70
Berdasarkan beberapa konsep dan pandangan teoretis yang telah dipaparkan di atas, motivasi belajar hakikatnya adalah sesuatu yang mendorong dalam diri
seseorang siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
3. Strategi Cooperative Learning
Subbab ini secara berturut-turut akan mengulas bahasan tentang a hakikat cooperative learning
., b manfaat cooperative learning , c elemen cooperative learning
, d pengelolaan kelas cooperative learning, e penataan kelas cooperative learning
, f kelebihan dan kelemahan cooperative learning, g metode dan teknik cooperative learning
; h model evaluasi cooperative learning, dan i pembelajaran cerita rakyat dengan strategi cooperative learning.
a. Hakikat Coperative Learning
Anita Lie 2005:18 mengatakan bahwa model cooperative learning didefinisikan sebagai “sistem kerjabelajar kelompok yang terstruktur”. Model
cooperative learning menyediakan suatu kerangka bagi guru untuk dapat membantu
kepentingan pengembangan pembelajaran dan tujuan hubungan manusia. Sementara itu, menurut Slavin, “ Cooperative Learning refers to the set of instructional
procedures in which student in mixed ability leraning groups for the purpose of achieving some common goal”
dalam Cole, 1999:324. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan adanya sifat kerja sama
antarpeserta didik yang tersusun dalam suatu tim atau kelompok belajar guna
71
mencapai tujuan belajar secara bersama. Para peserta didik belajar bersama dalam kelompok yang anggotanya terdiri dari empat sampai lima orang. Kegiatan dalam
kelompok tersebut diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang sudah dijelaskan pokok-pokoknya oleh pengajar dan juga mendiskusikan tugas-tugas
terstruktur. Tujuan pembelajaran kooperatif untuk membangkitkan interaksi personal yang efektif di dalam kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar
aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mendengarkan penjelasan guru, mempelajari materi pelajaran, berdiskusi, melaporkan, bertanya jawab dan
memberikan kesimpulan materi yang telah didiskusikan. Pengertian pembelajaran kooperatif juga disampaikan oleh Ghazali 2002:
123 bahwa pembelajaran kooperatif adalah sejenis cara belajar berkelompok yang melibatkan empat sampai enam siswa. Di dalam kelompok ini, siswa bekerja
bersama-sama dengan yang lain di bawah pengawasan guru untuk menyelesaikan persoalan yang disediakan oleh guru. Di dalam diskusi tersebut, siswa-siswa dapat
mengemukakan pendapatnya dan seorang siswa yang diangkat sebagai pemimpin kelompok dapat berinisiatif untuk menyimpulkan hasil diskusi. Guru harus
menempatkan siswa sebagai insan yang secara alami memiliki pengalaman, pengetahuan, keinginan, dan pikiran yang dapat dimanfaatkan untuk belajar, baik
secara individual maupun secara berkelompok. Strategi ini dapat membuat siswa mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu belajar juga. Jadi, strategi ini dapat
memanfaatkan potensi siswa seluas-luasnya.
72
Menurut Pranowo Lokakarya Nasional 2004: 2 metode kooperatif adalah aktivitas pembelajaran difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antarpelajar
dalam kelompok dan masing-masing pembelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani. Fokus pembelajarannya adalah “pertukaran
informasi antarpelajar yang bersifat sosial dan kemandirian pembelajar dalam proses pembelajaran”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu model
pembelajaran dengan bekerja sama dalam kelompok kecil dan terstruktur serta keberhasilan kelompok tersebut ditentukan oleh keaktifan dari setiap anggota
kelompok yang bersangkutan. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab dan berusaha mendapat hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok.
Keberhasilan individu dalam kelompok merupakan orientasi dari keberhasilan kelompok, siswa bekerja untuk suatu tujuan yang sama dan membantu serta
mendorong temannya agar berhasil dalam belajar.
b. Manfaat Cooperative Learning