Iklim Topografi Ikan Depik Dan Ekosistem Danau Laut Tawar (Etnografi Tentang Pengetahuan Lokal Orang Gayo)

Aceh Tengah dijadikan Onder Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai Ibukotanya. Pada masa itu juga di kota Takengon mulai berkembang menjadi pusat pemasaran hasil bumi dataran tinggi Gayo, khususnya sayuran dan kopi. Kemudian masuknya penduduk Jepang pada tahun 1942-1945 sebutan Onder Afdeeling Takengon diubah menjadi Gun yang dipimpin oleh Gunco. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 sebutan tersebut berganti lagi menjadi wilayah yang kemudian berubah lagi menjadi Kabupaten.

2.2 Iklim

Kabupaten Aceh Tengah termasuk ke dalam daerah yang beriklim Tropis, dan memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan berlangsung dari bulan September sampai November.Curah hujan rata-rata setiap tahun 1.082 mm sampai dengan 2.409 mm, rata-rata hujan setiap tahun 113 hari sampai dengan 160 hari per tahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November yang mencapai 316,5 mm, curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli yang mencapai 6,2 mm. Sedangkan pada musim kemarau berlangsung pada bulan Januari sampai Agustus. Selengkapnya dapat diilihat dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Data Curah Hujan Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2007 – 2012 Tahun Curah Hujan 2007 138,75 mm 2008 162,71 mm 2009 292,52 mm 2010 216,98 mm 2011 165,77 mm 2012 196 mm Sumber: Buku Putih Sanitasi BPA Kabupaten Aceh Tengah Universitas Sumatera Utara Kabupaten Aceh Tengah memiliki suhu udara yang sejuk antara 10-20°C, suhu terpanas terjadi pada bulan April dengan suhu 26,6°C. Dan suhu terdingin pada bulan September dengan suhu 19,70 C. Kelembaban udara di Aceh Tengah berkisar 80,08,kelembaban udara terbasah 86,28 dan terkering 74,25. Kecepatan angin tercepat 2,53mdet dan terlambat 0,95mdet.

2.3 Topografi

Kabupaten Aceh Tengah memiliki topografi wilayah yang bervariasi mulai dari dataran dengan kemiringan lereng 0-2, landai dengan kemiringan 2-8, berombak dengan kemiringan lereng 8-15, bergelombang dengan kemiringan lereng 15-25, berbukit dengan kemiringan lereng 25-40, bergunung dengan kemiringan lereng 40. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Kemiringan Lahan, Bentuk dan Luas Wilayah Kabupaten Aceh Tengah No Kemiringan Lereng Bentuk Wilayah Luas Wilayah Ha 1 0 – 2 Datar 4.780,91 1,07 2 2 – 8 Landai 7.100,07 1,59 3 8 – 15 Berombak 32.115,33 7,21 3 15 – 25 Bergelombang 101.180,05 22,72 4 25 – 40 Berbukit 184,932,46 41,52 5 40 Bergunung 115,295,30 25,89 Jumlah 445.404,12 100,00 Sumber: Buku Putih Sanitasi BPA Kabupaten Aceh Tengah Kabupaten Aceh Tengah memiliki ketinggian tempat yang beragam, dimulai dari ketinggian 100-250 mdpl 0,03, ketinggian 250-500 mdpl 4,70, ketinggian 500-750 Universitas Sumatera Utara mdpl 12,29, ketinggian 750-1000 mdpl 13,85, ketinggian 1000-1250 mdpl 17,47, ketinggian 1250-1500 mdpl 20,35, ketinggian 1500-1750 mdpl 24,18, ketinggian 1750-2000 mdpl 6,60 dan ketinggian 2000 mdpl 0,53. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4 Ketinggian Tempat dan Luas Wilayah Kabupaten Aceh Tengah No Ketinggian mdpl Luas WilayahHa 1 100 – 250 127,41 0,03 2 250 – 500 20.919,72 4,70 3 500 – 750 54.738,76 12,29 4 750 – 1.000 61.686,22 13,85 5 1.000 – 1.250 77.834,09 17,47 6 1.250 – 1.500 90.645,32 20,35 7 1.500 - 1750 107.711,95 24,18 8 1.750 – 2000 29.376,90 6,60 9 2000 2.363,76 0,53 Jumlah 445.404,13 100,00 Sumber: Buku Putih Sanitasi BPA Kabupaten Aceh Tengah

2.4 DAS Daerah Aliran Sungai