162
a. Menyusun perencanaan dan perancangan yang matang dan sitematis agar benar-
benar dapat diperoleh hasil yang lebih optimal. b.
Memberikan penekanan pada segi-segi observasi dan interpretasi sehingga perefleksian hasil observasi dari satu siklus dapat ditindaklanjuti pada siklus
berikutnya
2. Saran untuk Penerapan Hasil Penelitian
a. Saran untuk Guru
1 Para guru, khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia dapat menerapkan
strategi pembelajaran Cooperative Learning dalam rangka peningkatan motivasi belajar siswa dan kemampuan apresiasi cerita rakyat siswa.
2 Para guru, khususnya guru bahasa Indonesia perlu lebih meningkatkan
pemahaman dan wawasannya tentang strategi pembelajaran Cooperative Learning
sehingga dalam pengimplementasiannya dapat berjalan lebih efektif.
3 Para guru, khususnya guru bahasa Indonesia senatiasa dapat memberikan
keteladanan dan motivasi demi peningkatan kemampuan apresiasi cerita rakyat siswa.
b. Saran untuk Kepala Sekolah
1 Kepala sekolah perlu lebih mengupayakan peningkatan profesionalisme guru
melaui pelatihan-pelatihan
yang berkaitan
dengan model-model
pembelajaran, khususnya mengenai implementasi strategi pembelajaran Cooperative Learning
.
163
2 Kepala sekolah perlu mengupayakan tersedianya fasilitas-fasilitas yang
dapat menopang
terselenggaranya kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Learning.
c. Saran untuk Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat memfasilitasi terselenggaranya
pelatihan-pelatihan bagi pengembangan profesionalisme guru, khususnya yang berkaitan dengan teknik-teknik dan model-model pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin. 1996. Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung Remaja Rosda Karya.
Ali Imron. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Dunia Pustaka Jaya. Anita Lie. 2002. Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas . Jakarta : Grasindo.
Bascom, William R. 1965. The Form of Folklore: Prose Narratives. The Hague: Mouton.
Braus, J.A Wood D.W. 1994. Environmental Education in the School; Cresting a Program That Work. Washington : North American Association for
Environmental Education NAAEE.
164
Brunvand, Jan Harold. 1968. The Study of American Folklore: An Introduction. New York: W.W. Norton Company Inc.
Burhan Nurgiyantoro. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Carole Ames. 1990 http:www.ed.govdatabasesERIC Didestsed370200.html
Chaplin, J.P. 2000. Dictionary of Psychology. New York: Dell Publishing Co., Inc. Cole, P.G. 1990. Methods and Strategic for Special Education. New York : Prentice
Hall. Depdiknas. 2004. Penelitian Tindakan Kelas, Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
______.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Depdiknas.
Eysenck, H.J, W. Arnold dan R. Meili. 1995. Encyclopedia of Psychology. West Germany: FontanaCollins in Association with Search Press.
Gagne, Robert M. dan Briggs, Leslie J. 1997. Principles of Instructional Design. New York : Holt, Rinehart and Winston.
Ghazali, A. Syukur. 2002. Metode Pengajaran Sastra dengan Strategi Belajar Kooperatif
. Magelang : Indonesia Tera. Good, Thomas L. And Brophy, Jere F. 1990. Educational Psychology: Realistic
Approach, 4nd ed. New York and London: University of Wisconsin
Columbia, Michigan State University, Longman. Haviland, William A. 1993. Antropologi Edisi Terjemahan oleh R.G. Soekadijo.
Jakarta: Erlangga. Henry Guntur Tarigan. 1986. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. _______. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
165
Herman J. Waluyo. 2002. Apresiasi dan Pengkajian Cerita Fiksi. Salatiga: Widya Sari Press.
Idat Abdulwahid, Min Rukmini, dan Kalsum. 1998. Kodifikasi Cerita Rakyat Daerah Wisata Pangandaran Jawa Barat
. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Jabrohim Ed.. 1994. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Masyarakat Poetika Indonesia IKIP Muhammadiyah Yogyakarta.
James Danandjaja. 1997. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti.
