Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

menyatakan ―Sangat Tidak Setuju‖, 2 orang 6,5 menyatakan ―Tidak Setuju‖, 4 orang 12,9 menyatakan ―Kurang Setuju‖, 11 orang 35,5 yang menyatakan ―Setuju‖, dan 12 orang 38,7 menyatakan ―Sangat Setuju‖. 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untu mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. 1. Pendekatan Grafik Salah satu untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal plot yang membandingkan dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil dari out put SPSS terlihat seperti Gambar 4.2 dan Gambar 4.3: Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Universitas Sumatera Utara Pada p-plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi. Gambar 4.3 Histogram Normalitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistribusi normal. Terbukti bahwa data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 2. Analisis Kolmogorv-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov- Smirnov K-S. Tabel 4.9 Uji Kolmogorv-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 31 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.33495054 Most Extreme Differences Absolute .083 Positive .068 Negative -.083 Kolmogorov-Smirnov Z .463 Asymp. Sig. 2-tailed .983 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Asymp.sig 2-tailed adalah 0,983. ini berarti nilainya di atas nilai signifikan 5 0,05. Dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model Universitas Sumatera Utara regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: 1. Metode Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.4 Scatterplot Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Glejser Tabel 4.10 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9.888 4.472 2.211 .035 Konflik Peran Ganda X 1 -.155 .084 -.326 -1.845 .076 Kecerdasan Emosional X 2 -.053 .059 -.158 -.894 .379 a Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa tidak satu pun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinierritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerence VIF 1 Constant 24.379 8.159 2.988 .006 Konflik Peran Ganda X 1 .633 .153 .611 4.135 .000 .999 1.001 Kecerdasan Emosional X 2 -.080 .108 -.109 -.737 .467 .999 1.001 a Dependent Variable: Y Stres Kerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel independen. Hal ini dapat diketahui dari nilai tolerance pada kolom ke tujuh diatas, pada kolom tolerance telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu nilai tolerance harus lebih besar dari 0,1.: Selanjutnya dengan melihat nilai VIF Varian Inflation Factor dimana nilai VIF pada kolom ke delapan diatas telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu lebih kecil dari 5. Maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala multikolonearitas.

4.4 Analisis Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat Medan

10 68 125

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KOMITMEN KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT USAHA PEMATANG KIWAH

3 11 65

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong (Studi pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun)

1 24 117

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA POLISI WANITA Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Polisi Wanita Di Polresta Surakarta.

1 18 17

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 10

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 2

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 8

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 28

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 3

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 38