet sperma dan sel telur Universitas Sumatera Utara  Insting; ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka meskipun sebelum ikan tersebut menetas dan tumbuh di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan belum pernah melintasi daerah tersebut.  Aktifitas renang; pada malam hari aktifitas renang ikan meningkat seperti ikan bertulang rawan elasmobranch dan ikan bertulang keras teleost.

3.2 Sejarah Ikan Depik dan Legenda di Danau Laut Tawar