Pemerintahan Adat Letak dan Akses Menuju Kecamatan Kebayakan

2.6.4 Pemerintahan Adat

Sistem pemerintahan di Kabupaten Aceh Tengah khususnya Kecamatan Kebayakan menggunakan sistem pemerintahan adat yaitu Sarak Opat.Sarak Opat terdiri dariRejeRajaKepala Kampung, Imem Imam, Petue petua dan Rayat Rakyat. Kembalinya Sarak Opat dalam pemerintahan di Kabupaten Aceh Tengah pada saat dibentuknya otonomi daerah. Peran dan fungsi Petue mendapat legalitas dengan adanyaQanun Aceh no 10 tahun 2008 yang mengatur tentang lembaga adat. Peranan Reje diharapkan memerankan beberapa unsur seperti; keadilan, kesucian, kasih sayang, bijaksana. Keempat unsur itu disebut Musuket Sipet. Peran Petue dituntut untuk memahami kejadian dan gejala yang hidup di masyarakat, yang disebut Musidik Sasat.Imem berperan dibidang keagamaan, yang menuntun Reje, Petue dan Rayat apa yang harus dilakukan dan apa yang dilarang oleh agama, peran tersebut disebut Muperlu Sunet. Kemudian Rayatmemiliki peran dalam hal musyawarah atau disebut Genap Mupakat. Ada sanksi-sanksi yang diberikan kepada pejabat adat, apabila dinyatakan telah melakukan penyimpangan. Penyimpangan yang dilakukan oleh Reje disebut Taksir, peyimpangan yang dilakukan Petue disebut Tingel, penyimpangan yang dilakukan oleh Imem disebut Laman, dan penyimpangan yang dilakukan oleh Rayat disebut Salah. Sanksi yang diberika kepada Reje, Petue, dan Imem yang melakukan penyimpangan yaitu sanksi berupa melepaskan peranannya sebagai pejabat adat. Sedangkan sanksi yang diberikan untuk Rayatyang melakukan penyimpangan yaitu melepaskan peranan sebagai Rayat disertai denda, pengucilan bahkan diusir oleh masyarakat setempat yang disebut Parak dan Jeret Naru.Melalatoa;1981 Universitas Sumatera Utara BAB III IKAN DEPIK DAN SEJARAHNYA

3.1 Ikan Depik

Ikan Depik merupakan ikan endemik yang hidup di Danau Laut Tawar, ikan Depik memiliki ciri-ciri berikut; bagian belakang atau punggung ikan Depik berwarna hitam; tubuh ikan Depik berbentuk lonjong; bagian bawah atau bagian perut ikan Depik berwarna putih lembut. Berikut penuturan informan bernama Aman Nani berumur 63 tahun: “…Depik kan macam ini… lonjong dia, ini kesini itam di sini putih lembut dia putih disininya menunjukkan bagian perut Ikan Depik.” Gambar 3.1 ikan Depik Ikan depik merupakan ikan favorit Orang Gayo dan dijadikan sebagai bahan baku kuliner tradisional Gayo, olahan dari ikan Depik ini yaitu dedah ikan Depik yang direbus dengan berbagai rempah, pekasam ikan Depik mentah di fermentasi dengan campuran nasi.Ikan Depik memiliki nama latin Rasbora Tawarensis, bentuk Ikan Depik kecil kira- kira berukuran 9 cm. Penelitian tentang ikan Depik pertama kali dilakukan dan diberi nama latin oleh Weber dan Beaufort pada tahun 1916. Menurut Weber dan Beaufort, ikan Depik bersifat Universitas Sumatera Utara