Cara Kerja dan Tanggal Khusus Panen Depik

4.2.1 Cara Kerja dan Tanggal Khusus Panen Depik

Cara kerja dari teknik dedesen hampir mirip seperti alat penjebakkan ikan, ikan Depik yang muncul kepermukaan akan mencari mata air dedesen dan masuk ke dalam ruangan yang membentuk kubus yang sudah ditutupi daun serule. Kemudian ikan Depik akan masuk ke dalam batu yang sudah ditata sehingga membentuk parit melalui segapa atau bubu, dan ikan Depik terperangkap di dalamnya. Apabila dedesen sudah dibuat maka si pemilik dedesen tinggal menunggu ikan Depik yang terperangkap didalamnya. Biasanya pemilik bisa mengambil ikan Depik setelah dua atau tiga hari berikutnya, tergantung pada musimnya. Memang terlihat santai tetapi si pemilik dedesen harus mengeceknya setiap hari untuk melihat peralatan dedesen. Apalagi pada saat musim ikan Depik, pemilik dedesen bisa setiap hari mengambil atau panen Depik ini bertujuan agar ikan Depik tidak terlalu padat di dalam dedesen, apabila terlalu padat dikhawatirkan ikan Depik yang terperangkap akan stres dan mati sehingga saat di panen dalam keadaan tidak segar. Untuk memanen Depik juga diatur menurut penanggalan Arab, dan tanggal yang dipilih adalah tanggal ganjil seperti 1,3,5,7,9 dll. Panen dengan pemilihan tanggal Arab ini mungkin disebabkan oleh pengaruh Islam yang menyatu dengan Orang Gayo, dalam konsep Islam angka ganjil merupakan angka yang di sukai Allah. Dengan begitu Orang Gayo yakin tanggal ganjil akan memberikan berkah bagi mereka. Ada aturan apabila kita masuk ke kawasan dedesen, aturan tersebut yaitu tidak boleh ribut di sekitar dedesen, tidak boleh berenang di daerah dedesen, dan harus menjaga kebersihan seperti tidak menjatuhkan benda apapun di dekat dedesen apalagi di dalam dedesen. Aturan-aturan ini dibuat agar ikan Depik dapat masuk dengan nyaman ke dalam perangkap dedesen. Karena ikan Depik ini termasuk ikan yang sensitif, apabila ada Universitas Sumatera Utara tanda-tanda manusia dan bersuara maka ikan Depik ini akan menjauh seketika. Tidak boleh berenang di wilayah dedesen karena dikhawatirkan saat orang berenang akan membuat air di daerah dedesen keruh dan ikan Depik enggan untuk masuk. Begitu pula dengan menjaga kebersihan, karena ikan Depik akan datang ke tempat yang bersih seperti air yang jernih apabila dedesen dalam keadaan kotor maka ikan Depik tidak akan masuk ke dalam dedesen. Berdasarkan pengalaman peneliti saat mendatangi tempat dedesendan ketika kami mendekati dedesentersebut terlihat ada dua ikan Depik menghampiri dedesen namun karena langkah dan suara kami terdeteksi oleh ikan Depik maka seketika ikan Depik itu pergi dan tidak jadi masuk ke dalam dedesen. Aturan-aturan yang dibuat tersebut memang masuk akal walaupun terdengar tidak penting, tetapi apabila aturan tersebut tidak dipatuhi maka akan berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan Depik. Dengan kata lain pemilik dedesen akan memperoleh hasil ikan Depik yang sedikit dan berpengaruh pada perekonomian pemilik dedesen. Ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk dedesen, seperti mengganti daun serule setiap enam bulan sekali. Membersihkan dinding-dinding batu dan papan kayu dengan cara disikat sikat yang digunakan adalah sikat besi. Membersihkan dinding batu penting karena ikan Depik memiliki lendir bahasa Gayo; lumuh pada tubuhnya, dan akan menepel di dinding-dinding dedesen. Apabila tidak dibersihkan maka dedesen akan bau, baunya tidak sedap seperti bau bangkai. Bau yang dikeluarkan berasal dari telur ikan Depik yang sudah menggumpal dan berlumut, apabila dedesen sudah seperti itu maka ikan Depik enggan untuk masuk ke dalam dedesen. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Dedesen sebagai Penyebab Berkurangnya Ikan Depik