Motivasi Belajar Siswa Hasil Penelitian

152 23 siswa telah mencapai batas tuntas. Ketuntasan secara klasiakal tercatat 67,65. Dengan demikian, secara klasikal juga belum memenuhi batas ketuntasan yang telah ditetapkan. Penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II. Hasil rerata tes kemampuan mengapresiasi cerita rakyat siswa pada siklus II sebesar 75,18. Dilihat dari nilai batas minimal sesuai dengan indikator kinerja, nilai rerata siswa tersebut sudah memenuhi kriteria. Namun, secara individual dari hasil tes pada siklus II tersebut masih terdapat 6 siswa mendapat nilai kurang dari 70. Sementara itu, yang mendapatkan lebih besar atau sama dengan 70 sebanyak 28 siswa. Ketuntasan secara klasikal sebesar 82,35. Jadi, hasil tes kemampuan mengapresiasi cerita rakyat siswa pada siklus II, jika dilihat dari batas nilai minimal sesuai dengan indikator kinerja, sudah memenuhi kriteria. Namun, secara klasikal nilai tersebut belum mencapai batas ketuntasan belajar sehingga penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus III. Nilai rerata tes kemampuan mengapresiasi cerita rakyat pada siklus III yang capai siswa sebesar 76,88. Secara individual, keseluruhan siswa yang berjumlah 34 orang telah mencapai nilai lebih besar atau sama dengan 70. Tidak satu pun siswa mendapatkan nilai di bawah 70. Jadi, nilai rerata kemampuan mengapresiasi cerita rakyat siswa pada siklus III telah mencapai batas tuntas yang telah ditetapkan dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 100 .

2. Motivasi Belajar Siswa

153 Motivasi belajar siswa selama mengikuti pembelajaran apresiasi cerita rakyat dengan strategi pembelajaran Cooperative Learning dapat dilihat dari aktivitas mereka selama mengikuti pembelajaran dan hasil angket motivasi belajar. Aktivitas siswa dapat disajikan pada tabel hasil observasi berikut: Tabel 7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SD Negeri Jatisobo 02 Polokarto Sukoharjo No. Aspek yang Diamati Siklus I II III 1 mendengarkan dengan baik pembacaan cerita rakyat oleh guru 58,82 61,76 82,35 2 menentukan dengan baik unsur cerita rakyat 61,76 76,47 85,29 3 mengidentifikasi dengan baik peristiwa penting dalam cerita 73,52 82,35 94,11 4 mengikuti dengan baik diskusi kelompok 70,58 79,41 91,17 5 mencerita kembali dengan baik isi cerita rakyat dengan kata-kata sendiri 47,06 67,64 76,47 Rata-rata 62,34 73,52 85,87 Hasil observasi yang disajikan pada tabel di atas, dapat dideskripsikan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran selalu meningkat. Peningkatan aktivitas tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang meliputi kegiatan- kegiatan 1 mendengarkan pembacaan cerita rakyat oleh guru, 2 menentukan unsur cerita rakyat, 3 mengidentifikasi peristiwa penting dalam cerita, 4 mengikuti diskusi kelompok; dan 5 menceritakan kembali isi cerita rakyat dengan kata-kata 154 sendiri. Rerata hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I sebesar 62,34 , pada siklus II sebesar 73,52, dan pada siklus III meningkat menjadi 85,87. Motivasi belajar siswa yang diukur dengan angket dapat disajikan pada tabel berikut: Tabel 8. Nilai Rerata Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Menerapkan Strategi Pembelajaran Cooperative Learning Rerata Nilai Motivasi Belajar Sebelum Sesudah 62,60 71,03 Berdasarkan tabel di atas, rerata nilai motivasi belajar siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Learning adalah 62,60. Sesudah mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran Cooperative Learning , rerata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 71,03. Berdasarkan hasil tersebut, berarti terdapat peningkatan motivasi belajarsiswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Learning . Hasil penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita rakyat dengan menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Learning yang dilakukan sebanyak tiga siklus ini selalu mengalami peningkatan dan telah dapat mencapai batas tuntas sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan telah 155 sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yakni dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan kemampuan mengapresiasi cerita rakyat.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 penerapan strategi pembelajaran Cooperative Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Jatisobo 02 Polokarto Sukoharjo. 2 penerapan strategi pembelajaran Cooperative Learning dapat meningkatkan kemampuan apresiasi cerita rakyat siswa V SD Negeri Jatisobo 02 Polokarto Sukoharjo. Peningkatan kemampuan apresiasi cerita rakyat dapat diketahui dari hasil tes. Sementara itu, peningkatan motivasi belajar dapat diketahui dari meningkatnya aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dan dari hasil angket Peningkatan- peningkatan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan Apresiasi Cerita Rakyat

Pada kondisi awal, nilai rerata kemampuan apresiasi cerita rakyat siswa 68,44 dengan tingkat ketuntasan klasikal 41,18. Pada siklus I, nilai rerata siswa 71,65 dengan tingkat ketuntasan secara klasikal 67,65. Pada siklus II, nilai rerata siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

0 9 252

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 WONOGIRI TAHUN 2010

0 3 64

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TEGALMADE 02 MOJOLABAN SUKOHARJO

0 2 77

PENDAHULUAN Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Diskripsi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Baturejo 02 Sukolilo Pati Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 6

PENGGUNAAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DISKRIPSI Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Diskripsi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Baturejo 02 Sukolilo Pati Tahun Ajaran 2013/20

0 2 16

PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA (PTK pada Siswa Kelas V Penggunaan Strategi Card Sort Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ipa (Ptk Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Lumbungke

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTION LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 104208 CINTA RAKYAT TA. 2011/2012.

0 1 26

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK KELILING KELAS Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Model Cooperative Learning Teknik Keliling Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sugihan IV Tahun 2011/2012.

0 0 12

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Model Cooperative Learning Teknik Keliling Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sugihan IV Tahun 2011/2012.

0 2 5

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA DENGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WINONGKIDUL TAHUN AJARAN 2013/2014.

2 12 218