a. Konstanta a = 24,379. Ini mempunyai arti bahwa variabel Konflik Peran
Ganda dan Kecerdasan Emosional dianggap konstan maka tingkat variabel Stres Kerja Karyawan Wanita Y sebesar 24,379.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0,633 . Ini menunjukkan bahwa variabel Konflik Peran
Ganda bernilai positif terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita. Tanda + positif pada variabel Konflik Peran Ganda menunjukkan hubungan yang
searah, artinya apabila Konflik Peran Ganda meningkat maka Stres Kerja Karyawan Wanita Y akan meningkat.
c. Koefisien X
2
b
2
= -0,080 . Ini menunjukkan bahwa Kecerdasan Emosional
bernilai negatif terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Y. Tanda – negatif
pada variabel Kecerdasan Emosional menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, artinya semakin tinggi Kecerdasan Emosional maka Stres Kerja akan
menurun dan semakin rendah Kecerdasan Emosional maka Stres Kerja akan meningkat.
4.5 Pengujian Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikansi Serempak Uji-F
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F uji-F. jika F
hitung
F
tabel,
maka H diteirma atau H
a
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel,
maka H ditolak dan H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka
H ditolak dan H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
104.118 2
52.059 8.912
.001
a
Residual 163.560
28 5.841
Total 267.677
30
a Predictors: Constant, X
2
Kecerdasan Emosional, X
1
Konflik Peran Ganda b Dependent Variable: Y Stres Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas dapat disimpulkan variabel konflik peran ganda, dan kecerdasan emosional berpengaruh secara bersama-sama atau simultan
dan signifikan terhadap stres kerja karyawan wanita. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F
hitung
adalah 8,912 lebih besar dari pada 3 dengan probabilitas 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai
�
itung
�
abel
yang diperoleh dengan melihat tabel F dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, α = 5, nilai �f
1
=k- 13-1, dan
�f
2
= n-k= 30-2= 28. maka nilai �
itung
adalah sebesar 3,34. Dengan demikian diperoleh nilai
�
itung
�
abel
8,912 3,34. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka
� diterima dan
� ditolak.
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakan statistik t uji-t. jika t
hitung
t
tabel,
maka H diteirma atau H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel,
maka H ditolak dan H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka
H ditolak dan H
a
diterima. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
24.379 8.159
2.988 .006
Konflik Peran Ganda X
1
.633 .153
.611 4.135
.000 Kecerdasan
Emosional X
2
-.080 .108
-.109 -.737
.467
a Dependent Variable: Y Stres Kerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Konflik peran ganda �
1
Variabel konflik peran ganda memiliki nilai
hitung
sebesar 3,399 sedangkan nilai
tabel
1,31. Dengan demikian nilai
hitung
4,135
tabel
1,31 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Artinya Konflik Peran Ganda X
1
memiliki pengaruh yang positif terhadap Stres Kerja Y. Maka kesimpulannya H
ditolak dan H
1
diterima. 2.
Kecerdasan Emosional �
2
Variabel Kecerdasan Emosional memiliki nilai
hitung
sebesar 3,275 sedangkan nilai
tabel
1,31.Dengan demikian nilai
hitung
-0,737
tabel
1,31 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,467 0,05. Artinya Kecerdasan Emosional
�
2
memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap Stres Kerja Y. Maka kesimpulannya nilai H
diterima dan H
1
ditolak.
Universitas Sumatera Utara
4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R² Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi R² Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate 1
. 624
a
. 389 . 345
2.417
a. Predictors: Constant, X
2
Kecerdasan Emosional, X
1
Konflik Peran Ganda
b. Dependent Variable: Y Stres Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Square adalah sebesar 0,624 atau 62,4
Adjusted R Square berkisar pada angka 1-0, dengan catatan semakin besar angka Adjusted R Square maka akan semakin kuat hubungan dari ketiga variabel dalam
model regresi. a R=0,624 berarti hubungan antara konflik peran ganda dan kecerdasan
emosional terhadap stres kerja karyawan wanita sebesar 62,4. Artinya hubungannya erat 0,6-0,79.
b R Square sebesar 0,389 berarti 38,9 faktor-faktor stres kerja karyawan wanita dijelaskan oleh konflik peran ganda, dan Kecerdasan Emosional. Sedangkan
selisihnya 61,1 lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
c Adjusted R Square sebesar 0,345 berarti 34,5 faktor-faktor stres kerja karyawan wanita dijelaskan oleh konflik peran ganda dan kecerdasan
emosional. Sedangkan selisihnya 65,5 lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
d Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 2,417. Semakin kecil Standard Error of
Estimate nya berarti model semakin baik.
4.6 Pembahasan 4.6.1 Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Stres Kerja Karyawan