Joko Nurkamto. 2004. “Peningkatan Profesionalisme Guru melalui Reflective Teaching
” Pidato Pengukuhan Guru Besar FKIP UNS, 12 Juni 2004. Johnson, D.W. Johnson, R.T. 1987. Learning Together Alone : Cooperative,
Competitive Individua listic Learning . 2
nd
ed. New Jersey ; Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs.
Joyce, Bruce Weil, Marsha. 1996. Model of Teaching 5
nd
ed. Boston : Prentice Hall International, Inc.
Krischenbaun, H. 1995. 100 Enchace Values dan Morality in Schools and Youth Setting
. 2
nd
ed Boston : A Longwood Professional Book. Liaw Yock Fang. 1982. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Singapura: Pustaka
Nasional Pte. Ltd. Lumden,
Linda S.
2005. ”Student
Motivation to
Learn” http:www.ed.govdatabasesERIC Didestsed370200.html. Diakses 1
September 2005. Luxemburg, Jan van. 1984. Pengantar Ilmu Sastra Edisi terjemahan oleh Dick
Hartoko. Jakarta: Gramedia. Melani Budianta, Ida Sundari Husen, Manneke Budianta, dan Ibnu Wahyudi. 2002.
Membaca Sastra: Penga ntar Mahasiswa Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi.
Magelang: Indonesiatera. Mursal Esten. 1978. Kesusastraan, Pengantar Teori, dan Sejarah. Bandung:
Angkasa.
166
Perdy Karuru. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dan Setting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
. Diambil pada tanggal 28 Juli 2006 dari http:www.depdiknas.go.idjurnal45perdy_karuru.htm.
Pranowo. 2004. Metode Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas. Lokakarya Nasional USD. Yogyakarta : Lembaga Penelitian.
Rachmat Djoko Pradopo. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sarwiji Suwandi. 2004. Penerapan Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching
and Learning dalam Mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Makalah disajikan dalam MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia tanggal 7 Maret 2005.
Slavin, R.F. 1998. Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice. 2nd ed. Boston : Ally Bacon.
Sternberg, Robert J. 1994. Encyclopedia of Human Intelligence. New York: Macmillan Publishing Company.
Suminto A. Sayuti. 1988. Dasar-dasar Analisis Fiksi. Yogyakarta: LP3S. Sunardi. 2005. “Implementasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL
dalam Pembelajaran Menulis Pantun.” Jurnal P endidikan, Vol 2 No.2, Juni 2005.
Semarang: LPMP Jawa Tengah. Suripan Sadi Hutomo. 1991. Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra
Lisan . Surabaya: HISKI Jawa Timur.
Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia. Tim Bina Karya Guru. 2007. Bina Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas V
Semester 1 . Jakarta: Erlangga.
Tol, Roger dan Prudentia M.P.P.S. 1995. “Tradisi Lisan Nusantara: Oral Traditions from the Indonesian Archipelago, A Three-Directional Approach
”, dalam Warta Asosiasi Tradisi Lisan ATL edisi pertama: I-01 Maret 1995, hal.
12-16. Travers, Robert M.W. 1997. Esentials of Learning. Macmillian Publishing, Co.,Inc.
Warren, Howard C. 1994. Dictionary of Psychology. Cambridge, Massachusetts:
Houghton Mifflin Company.
167
While, William F. 1996. Psycosocial Principles Applied to Classroom Teaching. USA: MacGraw-Hill,Inc.
Wikipedia, the
free encyclopedia.
2006. Cerita
Rakyat .
.
http:en.wikipedia.orgwikiCerita_rakyat Diakses tanggal 2 Juli 2007.
Wikipedia Bahasa
Melayu. 2006.
Sastera Rakyat.
http:ms.wikipedia.orgwikiSastera_rakyat Diakses tanggal 2 Juli 2007.
Winkel, WS. 1991. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Balai Pustaka.
_______.1995. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia. Zainuddin Fananie. 2001. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University
Press.
http:www.geocities.comgardner02_8ilmiah1.htm . Diakses 3 Juni 2006. http:collegemico.com.education.pbl.index.html. Diakses 15 Juni 2006.
168
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KelasSemester : V 1
Waktu : 2 jam pelajaran 2 x 35 menit
Pertemuan ke : 1 dan 2
A. Standar Kompetensi: