112
Kemampuan apresiasi cerita rakyat secara lisan pada siswa diukur melalui tes uraian berbentuk pertanyaan-pertanyaan tentang cerita rakyat yang dibacakan guru.
Setelah dilaksanakan tindakan, siswa di tes dengan menggunakan soal uraian yang menitikberatkan pada analisis bukan hafalan pada akhir pembelajaran setiap siklus.
Hasil tes tiap siklus dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui keefektifan tindakan.
E. Teknik Analisis Data
Teknika analisis data digunakan teknik analisis kritis dan deskriptif komparati. Data yang berupa hasil pengamatan atau observasi dan data hasil angket
diklasifikasikan sebagai data kualitaif. Data ini diinterpretasikan kemudian dihubungkan dengan data kuantitatif tes sebagai dasar untuk mendeskripsikan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Data berupa hasil tes diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut
dianalisis secara deskriptif, yakni dengan membandingkan nilai tes antarsiklus. Yang dianalisis adalah nilai tes siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran
Cooperative Learning dan nilai tes siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran
Cooperative Learning .. Kemudian, data yang berupa nilai tes antarsiklus tersebut
dibandingkan hingga hasilnya dapat mencapai batas ketercapaian yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja.
F. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:
113
1. Minimal nilai rerata motivasi belajar siswa 70.
2. Minimal 85 siswa memperoleh nilai 70 atau lebih sebagai batas tuntas
kemampuan apresiasi cerita rakyat.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Raka Joni, dkk. yakni
mencakup tahap-tahap: 1. Pengembangan Fokus Penelitian
Untuk mengembangkan fokus masalah, dilakukan pembelajaran yang aktual di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Learning
yang disusun oleh guru pelaksana. Dalam pembelajaran ini belum digunakan strategi pembelajaran tersebut. Dari sini, peneliti dapat memperloleh data tentang
kondisi awal siswa. Data- data yang lain juga dapat dikembangkan baik berasal dari guru, siswa, bahan ajar, interaksi pembelajaran, hasil belajar, media, dan
sebagainya. 2. Rencana Tindakan Perbaikan
Perencanaan-perencanan yang perlu dipersiapkan untuk tindakan perbaikan adalah: 1 Menyusun skenario pembelajaran. Dalam skenario pembelajaran berisikan
langkah-langkah yang dilakukan guru, bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah direncanakan. 2
Mempersiapkan fasilitas-fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan. 3
114
Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan.
Kegiatan-kegiatan pembelajaran dengan Strategi Cooperative Learning pada setiap siklus secara garis besar mencakup kegiatan : 1 mendengarkan pembacaan
teks cerita rakyat; 2 menentukanmengidentifikasi unsur-unsur cerita yang ada dalam cerita rakyat; 3 menyampaikan hasil pengidentifikasikan unsur-unsur cerita,
seperti: temapesanamanat, tokoh dan perwatakannya, alurplot, dan setting; 4 menceritakan kembali cerita rakyat yang didengar dengan kata-kata sendiri; 5
menuliskan tanggapan mengenai isi cerita rakyat; 6 membentuk kelompok untuk berdiskusi; 7 mendiskusikan hasil tugas dari masing-masing kelompok; 8
memperbaiki hasil tugas berdasarkan arahan guru dan kelompok diskusi lain; dan 9 memberi penghargaan kepada individu siswakelompok yang berprestasi dengan
pemberian reward pujian atau hadiah. 3. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-Interpretasi
Setelah direncanakan dengan baik, tindakan perbaikan dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan, tindakan perbaikan tersebut disertai
dengan observasi dan interpretasi. Pada observasi ini, dilakukan perekaman mengenai segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan dengan
menggunakan formatblangko pengamatan. Hasil-hasil pengamatan kemudian diinterpretasikan.
4. Analisis dan Refleksi
115
Pada tahap
analisis data,
yang dilakukan
adalah menyeleksi,
menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematik dan rasional. Hasil analisis kemudian direfleksi, yakni dikaji apa yang
telah dan atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau dituntaskan oleh tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lanjut dalam
rangka mencapai tujuan penelitian tindakan kelas. 5. Perencanaan Tindak Lanjut
Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu siklus, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus ke-2. Pelaksanaan perbaikan
pada siklus ke-2 dirancang berdasarkan pada hasil analisis dan refleksi dari observasi dan interpretasi pada siklus ke-1. Dengan prosedur yang sama, penelitian tindakan
kelas dilanjutkan ke siklus berikutnya apabila pada siklus ke-2 masih belum mencapai batas tuntas sebagaimana yang telah ditentukan dalam indikator kinerja.
Perancangan pelaksanaan tiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut:
Siklus I
1 Perencanaan, meliputi kegiatan: a Menyusun skenario pembelajaran. b Membuat lembar pengamatan. c Menyiapkan alat pembelajaran.
2 Pelaksanaan tindakan, yakni melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario secara aktual.
3 Observasi-Interpretasi: dalam waktu yang bersamaan, pelaksanaan pembelajaran diobservasi dengan menggunakan lembar pengamatan, kemudian hasilnya
diinterpretasikan.
116
4 Analisis dan refleksi; hasil observasi yang telah diintertpretasikan dianalisis dan direfleksi untuk menentukan langkah-langkah tindakan pada silkus ke-2.
Siklus II
1 Perencanaan, meliputi kegiatan: a menyiapkan skenario pembelajaran dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus ke-1. b Menyiapkan alat dan media
pembelajaran. 2 Pelaksanaan tindakan, yakni melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan
skenario pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus ke-1.
3 Observasi-Interpretasi, dalam waktu yang bersamaan, pelaksanaan pembelajaran diobservasi menggunakan lembar pengamatan, kemudian hasilnya diinterpretasikan.
4 Analisis dan refleksi, yakni hasil observasi yang telah diinterpretasikan dianalisis dan direfleksi untuk menentukan langkah-langkah tindakan pada siklus berikutnya
bila dipandang pada siklus II ini indikator kinerja belum tercapai. Prosedur penelitian di atas, secara skematik disajikan dalam bagan berikut:
Permaslahan
Altr.Pemecahan Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan I
Observasi I Analisis
Data I Refleksi I
Perencanaan Tindak Lanjut
Altr.Pemecahan Rencana Tindakan
II Pelaksanaan
Tindakan II
117
Dan seterusnya jika dirasa pada siklus II indikator kinerja belum tercapai Siklus III dirancang lebih lanjut
Gambar 3. Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Raka Joni,dkk., dalam Depdiknas, 2004a: 16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN