Ikan Depik yang Tertukar

bentopelagik 11 Rasbora Tawarensis termasuk ke dalam kelas pisces kelompok vetebrata yang hidup diperairan dengan menggunakan sirip, untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh, serta memiliki jumlah spesies yang beraneka ragam, subkelas teleostei, ordo ostariophysi dan termasuk family cyprinidae. Perutnya pipih membentuk siku, sambungan tulang rahang atas membentuk cekungan. Sirip punggung tidak berjari-jari keras, permulaan siripnya di tengah-tengah antara hidung dengan sirip ekor dan garis rusuk lengkap. Panjang batang ekor lebih dari dua kali tingginya, keping ekor dan sirip punggung mempunyai bercak hitam. Tubuh ikan Depik jantan lebih Kurus dari pada ikan Depik betina.

3.1.1 Ikan Depik yang Tertukar

Ikan Depik mirip seperti ikan Relo Rasbora Tawarensis 12 karena memiliki kemiripan secara fisik, maka tidak jarang ikan Relo juga disebut sebagai ikan Depik. Ikan Depik yang siap jual, juga sering didapati ikan Relo bahkan ada pula ikan Eyas Rasbora Argyrotaenia. Peneliti secara langsung juga pernah melihat ikan Depik yang bercampur dengan ikan Relo dan ikan Eyas. Hal ini juga dibenarkan oleh seorang informan bernama Ruhdan Aman Tina, yang berumur 35 tahun berikut penuturannya: “…. Umumnya lah depik dia walaupun disitu ada Eyas, ada Relo kan..” Di pasaran ikan Depik selalu hadir, dan tidak sulit untuk mencari ikan endemik ini. Padahal ikan Depik merupakan ikan musiman, yang akan muncul dipermukaan danau pada musim-musim tertentu saja. Namun kini hampir setiap hari ikan Depik dapat 11 Bentopelagik adalah hidup di antara permukaan dan wilayah dalam perairan. 12 Ikan Relo termasuk ikan Rasbora. Di dalam buku Melalatoa 1981, mengatakan bahwa Ikan Relo memiliki nama latin yaitu Rasbora Tawarensis sedangkan ikan Depik bernama latin Rasbora Leptosoma. Menurut ahli perikanan Muchlisin mengatakan bahwa ikan Depik bernama latin Rasbora Tawarensis. Jika dibandingkan dengan buku yang ditulis oleh Melalato, maka dapat disimpulkan bahwa ikan Relo dan ikanDepik yang dimaksud Muchlisin adalah ikan yang sama. Menjadi sebuah tanda tanya besar bagi peneliti, apakah ikan Depik yang diteliti Muchlisin adalah ikan Relo dan bukan ikan Depik. Universitas Sumatera Utara ditemui di pasar daerah Takengon, adapula yang mengatakan bahwa ikan Depik yang beredar di pasaran bukan “ikan Depik”. Hal ini dikuatkan dengan penuturan seorang informan, bernama Ibu Aminah berumur 65 tahun berikut pernyataannya: “Dimana ko dapat Depik kalo enggak musim banyak, coba cari kalo dapat dia. Kalo nggak musim Depik.”Darimana kamu dapat ikan Depik kalau tidak musim banyak, coba cari kalau dapat. Kalau tidak musim ikan Depik. Ada kemungkinan bahwa yang disebut sebagai ikan Depik yang beredar di pasaran sebagian besar adalah ikan Relo. Perbedaan fisik antara ikan Depik, ikan Relo, dan ikan Eyas yaitu ikan Depik seperti yang telah dipaparkan di atas memiliki ciri-ciri hitam dibagian punggung; putih lembut pada bagian perut; dan bentuknya lonjong. ikan Relo memiliki ciri-ciri lebih kecil dari ukuran ikan Depik, kemudian warna ikan Relo agak kuning keemasan. Sedangkan ikan Eyas memiliki ciri-ciri fisik sedikit lebih besar namun sisi sampingnya terlihat ramping dari ikan Depik, dan tidak memiliki warna hitam dibagian punggungnya. Pernyataan dari seorang informan berumur 35 tahun, berikut pernyataannya: “Biasanya lebih besar Eyas, Eyas dengan kontur persegi panjang beda dia dengan Depik. Depik ni dia kadang badannya agak lembek, ada itamnya ada bekilat gitu diakan.”Biasanya lebih besar Ikan Eyas, Ikan Eyas memiliki kontur persegi panjang berbeda dengan Ikan Depik. Ikan Depik ini terkadang tubuhnya agak lembek dan ada hitamnya dan berkilat Ada beberapa foto yang menggambarkan ikan Depik sebagai berikut Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 ikan Depik, Eyas dan Relo 13 Gambar diatas merupakan koleksi foto yang dimiliki oleh Muchlisin yang memperlihatkan ikan Depik, ikan Eas, dan ikan Relo. Dari gambar tersebut juga dapat menjelaskan perbedaan ikan Depik, ikan Eyas dan ikan Relo, namun dari ketiga gambar ikan tersebut ada yang menjadi perhatian peneliti. Dan itu terletak pada gambar ikan pada urutan pertama dan urutan kedua, berdasarkan ciri-ciri yang peneliti ketahui dari beberapa informan ikan Depik bukan pada gambar pertama melainkan pada gambar urutan kedua. Untuk memastikannya kemudian peneliti menanyakan kepada Orang Gayo yaitu Ibu Ruhama berumur 51 tahun, berikut pernyataannya. “nomor 2 ikan Depik, nomor 1 Eyas. Salah dia tu, bukan nomor 1 ikan Depik” Peneliti mencoba untuk memastikan kembali apakah benar yang di ungkapkan oleh informan sebelumnya yaitu Ruhama. Peneliti bertanya lagi kepada Orang Gayo yang bernama Aman Dana Bang Usin berumur 34 tahun. Berikut penuturannya: “kalo abang rasa gambar ikan Depik yang nomor 2 ini, nomor satu Eyas, yang nomor tiga ini Relo memang” Dan akhirnya peneliti menemukan gambar ikan Depik yang diperoleh dari koleksi situs lintas Gayo. 13 Sumber: aquaculture-info.blogspot.com diunggah 20 Oktober 2014, 18.00 wib Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Ikan Depik Jika dibandingkan dengan foto ikan Depik milik Muchlisin ada perbedaan yang terlihat jelas, pada gambar diatas ikan Depik di sebelah kiri. Dari foto yang diperoleh dari muchlisin dan dari lintas gayo, dilihat secara fisik gambar ikan Depik diatas lebih mirip dengan gambar ikan urutan yang kedua dari foto Muchlisin.

3.1.2 Istilah atau Sebutan Ikan Depik Menurut Orang Gayo